Abdul Aziz Rekomendasikan Harus Ada Klinik untuk Layanan Tes Kesehatan Sopir Bus Transjakarta

kami ingin sebelum beroperasi, sopir dikontrol dulu bukan sekadar mengisi formulir saya sehat. Sekalian dicek ngantuk atau tidak, terus tekanan darah

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz 

Menurutnya, kerja sopir bus seperti Transjakarta cukup berat, karena kerja mereka cenderung monoton yaitu di koridor yang sama saja. Selain itu, jalur mereka juga dinilai membosankan dengan trek yang lurus dan memiliki lintasan sendiri, sehingga sopir rawan kehilangan konsentrasi.

"Harus dipahami jadi sopir bus Transjakarta itu berat. Kenapa? karena dalam koridor yang sama, lurus, kiri dan kanan serta ada pembatas. Itu sangat membosankan, sangat menjenuhkan dan itu wajar lebih cepat ngantuk daripadi di jalan-jalan biasa," jelas Ariza.

Baca juga: Terkait Kecelakaan Bus Transjakarta, Polisi Bakal Memeriksa Keluarga Terdekat Sopir Berinisial J

Dia memastikan, bus Transjakarta yang menabrak bus lain di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur dalam keadaan laik. Sebab operator Bus Bianglala Metropolitan rutin melakukan perawatan armada setiap saat.

"Sejauh ini tidak ada masalah kendaraan, ya kendaraan laik kan dievaluasi rutin dan diperbaiki," ucap mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.

Meski begitu, Ariza mengaku prihatin dengan seorang penumpang dan sopir Transjakarta yang meninggal dalam insiden ini.

Dia berharap, insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua, terutama kepada para sopir agar lebih waspada dalam bekerja melayani penumpang. "Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua untuk hati-hati," imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved