Virus Corona

Jokowi Minta Semua Pihak Perhatikan Tiga Hal Ini Agar Kasus Covid-19 Tak Melonjak Lagi

Kepala Negara mengingatkan tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2 persen.

setkab.go.id
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir.

Meskipun kondisi pandemi terbilang baik, dengan indikator tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, positivity rate, hingga laju reproduksi efektif (Rt) di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kewaspadaan tetap harus dijaga.

"Artinya, (kita) pada posisi yang baik, pada posisi yang rendah."

Baca juga: Sudah Bikin Kesepakatan dengan Merck, Akhir Tahun Ini Indonesia Kedatangan Molnupiravir

"Tetapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir," ujar Presiden, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/10/2021).

Perkembangan kasus harian, lanjut Jokowi, juga telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.

Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Perintahkan Harga Tes PCR Diturunkan Jadi Rp 300 Ribu dan Berlaku Tiga Hari

Meski demikian, Kepala Negara mengingatkan tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2 persen.

Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23 persen. Di Amerika Selatan naik 13 persen.

"Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada, karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian."

Baca juga: Kepala Daerah, Menteri, dan Ketua Umum Parpol Dikapitalisasi untuk Pilpres 2024

"Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia," tuturnya.

Presiden menuturkan, tren kenaikan kasus tersebut masalahnya ada pada tiga hal.

Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 25 Oktober 2021: 1.236 Pasien Sembuh, 460 Orang Positif, 30 Meninggal

Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara.

Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka."

Baca juga: Besar Atau Kecilnya Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19 di Indonesia Tergantung Tujuh Hal Ini

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved