Trofeo U50
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Berharap Trofeo U-50 Bisa Memotivasi Sepak Bola di Tanah Air
Dalam rangka meriahkan HUT TNI ke-76, Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, bersama timnya Indonesia Football Forever gelar Trofeo U-50.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dalam rangka meriahkan HUT TNI ke-76, Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, bersama timnya Indonesia Football Forever (IFF) gelar Trofeo U-50 di Stadion PTIK, Jakarta, Minggu (24/10/2021).
Trofeo U-50 diikuti PS ABRI, PS Polri, dan IFF.
Turnamen mini tersebut dimenangi oleh IFF, tempat kedua PS Polri, dan ketiga PS ABRI.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, membuka Trofeo U-50.
Selain mengadakan trofeo, kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada lima tokoh yang berkontribusi dalam memajukan sepakbola Indonesia
Kelima tokoh tersebut yakni Agum Gumelar, Mangindaan, IGK Manila, Sumardji dan Anggoro.
Baca juga: Memeriahkan HUT TNI ke-76, Rahmad Darmawan Cs Gelar Trofeo U-50 di Stadion PTIK, Minggu (24/10/2021)
Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Sebut FEO Bakal Pastikan Teknis Lokasi yang akan Digunakan Formula E
Baca juga: Agum Gumelar Sayangkan Sikap Purnawirawan Terlibat Debat dengan Dandim saat Ziarah ke TMP Kalibata
“Pagi ini saya bersyukur hadir di sini untuk membuka rangkaian kegiatan turnamen sepakbola Trofeo u-50 yang diselenggarakan oleh indonesia football forever dipimpin oleh pak Fary Francis (Komisaris Utama ASABRI),” kata Riza.
“Kegiatan ini penting bagi kita, di samping itu ada penghargaan bagi para tokoh legendaris, tokoh TNI-Polri yang berikan kontribusi terbaik bagi sepakbola indonesia. Juga hadir para legendaris hari ini,” ujar Riza.
Riza berharap, kegiatan ini bisa jadi dorongan bagi sepak bola Indonesia yang kini mulai bangkit.
Seperti diketahui, usai kompetisi profesional Liga 1 dan Liga 2 diadakan, kompetisi amatir mulai diadakan di tengah pandemi Covid-19 begitu pula dengan pembinaan sepakbola muda.
“Mudah-mudahan kegiatan ini memotivasi kita semua untuk dapat terus berprestasi dalam hal olahraga Indonesia, bersama-sama juga kita wujudkan mimpi Indonesia untuk kedepan Indonesia bisa tampil di kancah dunia," terang Riza.
“Di sini juga hadir Pak Agung Gumelar, yang baru saja dapat penghargaan tokoh sepakbola Indonesia yang kita tahu Pak agung dulu ketua PSSI dan banyak sekali kontribusinya selama ini,” pungkasnya.
Jantung Pembinaan
Pada turnamen itu, tokoh sepak bola nasional dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar, mendapatkan penghargaan sebagai tokoh yang berjasa dalam memajukan sepak bola Indonesia.
Agum memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini, karena bisa mempertemukan mantan-mantan pemain atau tokoh-tokoh yang berjasa memajukan sepakbola Indonesia.
“Ya ini suatu event atau kegiatan yang digagas sangat bagus oleh pak Dirut (ASABRI). Jadi ini sesuatu yang bisa ciptakan kegairahan untuk berolahraga dan bersepak bola,” kata Agum.
“Kalau soal prestasi bukan lagi buat mereka, mereka untuk piara kebugaran saja. Justru kita harapkan prestasi dan pembinaan yang dilakukan oleh PSSI dan yang saya tahu pengurus PSSI sudah bekerja keras untuk pembinaan yang bisa dihasilkan timnas yang luar biasa,” sambungnya.
Selain itu, Agum turut mengingatkan kepada PSSI dan pihak lainnya agar mengadakan pembinaan sepakbola muda dengan mengadakan kompetisi.
Menurut Agum, kompetisi merupakan cara yang tepat guna membentuk pemain menjadi berkualitas.
“Ini bisa semua bisa dihasilkan melalui proses pembinaan yang berjenjang dan artinya juga pembinaan itu akan tercipta dengan baik kalau kompetisi jalan dengan baik, seorang pemain akan besar karena kompetisi bukan karena TC dan sebagainya, di mana pun pemain terkenal di dunia ini merek besar karena kompetisi,” terang Agum.
“Jadi yang harus dilakukan PSSI sekarang ini kompetisinya harus dibenahi, harus berbobot maka akan hasilkan pemain berkualitas, pemain berkualitas dikumpulkan maka akan jadi timnas yang berkualitas,” lanjut dia.
“Jadi kompetisi adalah jantung pembinaan tanpa kompetisi tidak ada pembinaan, makanya waktu kompetisi kita dihentikan dulu itu saya paling kecewa, paling marah. Karen kan tanpa kompetisi tidak ada pembinaan,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Agum secara keseluruhan mengapresiasi kinerja PSSI yang sejauh ini sudah bekerja untuk membangkitkan sepakbola terlebih di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu ia pun mengajak seluruh pelaku sepakbola mendukung kinerja yang dilakukan PSSI.
“Jadi kita doakan saja pengurusan sekarang bisa menjalankan semuanya dengan baik, kita beri suport, pasti ada kekurangan tapi jangan mengumbar kekurangannya, kita berikan support saja,” pungkasnya.