Virus Corona

Lula Kamal: Kalau Molnupiravir Terbukti Jadi Anti Virus Covid-19, Pandemi Selesai

Hidup berdampingan dengan Covid-19 pun kini menjadi resolusi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Handout /Merck & Co,Inc./AFP|Kena Betancur/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP
Merck memproduksi Molnupiravir, obat yang bisa menurunkan risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 hingga 50 persen pada pasien komorbid yang baru didagnosis. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir dua tahun.

Hidup berdampingan dengan Covid-19 pun kini menjadi resolusi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Praktisi kesehatan dr Lula Kamal MSc mengatakan, makna dari hidup berdampingan itu adalah mencoba menerima keberadaan Covid-19, sambil tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Lili Pintauli Dilaporkan ke Dewas KPK Lagi, Kali Ini karena Diduga Berkomunikasi dengan Cabup Labura

"Kita masih protokol kesehatan, kita harus pakai masker yang kadang-kadang sesak kalau kita bicara panjang lebar, karena udara untuk bernapas terasa kurang."

"Juga masih harus jaga jarak. Tapi bisa tidak, kita hidup berdampingan dengan Covid-19? Bisa," tutur Lula, dalam webinar Allianz Life Indonesia bertajuk 'Mungkinkah Kita Hidup Berdampingan dengan Covid-19?' Kamis (21/10/2021).

Kendati masih harus terus menerapkan protokol kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan farmasi kini tidak hanya menghasilkan vaksin untuk virus tersebut.

Baca juga: Kementerian Kesehatan: Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19 Adalah Keniscayaan

Namun, juga mulai menemukan obat yang diklaim bisa membuat Covid-19 menjadi penyakit yang tidak terlalu mengkhawatirkan.

Bahkan, Lula menyebut penyakit ini nantinya kemungkinan akan mirip seperti tifus, mereka yang mengalaminya bisa kembali pulih setelah mengonsumsi obat.

"Paling jelas seperti sakit tifus, kita kasih obatnya, selesai dan sembuh, ada antibiotiknya untuk menyelesaikan," papar dr Lula.

Baca juga: Tak Punya Partai, Anies Baswedan Dinilai Jagoan Try Out, Giliran Turnamen Diprediksi Takkan Lolos

Obat yang diklaim dapat mengurangi jumlah kasus rawat inap dan kematian di Amerika Serikat (AS) dan sedang diperbincangkan secara global itu disebut Molnupiravir, yang dikembangkan perusahaan farmasi AS, Merck.

"Kalau Covid-19 ada antivirusnya, yakni Molnupiravir untuk menyelesaikan, obatnya ketemu, maka selesai (pandemi ini), itu harapan kita semua," harap dr Lula.

Indonesia Rencanakan Uji Klinis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya terus bekerja sama dengan BPOM dan berbagai rumah sakit vertikal, untuk melakukan review dan uji klinis obat-obatan dalam penanganan Covid-19 di tanah air.

Baik yang bersifat monoclonal antibodies (protein buatan yang meniru kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen berbahaya), seperti obat-obatan besutan produsen Ely lili, Renegeron, maupun celltrion.

Juga, obat-obatan yang bersifat antivirus seperti Molnupiravir buatan perusahaan Amerika Serikat Merck.

Baca juga: Polri dan Mantan Pegawai KPK Bertemu Bahas Perekrutan Jadi ASN, Bakal Ada Pertemuan Selanjutnya

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved