Piala Thomas

Ketum PBSI Ungkap Keberhasilan Melobi WADA, meski Merah Putih tak Bisa Berkibar di Piala Thomas

Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mengungkapkan keberhasilan pihaknya melobi WADA di ajang Piala Thomas.

Editor: Valentino Verry
warta kota/lusius genik lendong
Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna saat ditemui di Kantor BPK RI, Jakarta, Kamis (21/10/2021). Agung juga adalah Ketua BPK RI periode 2019-2022. Agung mengungkapkan bahwa PBSI telah mengatasi sejumlah sanksi Badan Anti-doping Dunia (WADA), sehingga Jonatan Christie dan kolega bisa tampil dalam kejuaraan dunia bulutangkis/Lusius Genik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, menyikapi sanksi yang dijatuhkan Badan Anti-doping Dunia (WADA) kepada Indonesia. 

Langkah antisipasi yang dilakukan PBSI, yakni menggelar pertemuan dengan WADA, selaku organisasi yang memberikan sanksi. 

Baca juga: Harga Mahal yang Harus Dibayar Kim Seon-ho, Ditendang dari 2 Days & 1 Night dan Kehilangan Iklan

"Kita melakukan lobi, kami sudah bergerak duluan," ujar Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna saat ditemui di Kantor BPK RI, Jakarta, Kamis (21/10/2021). 

WADA menjatuhkan sanksi kepada Lembaga Antidoping Indonesia (LADI), akibat ketidakpatuhan dalam menerapkan program pengujian yang efektif. 

Sanski tersebut diberikan pada 7 Oktober 2021, 10 hari sebelum Tim Bulutangkis Indonesia menjuarai Piala Thomas.

Agung sendiri mengaku baru mendengar Indonesia diberi sanksi oleh WADA dua hari sebelum laga semifinal Piala Thomas antara Indonesia Vs Denmark, 16 Oktober 2021 lalu.

Baca juga: Ucap Syukur Galang Cuci Darah Sang Ibu Ditanggung Penuh JKN-KIS

"Saya dapat informasi itu dua hari sebelum kejadian, sebelum semifinal Piala Thomas," ujar Agung. 

Konsekuensi yang diterima Indonesia atas sanksi WADA diantaranya, tim olahraga Indonesia, termasuk tim bulu tangkis, tidak boleh ikut dalam kejuaraan tingkat regional, kontinental, dan internasional.

"Kemudian Indonesia tidak boleh menjadi tuan rumah kompetisi, baik yang bersifat regional, kontinental, internasional. Ketiga Indonesia tidak boleh memperdengarkan lagu "Indonesia Raya". Keempat Indonesia tidak boleh mengibarkan bendera merah-putih," papar Agung.

Dari empat konsekuensi yang diberikan, tiga diantaranya berhasil diatasi PBSI. 

Baca juga: Fuad Bawazier: Ganti Pemerintahan, Selesai Itu Cerita Pemindahan Ibu Kota Negara

Pertama, bahwa tim bulu tangkis Indonesia tetap diperbolehkan berpartisipasi dalam kejuaraan bulu tangkis tingkat regional, kontinental, dan internasional. 

Terbukti dengan terlibatnya Jonatan Christie dan kolega dalam kejuaraan Denmark Open yang sedang berlangsung di Odense, Denmark, mulai 19 Oktober 2021. 

Selain itu, berkat lobi yang dilakukan PBSI, tim bulu tangkis Indonesia diperbolehkan mendengarkan lagu "Indonesia Raya" saat penyerahan trofi Piala Thomas, Minggu (17/10). 

Baca juga: Alami Kejang Sesaat Menghantam Aspal, Pekerja Proyek LRT Tak Sadarkan Diri Ketika Dilarikan ke RS

"Kita bisa tetap ikut, turnamen tetap dijalankan, dan tetap boleh menyanyikan lagu "Indonesia Raya" seandainya kita menang," kata Agung.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved