Piala Thomas
Ayah Jojo Prihatin Pemerintah Bisa Lalai hingga Merah Putih tak Berkibar di Ajang Piala Thomas
Ayah Jonatan Christie, Andreas Adi Siswa, tak bisa menutupi rasa kecewanya saat Piala Thomas. Sebab, meski raih kemenangan, rasa bangga berkurang.
Bagi para penggemar Jojo, panggilan akrab Jonatan Christie, tentu ingin tahu seperti apa pebulu tangkis tersebut sehari-hari.
Jojo yang baru mengantarkan Indonesia menyabet gelar juara Piala Thomas di Aarhus, Denmark, ternyata memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Di balik kegarangan Jojo di lapangan, rupanya dia sering memberi bantuan kepada mereka yang kesulitan dan tersisih.
"Ya dari kecil suka membantu orang, mungkin naluri dia ya," kata Andreas.
Andreas mengungkapkan, Jojo pertama kali menyisihkan uangnya untuk membantu orang saat berusia 15 tahun.
Saat itu, Jojo baru saja memenangkan sebuah kompetisi dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 15 juta.
Baca juga: Lima Pekan Beruntun Indonesia Bebas Zona Merah Covid-19, Kuning dan Oranye Berkurang
"Di usia 15 tahun dia pernah dapat hadiah kecil, waktu itu dapet Rp 15 juta. Uang itu dia bagi ke orang yang membutuhkan," tutur Andreas.
Waktu itu seorang dokter di Bangka Belitung, membagi informasi soal pasiennya yang butuh bantuan dana untuk membeli obat.
Mendengar kabar itu, Jonatan tergugah untuk menyisihkan setengah dari Rp 15 juta yang didapatnya.
Uang tersebut dikirimkan kepada dokter yang menyebar informasi tersebut. Sebagai seorang ayah, Andreas justru sempat meragukan kebenaran informasi yang didapat putranya.
"Saya tanya kok mau bantu, bisa saja infonya bohong," tutur Andreas menirukan perbincangannya dengan Jonatan.
"Nggak Pa saya yakin," jawab Jonatan saat itu.
Baca juga: Diduga Salahgunakan Anggaran Dana Desa Sebesar Rp 695 Juta Lebih, Mantan Kades Kepandean Ditangkap
Hingga akhirnya, uang yang Jojo kirimkan benar-benar dimanfaatkan untuk membantu pasien yang membutuhkan bantuan membeli obat tersebut.
"Begitu uangnya sampai di sana, ngasih kabar dan bersyukur bisa dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan," kenang Andreas.
Bantu Operasi Korban Kecelakaan