Literasi
Wagub DKI Sebut Tanpa Kemampuan Literasi, Masyarakat Tidak akan Dapat Menghadapi Tantangan Kekinian
Untuk tingkatkan minat baca masyarakat, Rumah Literasi Jakarta dan portal Jakarta Book Review diresmikan di Kompleks Setu Babakan, Jagakarsa.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
Masa sekarang ini adalah transisi ke era baru, seperti saat Johannes Gutenberg menemukan mesih cetak di abad ke-14, platform baca langsung beralih dari daun lontar ke kertas.
Namun secara konten, tidak berubah, malah makin kaya.
Ia berharap para pelaku bisnis buku cepat mengadaptasi tuntutan zaman.
Dengan demikian, maka buku-buku dan naskah bermutu akan dengan mudah diakses oleh anak-anak muda.
"Sebuah budaya akan maju apabila ada pendukungnya, maka mari kita ciptakan komunitas buku yang setia dengan konten, dalam platform apapun," jelasnya.
Sementara itu, Founder "Rumah Literasi Jakarta" (RLJ), Luqman Hakim Arifin menuturkan pendirian Rumah Literasi Jakarta adalah salah satu upaya memajukan dunia literasi di Jakarta sekaligus memberikan ruang alternatif kepada insan perbukaan untuk terus kreatif dan produktif.
"Semoga langkah kecil ini memberikan manfaat,” ujar Luqman. Momentnya pun pas, karena tahun depan, November 2022, Jakarta akan menjadi tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33," ucapnya.
Salah satu kegiatan Rumah LIterasi Jakarta adalah mengumpulkan dan mereview buku-buku yang berkualitas sebagai kompas pemandu bacaan warga Jakarta bahkan Indonesia, memalui Jakarta Book Review yang memiliki portal www.jbr.id.
"JBR ini puzzle yang hilang. Semoga kemunculannya dapat ikut serta membantu dan memajukan perkembangan duniai literasi di Indonesia," ujarnya.
"Dengan adanya review-review buku yang berkualitas diharapkan semakin banyak buku dan naskah yang diterbitkan, sehingga pembacanya semakin cerdas, kritis dan memicu produktifitas penulis," tutupnya.