Perguruan Tinggi Memulai Lagi PTM di Semester Gasal, Prokes Tetap Ditegakkan

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kembali digelar oleh perguruan tinggi pada semester gasal tahun akademik 2021/2022.

Editor: Lucky Oktaviano
Tangkapan Layar Youtube Institut Tehnologi Bandung
Prof. N.R Reini D. Wirahadikusuma, Rektor ITB dan juga Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB 

Rektor ITB Prof Reini D Wirahadikusuma, Ph.D. menyambut baik pembukaan kembali PTM terbatas di kampus yang dipandang penting dalam memaksimalkan kualitas academic atmosphere (atmosfir akademis).

“Berdasarkan introspeksi selama 18 bulan kemarin, capaian learning outcome (hasil pembelajaran) cukup memadai karena kita relatif siap dalam hal teknologi. Namun academic atmosphere adalah sesuatu yang penting, tapi itu hilang. Jadi harus kita perjuangkan,” tegas Reini.

Reini menekankan tidak ada euforia dalam PTM terbatas dan memastikan kepatuhan atas aturan yang berlaku.

Selain memantau pelaksanaan Prokes melalui sidak berkala, pihaknya mewajibkan vaksinasi setidaknya sekali bagi mahasiswa dan upaya tersebut terus digencarkan.

“Vaksinasi ini tidak hanya sebagai syarat masuk kampus, melainkan untuk perlindungan diri sendiri dan lingkungan, agar mahasiswa bisa jadi duta vaksin dan duta protokol kesehatan,” tuturnya.

Mahasiswa ITB Berprestasi di Tingkat Nasional Ilham Subandoro menyanggupi hal tersebut.

Ia mengajak sesama mahasiswa yang telah menjalankan PTM terbatas untuk menjadi pionir dan duta bagaimana menerapkan Prokes di kampus agar dapat diikuti para mahasiswa lainnya, misalnya dengan melalui sosialisasi di media sosial.

Selain itu, menurutnya, PTM terbatas seharusnya disikapi sebagai kesempatan untuk memaksimalkan potensi yang ada di kampus.

“Kita harus bisa memotivasi diri sendiri dan saling memotivasi dengan kawan lain. Pandemi bukan halangan untuk berprestasi, kuncinya dengan beradaptasi dan memanfaatkan peluang. Misalnya mengikuti kompetisi online yang banyak digelar pada saat pandemi,” papar Ilham.

Optimalkan pembelajaran

Kesempatan yang sama, Pengamat Pendidikan dari Komnas Pendidikan Andreas Tambah menyatakan bahwa PTM terbatas adalah sebuah kesempatan baik untuk mengoptimalkan pembelajaran, namun harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Diketahui, selalu terdapat risiko terjadinya penularan virus COVID-19 di sekitar kita.

“Harapannya, kalau untuk kampus, mahasiswa lebih paham dan bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik. Mahasiswa harus memahami literasi kesehatan, khususnya terkait virus corona, agar mereka dapat menjaga diri dan orang-orang sekitar dari paparan virus," kata Andreas.

Dia juga mengatakan bahwa pihak kampus juga harus bisa menjamin kesehatan mahasiswanya. "Terus memberikan edukasi dan jangan berhenti,” tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved