Berita Nasional
Faldo Diskakmat Ujang Komarudin usai Sebut Sikap Risma adalah Marah-marah yang Terpuji dalam Agama
Faldo Maldini membela kebiasaan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kerap marahi pegawainya di depan publik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini membela kebiasaan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kerap memarahi pegawainya di depan publik.
Faldo menganggap, hal tersebut tidak masalah.
Menurut Faldo, kemarahan Risma adalah sebuah kemarahan yang terpuji.
Hal tersebut disampaikan Faldo saat menjadi narasumber di program Dua Sisi di TV One.
Faldo menyebut, aksi marah-marah Risma hanya menjadi gaya seorang tokoh.
Baca juga: Risma Sudah Minta Maaf via WhatsApp, Gubernur Gorontalo Anggap Masalah Selesai Meski Sempat Kesal
Seperti halnya Presiden Jokowi yang lebih cenderung pendiam.
"Itu sangat manusiawi sih. Itu membuktikan Bu Risma punya sisi manusiawi, bisa marah, bisa meneteskan air mata," kata Faldo dikutip dari Channel TV One, Jumat (8/10/2021)
Faldo menyebut, kemarahan Risma pasti ada alasannya.
Dalam berbagai hal, Faldo menganggap Risma marah karena ada kesalahan data yang dibuat anak buahnya.
Faldo juga menyinggung soal istilah marah-marah yang terpuji.
Baca juga: VIRAL, Risma Kembali Ngamuk Marahi Warga di Gorontalo, Gubernur Tak Terima, Minta Jokowi Evaluasi
“Justru di tahap ini, kita kalau di agama bilang marah-marah yang terpuji. Kita itu marah untuk memperjuangkan orang banyak. Rakyat yang sedang diperjuangkan oleh Ibu Risma,” ujarnya
Faldo melanjutkan, semua yang terjadi sudah ada hikmahnya, yakni pelaksanaan data sudah tercapai.
“Dalam hal ini hikmahnya sudah terjadi. Pelaksanaan data sudah tercapai. Justru dalam tahap ini Ibu Risma menyediakan diri dalam tanda kutip untuk dikata-katain orang. Dikomentari, tapi masalahnya selesai,” jelasnya
Pengamat politik Ujang Komarudin menyanggah pernyataan Faldo yang menyebut ada istilah marah-marah yang terpuji dalam agama.
Baca juga: Gus Baha Masuk Bursa Ketum PBNU, Berpotensi menjadi Persaing Kuat Said Aqil di Muktamar ke-34
Ujang menantang Faldo menunjukkan dalil agama yang menyebutkan kebiasaan marah-marah adalah hal terpuji.
“Di mana-mana marah marah itu tidak ada yang terpuji dalam konteks agama mana pun. Tidak ada dalilnya, yang marah marah terpuji tidak ada. Karena kalau menzalimi siapapun tidak boleh. Kalau mengangkat derajat orang yang dizalimi, iya” imbuhnya.
Faldo pun hanya tertawa dan mengiyakan pernyataan dari Ujang.
Sementara itu, sosiolog Musni Umar menyatakan, apa yang dilakukan Risma adalah sebuah pencitraan.
Baca juga: Ridwan Kamil Siap Ramaikan Bursa Capres, Bisa Jadi Kuda Hitam Jika Lawan Anies dan Ganjar
"Beliau itu melakukan itu terus-menerus itu bagian dari pencitraan. Apa yang dia bawa di Surabaya dia bawa ke tingkat nasional," ujar Musni Umar dalam kesempatan itu.
Kalaupun dikatakan sebagai kebiasaan, Musni Umar pun heran mengapa Risma tidak juga bisa memperbaiki dirinya setelah aksi marah-marahnya menjadi viral.
"Dengan kata-kata yang baik, dengan petunjuk, teladan, rakyat kita bisa mengikuti kok. Yang paling penting itu bagaimana Bu Risma mengatasi kemiskinan di Indonesia, ada 27 juta lebih orang miskin sesuai data BPS. Artinya, jumlah orang miskin itu sangat banyak. Itulah yang harusnya jadi fokus Bu Risma, bukan justru marah-marah," ungkapnya.
Risma sudah minta maaf
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Fajar Sidik Napu memaafkan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Gubernur Rusli mengundang Fajar di kediaman pribadinya di Kelurahan Moodu Kota Gorontalo, Minggu (3/10/2021).
Pada kesempatan tersebut, Rusli mendengarkan klarifikasi dari pihak Fajar yang menjadi korban aksi marah marah Risma. Rusli juga menyemangatinya dan para pendamping PKH agar tetap tulus dan ikhlas bekerja mendampingi warga.
“Jadi pak Fajar, mungkin ibu menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita,” kata Gubernur Rusli dikutip dari situs resmi Pemprov Gorontalo.
Baca juga: Dulu Akrab Banget dengan Amien Rais, Mengapa Neno Warisman Hengkang dari Partai Ummat?
Rusli mengaku sudah menerima WhatsApp pribadi dari Mensos Risma.
Pesan dikirim ke istrinya Idah Syahidah yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.
“Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan,” pintanya.
Gubernur Rusli mengaku tidak ingin memperpanjang masalah ini.
Semua orang diminta menyikapinya secara bijak. Rusli mengaku sayang ke Mensos Risma, ia hanya tidak ingin sikap sering marah-marah Risma terus berlanjut di daerah lain.
Baca juga: Risma Marah-marah Lagi, Fadli Zon Menilai Sudah Lampaui Batas, Sarankan Mensos Jalani Terapi
Baca juga: Sujiwo Tejo Sindir Risma Bentak-bentak Bawahan,Tantang Marahi Jokowi hingga Luhut terkait Kinerjanya
“Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana maka ibu menteri yang balik diserang. Itu yang tidak kita harapkan. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir,” imbuhnya.
Rusli berharap agar permasalahan ini sudah berakhir. Ia memastikan apa yang dilakukan adalah bentuk tanggungjawabnya sebagai gubernur sebagaimana Ibu Risma datang sebagai seorang menteri. Tidak ada kaitannya dengan politik dan partai politik manapun.
“Jadi sudah clean and clear ini semata mata miskomunikasi. Jadi jangan digiring jadi opini politik. Tidak ada hubungan sama sekali. Saya bicara sebagai gubernur, Pak Fajar sebagai koordinator, Ibu Risma datang bukan sebagai kader partai tapi sebagai Mensos RI,” tegasnya.
Fadli Zon sarankan Risma jalani terapi
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon pun memberi komentar atas perilaku Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang kembali memarahi pegawai di depan publik.
Baca juga: VIRAL, Risma Kembali Ngamuk Marahi Warga di Gorontalo, Gubernur Tak Terima, Minta Jokowi Evaluasi
Fadli Zon menilai kemarahan Risma di depan umum sudah melebihi batas.
Menurutnya, sebuah masalah tak akan selesai dengan cara meluapkan amarah.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya,@FadliZon, Minggu (3/10/2021).
"Perilaku marah-marah di depan publik dengan kekerasan verbal ini sudah melampaui batas, juga tak selesaikan masalah," tulis dia.
Tak hanya kritik, Fadli Zon juga menyarankan Risma untuk segera menjalani terapi.
Terapi tersebut disinyalir dapat melatih seseorang dalam mengontrol emosi amarah.
Baca juga: Harga Daging Ayam & Telur Turun Saat Harga Pakan Naik, Fadli Zon Sebut Perunggasan Nasional Sekarat
"Sebaiknya segera ikut terapi “anger management” (manajemen kemarahan)," imbuh politisi Gerindra itu.