Intip Rahasia Sukses Atlet Perebut Medali Olimpiade, Dari Nutrisi, Mental, Hingga Tim Pendukung
Masih belum hilang dari ingatan perhelatan Olimpiade di Tokyo, Jepang, kini para atlet kembali berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masih belum hilang dari ingatan perhelatan Olimpiade di Tokyo, Jepang, kini para atlet kembali berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua.
Jadwal ketat kompetisi yang diikuti para atlet, mengharuskan para atlet harus selalu dalam kondisi prima, agar bisa terus berprestasi di usia produktif.
Banyak faktor pendukung agar atlet bisa berprestasi. Tidak hanya latihan, tapi juga mental, nutrisi yang harus dijaga, komitmen, serta tim pendukung.
"Makanan bergizi adalah bagian penting saat memutuskan untuk berolahraga. Baik masyarakat umum maupun atlet. Konsumsi makanan sehat bisa memastikan energi yang cukup untuk berolahraga, meningkatkan pemulihan otot, meningkatkan kinerja mental,dan membantu menjaga komposisi tubuh yang sehat," papar Eko Yuli dalam webinar Herbalife belum lama ini.
Baca juga: Herbalife Nutrition Indonesia Dukung 84 Atlet yang Berlaga di PON XX di Papua
Baca juga: Herbalife Nutrition Virtual Duathlon, Atlet Triatlhon Sebut Pentingnya Jaga Performa Setelah Lomba
Deni mengatakan, ada pisang dan alpukat diantara bahan makanan yang dikonsumsi sebelum bertanding.
"Saya mencampur pisang, alpukat, dan nutrisi berbentuk bubuk. Seperti ini asupan nutrisi saya setiap hari," ujarnya di kesempatan yang sama.
Selain nutrisi, Eko Yuli mengomentari soal mental, gaya hidup sehat, dan tim juara.
Menurutnya, siapapun yang ingin menjadi atlet profesional, harus punya mental juara.
Baca juga: Setelah Dapat Perak di Olimpiade Tokyo 2020, Kini Lifter Eko Yuli Incar Emas di Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Greysia, Apriyani, dan Eko Yuli Ungkap Perjuangan Keras Mereka Sebelum Berlaga di Olimpiade Tokyo
"Atlet harus punya mental juara dulu. Menjadi atlet juga banyak hal yang dikorbankan. Bagi teman-teman yang tidak jadi atlet, mungkin bakal bisa nongkrong, kongkow, dan lain-lain. Kita ngga bisa seperti itu," kata Eko.
"Tidur harus lebih awal mengingat besok mesti bangun pagi dan latihan lagi. Artinya selain mental juara, atlet harus punya komitmen kuat," imbuhnya.
Eko juga mengingatkan pentingnya punya tim juara. Atlet, harus didukung oleh pelatih, dan pengurus untuk mengejar mimpi yang sama.
"Atlet dan pelatih punya mimpi yang sama tapi pengurusnya ngga, ya ngga akan jadi juara juga. Jadi tiga serangkai harus punya kesamaan untuk juara," ucapnya.
Sementara itu, Herbalife Nutrition Indonesia mendukung 84 atlet Indonesia yang berlaga di kancah nasional dan internasional.
Di ajang Olimpiade 2020 yang di gelar di Tokyo, Jepang pada 23 Juli 2021 – 8 Agustus 2021 dan Paralimpiade 2020 yang berlangsung pada 24 Agustus - 5 September 2021, tiga atlet yang didukung Herbalife Nutrition Indonesia mendapat medali.
"Kami turut berbangga atas prestasi yang diraih 3 atlet sponsor kami di ajang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi kami atas dedikasi mereka terhadap kerja keras dan kinerja," ujar Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi.
Atas keberhasilan tersebut, Herbalife Nutrition Indonesia memberikan apresiasi berupa uang tunai, apparel kits dan smartwatch.
Adapun atlet yang disponsori Herbalife Nutrition Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 antara lain Eko Yuli Irawan dari cabang olahraga angkat besi, Deni dari cabang olahraga angkat besi, dan Muhammad Fadli Imammudin atlet para balap sepeda (paracycling) Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Seperti diketahui, prestasi kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 sangat membanggakan. Indonesia menempati posisi ke-55 pada Olimpiade Tokyo 2020 dengan torehan 1 emas, 1 perak, dan tiga medali perunggu. Sedangkan pada Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia menempati posisi ke-43 dengan perolehan 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. (*)