Guru Besar Undip dan ITB Dukung BPOM, Pastikan Air Kemasan Galon Guna Ulang Aman

Untuk di Indonesia, BPOM menetapkan ambang batas aman BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg).

Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
DR Ahmad Zainal, pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut bahwa Polikarbonat (PC) merupakan bahan plastik yang aman. Karena itu Ahmad Zainal menyayangkan adanya narasi yang salah dalam memahami kandungan BPA dalam galon guna ulang berbahan PC yang diembuskan pihak-pihak tertentu akhir-akhir ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penggunaan kemasan galon guna ulang dipastikan aman.

Pasalnya potensi migrasi zat prekursor Bisfenol A (BPA) sisa proses pembuatan polikarbonat pada galon tersebut masih berada dalam ambang batas aman dan tidak membahayakan kesehatan manusia. 

Hal itu diungkapkan oleh Guru besar bidang pemrosesan pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Andri Cahyo Kumoro, ST, MT, PhD.

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Di mana pernyataan itu senada dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kemenerian Perindustrian.

“Kalau pemakaian, pencucian dan distribusinya galon polikarbonat dilakukan dengan betul, itu tidak perlu dikhawatirkan. Untuk kemasan air galon guna ulang masih dibawah batas toleransi,” ujarnya.

Terpenting, menurut Andri,  paparan terhadap panas (suhu tinggi), goncangan dan goresan diminimalkan.

Dia mengutarakan FDA (Food and Drug Administration) dan CDC (Disease Control and Prevention) di AS menetapkan ambang batas aman  BPA itu sekitar 1 ppm per berat badan per hari.

Sedang di beberapa negara menerapkan 50 ppm BPA per berat badan per hari.

Untuk di Indonesia, BPOM menetapkan ambang batas aman BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg).

“Yang saya kawatirkan itu adalah BPA yang ada di dot susu untuk bayi dan anak balita yang sering terpapar air panas, sering digosok dan diguncang-guncang. Nah, ini yang perlu menjadi perhatian menurut saya,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Pakar Polimer sekaligus Dosen KK Perencanaan Produk Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir. Ahmad Zainal Abidin M.Sc.,Ph.D. Dia juga memastikan air minum galon guna ulang aman untuk dikonsumsi.

Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB ini menegaskan semua zat kimia itu pasti berbahaya.

Tidak hanya BPA, zat-zat prekursor yang digunakan untuk membuat botol atau galon plastik PET (polyethylene terephthalate) atau sekali pakai juga sama-sama berbahayanya.

Etilena glikol yang menjadi salah satu prekursor yang digunakan untuk membuat botol atau galon plastik PET atau sekali pakai juga sangat beracun dan bisa menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani. 

“Tapi, dalam bentuk polimernya, dimana zat-zat kimia yang menjadi prekursor bahan pembuat botol atau galon plastk itu beraksi secara kimia membentuk polimer PC dan PET, itu menjadi tidak berbahaya. Yang penting tetap dijaga adalah bagaimana agar polimer itu tidak terurai kembali menjadi bentuk prekursornya. Karenanya, kemasan-kemasan itu perlu diawasi secara berkala oleh BPOM,” tutur Zainal.
 

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Dan menurut Zainal, BPOM pasti tidak main-main dalam mengawasi semua kemasan pangan yang beredar di pasaran.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved