Berita Dukacita

Sabam Sirait Meninggal Dunia Karena Paru-paru Kronis

Putra mengatakan, seluruh keluarga besar hadir lengkap mendampingi Sabam Sirait saat mengembuskan nyawa terakhirnya.

charlessianipar.com
Sabam Sirait, politisi dari PDIP 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan, menuturkan bahwa mertuanya Sabam Sirait yang merupakan pendiri PDIP, meninggal dunia Rabu (29/9/2021) malam, karena penyakit paru-paru kronis.

"Beliau itu sudah dua bulan dirawat Rumah Sakit Siloam Karawaci karena beliau itu mengidap penyakit paru-paru kronis non-Covid-19," ujar Putra seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

Putra mengatakan, seluruh keluarga besar hadir lengkap mendampingi Sabam Sirait saat mengembuskan nyawa terakhirnya.

Selain itu, Putra mengungkapkan, hingga kini pihak keluarga belum memutuskan waktu dan di mana lokasi pemakaman jenazah Sabam Sirait.

Menurutnya, hal ini belum diputuskan lantaran untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat guna memberikan penghormatan terakhir untuk Sabam Sirait.

"(Keluarga) ingin memberi kesempatan semua relasi, untuk masyarakat yang selama ini berhubungan dengan Pak Sabam, sesuai prokes untuk memberi penghormatan," kata Putra.

Jenazah Sabam Sirait, kata Putra saat ini disemayamkan di rumah di Jalan Depsos, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sebelumnya diberitakan politikus senior yang juga pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sabam Sirait, meninggal dunia di usia 85 tahun, Rabu (29/9/2021) malam.

Ia meninggal dunia di RS Siloam Karawaci pukul 22.37.

Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu membenarkan kabar itu saat dikonfirmasi Warta Kota, Kamis (30/9/2021) dinihari.

Ia juga mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya melalui pesan tertulis ke Warta Kota.

"Betul. Tadi dapat berita dukacita dari Pak Putra Nababan, menantu Pak Sabam Sirait. Kiranya Almarhum Pak Sabam Sirait Damai dan Tenang Di Surga Allah," tulis Masinton kepada Warta Kota.

Sabam Sirait lahir di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara, 13 Oktober 1936.

Ia meninggalkan seorang istri, empat anak dan delapan cucu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved