Keluarga Ustaz Korban Penembakan di Tangerang, Enggan Tanggapi Motif Pelaku
Otak pelaku yakni M, yang menyuruh dua orang bayaran untuk menembak Ustaz Armand, ternyata menyimpan dendam kesumat
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG -- Polisi akhirnya berhasil mengungkap dan mengamankan 3 dari pelaku yang terlibat dalam kasus penembakan Ustaz Armand di Tangerang, Sabtu (18/9/2021) lalu.
Motif penembakan diketahui karena dendam dan asmara.
Setelah kasus ini berhasil terungkap, dari pantauan Warta Kota, di kediaman korban tampak sepi pada Selasa (28/9/2021).
Rumah di Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, tersebut tampak tak berpenghuni.
Padahal pintu rumah sedikit terbuka. Namun tak ada satu orang pun yang menjawab salam ketika didatangi Warta Kota.
Hanya terlihat dua pasang sandal di depan pintu. Sandal berukuran besar dan juga kecil.
Seperti diketahui korban yakni Armand yang merupakan Ketua Majelis Taklim di Masjid dekat rumahnya itu meninggalkan 1 istri dan 3 orang anak.
Armand juga sudah 20 tahun menjalani profesinya sebagai paranormal atau ahli spiritual.
Istrinya yakni Kastuti tampak tak keluar rumah. Begitu juga dengan anak pertamanya yang bernama Alif.
Sementara itu Siti Rohmayanti yang merupakan adik korban mengaku sudah mengetahui terkait penangkapan para pelaku.
Begitu pun dengan motif yang melatarbelakangi kasus ini.
"Kami saat ini dalam kondisi berduka, kami sudah tahu kalau pelaku ditangkap," ujar Siti kepada Warta Kota, Selasa (28/9/2021).
Kendati demikian Siti enggan banyak memberikan komentar perihal motif kasus tersebut.
Menurutnya hal itu sudah menjadi bagian cerita dari keluarganya saja.
"Memang banyak yang tanya, tapi kami dari pihak keluarga sudah sepakat no comment saja," katanya.
Seperti diketahui motif penembakan misterius terhadap Ustaz Armand (43) di Kunciran, Pinang, Tangerang, Banten, Sabtu (18/9/2021) lalu, akhirnya terungkap.
Otak pelaku yakni M, yang menyuruh dua orang bayaran untuk menembak Ustaz Armand, ternyata menyimpan dendam kesumat terhadap ahli pengobatan alternatif itu.
Sebab sekitar 10 tahun lalu, istrinya pernah ditiduri oleh Ustaz Armand dengan dalih untuk pengobatan.
Karenanya M dendam dan merencanakan menghabisi Ustaz Arman.
Penembakan itu sudah direncanakan oleh M pelaku utama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pihak penyidik dari Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota membentuk tim untuk mengungkap penembakan yang terjadi Sabtu (18/9/2021).
Hasilnya didapat bahwa motif penembakan terhadap Ustaz Armand dipicu dari profesinya sebagai paranormal atau guru spritual.
Menurut Yusri, awalnya tersangka berinisial M memiliki dendam terhadap Ustaz Armand
Dendam dipicu dari peristiwa 10 tahun lalu dimana istri M pernah ditiduri oleh Armand dengan iming-iming pengobatan alternatif.
"Karena ada SMS yang sempat bocor ke tersangka M, baru diketahui sekitar dua tahun lalu. Kemudian istrinya mengaku saat berobat diminta berhubungan intim oleh korban A," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Pusat, Selasa (28/9/2021).
Karena mengetahui istrinya diperdaya oleh A, kemudian M merencanakan pembunuhan.
Ia meminta tersangka lain Y mencari dua eksekutor untuk membunuh A.
Kemudian Y memberikan satu eksekutor bernisial K dan satu joki yakni S. Keduanya diperintahkan menembak A dengan iming-iming uang Rp50 juta.
"Sementara Y mendapat imbalan Rp10 juta untuk menghubungkan M dengan dua tersangka lainnya," jelas Yusri.
Saat eksekusi M menyerahkan uang tunai senilai Rp35 juta kepada eksekutor berikut sepucuk senjata kaliber 32.
Saat itu katanya S dan K sudah mengintai korban selama empat hari di rumahnya.
Mereka mencari waktu yang tepat saat A tengah sendirian untuk dieksekusi
Akhirnya pada Sabtu (18/9/2021) malam, usai pulang dari masjid, Ustaz Armand ditembak oleh K dengan sambil mengendarai sepeda motor.
Akibat tembakan itu, A mengalami luka di bagian pinggang. Nyawanya tidak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.
Seperti diketahui Ustaz Armand (43) meregang nyawa setelah ditembak oleh orang misterius pada Sabtu (18/9/2021) malam, usai salat magrib.
Kejadian tersebut berlangsung di kediaman rumah korban, di Jalan Nean Saba, RT 02/ RW 05, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Diduga pelaku berjumlah dua orang yang datang dengan berboncengan sepeda motor. Satu pelaku dilaporkan menggunakan jaket ojek online (ojol).
Santo kakak Ustaz Armand menceritakan tentang keseharian aktivitas adiknya dan pekerjaannya, yang bisa saja terkait dengan motif pelaku.
Menurut Santo, Armand merupakan seorang paranormal atau membuka praktik pengobatan spriritual.
"Dia bisa memasang susuk atau aura dari pelanggannya itu," ujar Santo saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Minggu (19/9/2021).
Santo mengatakan keahlian yang dimiliki korban sudah dimiliki sejak muda. Sehingga banyak tamu yang datang kepadanya.
"Bisa juga memperbaiki hubungan rumah tangga yang retak," ucapnya.
Kendati demikian kata Santo sudah beberapa bulan ini, adiknya mengaku sangat sedikit didatangi para tamu.
Dan dia pun mengeluhkan soal itu kepadanya.
"Sama saya memang suka curhat. Sekarang sepi yang datang," kata Santo.
Santo menyebutkan sifat adiknya, tidak mau bercerita, jka sedang ada masalah dengan orang lain. Begitu pun dengan sejumlah ancaman.
"Kalau menerima ancaman, dia tidak cerita. Tapi beberapa bulan ini dia memang sering murung," ungkapnya.
Bersimbah Darah di Depan Anak dan Istri
Sabtu (18/9/2021) bada maghrib merupakan tragedi pilu yang tak bisa dilupakan oleh istri dan anak Ustaz Armand.
Saat itulah Ustaz Armand ditembak oleh orang tak dikenal di kediamannya, di Jalan Nean Saba, RT 2 /RW 5, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Alif (15) anak pertama korban menceritakan detik demi detik peristiwa yang merenggut nyawa ayahnya itu.
Sebelum tragedi berdarah itu, pria yang duduk di kelas 1 SMK tersebut tengah asyik menonton televisi.
Ia menonton bersama ibunya, Kastuti (39).
Sang ayah pun sudah berpakaian rapi dan hendak berangkat ke Masjid Jami Nurul Yakin, yang jaraknya hanya sekitar 40 meter dari kediamannya.
Ustaz Armand menjabat Ketua Majelis Taklim di masjid tersebut.
Armand mengajak anak bungsunya yang masih berusia 7 tahun ke masjid.
"Ayah mau salat magrib berjamaah di masjid, ngajak adik yang paling kecil," ujar Alif lirih, saat dijumpai di rumahnya, Minggu (19/9/2021).
Saat ayahnya pergi ke masjid dengan adiknya, Alif dan ibunya menunggu di rumah.
Namun setelah beberapa lama, mereka mendengar suara tembakan senjata api, tepat dari luar rumah.
"Tiba-tiba ada suara tembakan, terdengar nyaring banget. Saya juga kaget dengarnya," ucap Kastuti.
Sang anak bungsu yang ikut bersama Ustaz Arman ke masjid, datang dan masuk ke dalam rumah terlebih dulu, dengan membuka pintu.
Lalu di luar rumah tersengar Ustaz Armand berteriak sambil meringis kesakitan.
"Saya tertembak," kata Kastuti menirukan perkataan suaminya.
Sontak, Kastuti dan Alif ke luar rumah.
Keduanya pun terkejut bukan kepalang saat melihat suami dan ayah mereka tersungkur di tanah bersimbah darah.
"Saya keluar menjerit-jerit meminta tolong kepada tetangga," kata Kastuti.
Menurut Alif memang kondisi saat itu sedang sepi. Kondisinya juga sudah mulai gelap dan tidak terlalu terang.
"Ayah saya tertembak di bagian perut, bahkan pelurunya sempat kena pintu," tuturnya.
Para tetangga pun turut membantu. Korban dibawa ke Rumah Sakit Mulya untuk mendapat pertolongan.
"Saya dapat kabar kalau keadaannya memburuk. Dan tidak lama suami saya sudah tidak ada," papar Kastuti bernada lirih.(dik)
