Berita Nasional
Jokowi Disentil karena Hartanya Naik Rp8 M saat Pandemi, Faldo Pasang Badan,Sebut Kenaikan Itu Wajar
Faldo menyebut, kenaikan harta kekayaan Presiden Jokowi sebesar Rp 8 miliar selama pandemi Covid-19 di latar belakangi oleh banyak faktor.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Naiknya jumlah kekayaan sejumlah pejabat di tengah pandemi Covid-19 menjadi sorotan.
Sejumlah pihak mempertanyakan soal sumber penambahan harta para pejabat itu.
Tanpa terkecuali kepada Presiden Joko Widodo, yang harga kekayaannya bertambah sekitar Rp8 miliar dalam laporan kekayaan terbaru di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di media sosial Twitter, sentilan dilayangkan beberapa tokoh maupun warganet atas kenaikan jumlah harta presiden.
Salah satunya, surat terbuka yang ditulis oleh Roy Suryo di akun Twitternya, yang menanyakan kepada Jokowi bagaimana cara meningkatkan harta di tengah pandemi.
Staf Khusus Komunikasi dan Media Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini ikut angkat bicara mengenai ramainya bahasan soal kenaikan jumlah harta kekayaan Jokowi.
Baca juga: Begini Gaya Anies Baswedan Puji Balik Gibran, Singgung Kepemimpinan Putra Jokowi saat Hadapi Pandemi
Baca juga: DRAMATIS, Begini Proses Penyelamatan Awak KM Elang Laut yang Terbalik di Peraian Kepulauan Seribu
Menurut Faldo, kenaikan harta kekayaan Presiden Jokowi sebesar Rp 8 miliar selama pandemi Covid-19 di latar belakangi oleh banyak faktor.
Satu di antaranya karena banyaknya tanah yang dimiliki Presiden Jokowi sebelum menjadi pejabat negara.
Untuk itu, Faldo menganggap kenaikan harta kekayaan Presiden Jokowi sangat wajar.
"Kalau kita bicara nilai aset Pak Jokowi yang naik sekitar Rp 7 milliar, dalam satu tahun kenaikan kami kira sangat wajar karena faktornya banyak sekali."
"Ada tanah sebelum beliau jadi Wali Kota, Pak Jokowi juga punya hall di Solo dan itu strategis sekali karena nilainya naik terus dan ini mekanisme pasar."
"Selain itu Pak Jokowi juga punya utang tercatat sekira Rp 500 juta," ujar Faldo, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Senin (13/9/2021).
Baca juga: KABAR BAIK, Bioskop di Jakarta Sudah Kembali Buka Mulai 16 September, Begini Syarat bagi Pengunjung
Faldo menilai, tidak masalah jika harta kekayaan para pejabat meningkat.
Ia menekankan, yang terpenting adalah keterbukaan para pejabat mengenai harta kekayaannya.
"Saya kira kita agak sulit kalau bicara pengen semuanya adu miskin-miskinan, karena kalau pejabat yang paling penting itu keterbukaan."