Syarat Naik KRL dengan Aplikasi PeduliLindungi, Calon Penumpang Pertanyakan Keamanan Data Pribadi

Mereka mengatakan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi lebih mudah dalam segi penggunaan.

Warta Kota/ Muhamad Fajar Riyandanu
Sejumlah calon penumpang KRL di Stasiun Manggarai saat pemberlakuan syarat kartu vaksin maupun kartu vaksin eletronik via aplikasi PeduliLindungi pada Sabtu (11/9/2021), siang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) maupun surat tugas sudah tidak berlaku untuk syarat naik Kereta Rel Listrik (KRL) sejak Rabu (8/9/2021). 

Pihak KAI Commuter pun memberikan waktu hingga Jumat (10/9/2021) sebagai masa sosialisasi peralihan syarat, dari dokumen perjalanan menjadi sertifikat vaksin yang bisa diakses melalui aplikasi PeduliLindungi maupun membawa kartu vaksin. 

Peralihan syarat tersebut diwajibkan mulai hari Sabtu (11/9/2021).

Satu diantara stasiun KRL yang menerapkan syarat terbaru tersebut yakni Stasiun Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. 

Sejumlah penumpang pun menyambut baik aturan baru tersebut.

Mereka mengatakan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi lebih mudah dalam segi penggunaan. 

"Lebih pilih aplikasi PeduliLindungi sih. Aku pribadi lebih gampang pakai aplikasi Peduli Lindungi karena gak perlu bawa-bawa surat vaksin. Cuma pakai gawai kan," kata Maria saat ditemui di Stasiun Manggarai pada Sabtu (11/9/2021), siang. 

Namun, lebih lanjut, wanita asal Bogor itu mengatakan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat naik KRL terkesan ekslusif untuk sebagian masyarakat tertentu karena tidak semua warga memiliki spesifikasi gawai yang memadai. 

"Cuma kan gak semua orang gawainya mendukung buat aplikasi PeduliLindungi. Jadi mungkin sebagian orang lebih gampang menggunakan STRP atau KTP. Kalau ini kan berarti gawai harus mendukung," sambung Maria. 

Maria pun mengaku, hampir setiap hari ia menggunakan moda transportasi KRL untuk keperluan sehari-hari. "Tiap hari sih, soalnya aku berangkat pulang kerja pakai KRL," ujarnya. 

Keresahan lain juga dirasakan oleh Dorit. Pria 33 tahun itu mengaku was-was perihal aplikasi PeduliLindungi yang mampu mengakses data pribadi seperti koleksi galeri dan kontak si pengguna. 

"Sebenernya lebih masalah ke data privasi ya, kan  kalau saya akses ke aplikasinya harus terkoneksi ke galeri kami, terus ke nomer telpon kami lah. Saya sendiri agak merasa cemas. Karena akhir-akhir ini banyak pencurian data," ungkap Dorit saat ditemui di Stasiun Manggarai pada Sabtu (11/9/2021), siang. 

Lebih lanjut, pria asal Jakarta Timur itu berharap, pengelola aplikasi PeduliLindungi dapat mengubah aturan kebijakan dan regulasi yang menyangkut akses ke data pribadi. 

"Aplikasi PeduliLindungi Lebih praktis memang. Tapi menurut term dan regulation ada banyak yang harus ngakses ke data-data pribadi saya. Mungkin itu nanti yang harus diatur kembali," ujar Dorit.

Pukul 10.50 WIB, suasana Stasiun Manggarai ramai lancar. Ada tiga orang petugas stasiun yang mengenakan seragam putih. Mereka acap kali memberi pengarahan kepada beberapa warga yang mengalami kesulitan dalam hal pemindaian kode Aplikasi PeduliLindungi. (m29)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved