Berita Video
VIDEO LIVE Talkshow Kesehatan, Gigi Gingsul Cantik Tapi Berbahaya?
Dokter Anas menyebut, gigi gingsul merupakan maloklusi atau malposisi gigi yang bisa menimbulkan masalah ataupun tidak.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Program LIVE Talkshow Kesehatan Warta Kota Jumat (10/9/2021) pekan ini bersama Drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati membahas tentang ‘gigi gingsul’ yang kerap dianggap lucu dan imut, seperti beberapa artis ternama yakni Chelsea Olivia meskipun akhirnya dicabut.
Dokter Anas menyebut, gigi gingsul merupakan maloklusi atau malposisi gigi yang bisa menimbulkan masalah ataupun tidak.
Gigi gingsul yang biasanya gigi taring atau canines, membuat seorang itu merasa percaya diri, merasa lebih cantik, dan disukai orang terdekat seperti pasangan dan keluarga maka tidak ada masalah.
“Persepsi berdasarkan nilai, kebiasaan dan faktor lainnya memunculkan rasa tertentu yang bisa berefek positif, merasa cantik, lebih PD baik, maka gingsul itu baik,” ujarnya dalam Live Talkshow.
Sementara dari sisi medis, gigi gingsul yang tumbuh pada lokasi dan derajat kemiringan yang tidak sesuai dengan standar ideal bisa mengganggu.
“Apabila kondisi tidak mengganggu, gigi geligi pada rahang atas dan bawah tidak terganggu, fungsi area rongga miulut da menutupnya bibir sempurna, tidak mengganggu pengucapan atau berbicara serta fungsi mengunyah makanan, maka anomaly ini tidak masalah sama sekali,” ujarnya.
Namun apabila aspek fungsi gigi geligi dan fungsi rongga mulut terganggu, rahang atas dan bawah terganggu, berpengaruh pada persendian, maka pemilik gingsul bisa berkonsultasi kepada dokter gigi yang kompeten agar bisa dilakukan tindakan.
Tindakan yang dimaksud, lanjutnya, tidak mesti pencabutan, namun bisa terapi menggunakan alat orthodontia, baik di dokter gigi umum atau spesialis orthodontia tergantung kondisinya.
“Ekstraksi (pencabutan) bukan satu-satunya cara, canines, atau taring, rahang atas maupun bawah, merupakan salah satu gigi yang penting, atau kunci. Gigi taring bisa merubah kontur atau bentuk wajah, apalagi sampai dicabut,” ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya tidak tahu kasus gingsul pada Chelsea Olivia yang harus diekstraksi. Namun secara umum, pertimbangan seorang dokter adalah anomaly apa yang terjadi, apakah gangguan sampai ke persendian atau masalah yang besar.
“Misal ada cancer atau kista yang melibatkan gigi, mengharuskan ekstrasi, sifatnya urgen, maka bisa saja dicabut, namun kalau sebatas malposisi, bisa tindakan perapihan saja,” ujarnnya.
Dokter Anas mengatakan, hampir tidak ada manusia dengan posisi gigi 100 persen normal, “Setiap orang pasti ada anomaly, termasuk gingsul, ini pun bisa diturunkan secara genetic, dan bisa diprediksi,” ujarnya. (sab)
Dokter Anas berpraktik di :
- RS Permata Pamulang Kota Tangsel Setiap Hari Senin dan Selasa, Pukul 13:00 - 17:00 WIB.
-RS YPK Mandiri Menteng, Jakarta Pusat.
- Praktik Pribadi di Pondok Cabe (By Appointment).
Atau bisa juga di hubungi melalui no whatsapp :
- 0811 999 8071
- 0811 100 7001