Sekolah Tatap Muka

DUA Minggu PTM Berlangsung, Disdik DKI Klaim Kondisi Masih Kondusif dan Tertib

Setelah dua minggu pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung evaluasi seluruh sekolah masih kondusif dan tertib.

Wartakotalive.com/Miftahul Munir
Setelah dua minggu pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI berlangsung evaluasi seluruh sekolah masih kondusif dan tertib. Foto ilustrasi: PTM Hari Ketiga, siswa-siswi Kelas III SDN 07 Ciracas mengaku senang belajar di sekolah karena bisa bertemu teman dan guru, Jumat (3/9/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR -- Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menyampaikan, setelah dua minggu pembelajaran tatap muka atau PTM berlangsung evaluasi seluruh sekolah masih kondusif dan tertib.

Untuk para siswa mulai melakukan pembiasaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Dua minggu ini, Alhamdulillah makin kondusif. Artinya makin tertib anaknya memulai pembiasaan baru. Mereka komitmen, konsisten menggunakan masker dengan baik," ucap Taga kepada wartawan, Jumat (10/09/21).

Video: Sudah Dua Minggu PTM di SDN Pegangsaan Dua 06 Berjalan Lancar

Tambahnya, hingga usai pulang sekolah pun para pelajar tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes), salah satunya tetap memakai masker dengan rapih dan tertib.

"Kebetulan kalau monitoring kan selalu sampai pulang sekolah sampai ke rumah, Alhamdulillah pemakaian maskernya rapih dan tertib," jelasnya.

Sementara itu, kata Tata, bahwa rencana adanya penambahan sekolah masih assesment dan pelatihan.

Baca juga: PTM di SDN 05 Jagakarsa Dihentikan Karena Pelanggaran Prokes, Kepala Sekolah dan Guru akan Dibina

Baca juga: Sudin Pendidikan Jakbar Meminta Sekolah Mengisi Asesmen Penyelenggaraan PTM, Begini Tahapannya

"Kalau penambahan sekolah prosesnya masih assesment atau pelatihan. Nanti dikabarin ya kalau dalam waktu dekat ada persiapan," ucap Taga.

Sebelumnya, kata Taga terkait pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Ibu Kota akan terus bertambah.

Lanjutnya, setelah 610 sekolah menggelar PTM, rencananya jumlah tersebut akan bertambah secara bertahap dan akan dilakukan hingga Desember 2021 mendatang sesuai dengan hasil evaluasi sekolah tatap muka yang berjalan saat ini.

Diketahui, pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Ibu Kota digelar secara bertahap. Kini ada 610 sekolah dari jenjang PAUD sampai SMA/SMK yang mengikuti PTM di sekolah dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Baca juga: Ortu Diingatkan Jangan Sampai Terlambat Jemput Anaknya, Evaluasi PTM ke 3 di SDN Lebak Bulus 04

Diharapkan pada September ini, tatap muka bisa dilaksanakan di 1.500 sekolah.

Pembukaan sekolah tatap muka ini, berangkat dari keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperbolehkan PTM dengan protokol kesehatan ketat.

PTM di SDN Jagakarsa 05 Jakarta Selatan Dihentikan

Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Agus Ramdani, mengatakan, kepala sekolah dan para guru SDN 05 Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih dalam proses pembinaan.

Baca juga: Animo Peserta Didik Cukup Tinggi, Wagub DKI Klaim PTM di Jakarta Berjalan Baik

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Masih dalam proses pembinaan karena melanggar protokol kesehatan,” ujar Agus saat ditemui di lokasi kegiatan sterilisasi dan vaksinasi rabies kucing jantan tidak berpemilik, Rabu (8/9/2021).

“Jadi saat ini sedang dilakukan evaluasi, pembinaan kepada para guru dan warga sekolahnya semua termasuk orang tua siswa,” katanya.

Diketahui, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menghentikan sementara proses PTM terbatas di SDN 05 Jagakarsa karena ditemukan adanya pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga: PTM Hari Ketiga, Siswa-Siswi SDN 07 Ciracas Senang Belajar di Sekolah karena Bertemu Teman dan Guru

Temuan tersebut, yakni sejumlah guru dan siswa menurunkan maskernya di dagu selama PTM berlangsung.

Oleh karena itu, Agus menyebut pihaknya menunggu laporan tim verifikasi terkait kesiapan sekolah tersebut.

“Orang tua nggak ada sih yang proes. Begitu kejadian, Sudin langsung menginformasikan kepada orang tua bahwa dihentikan sementara,” kata Agus.

Ia mengungkapkan, sampai sejauh ini baru SDN 05 Jagakarsa yang ditemukan adanya pelanggaran berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sementara.

Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memerlukan dukungan seluruh pihak untuk melakukan pengawasan di sekolah-sekolah.

Baca juga: Pemprov DKI Janji Tindak Tegas Pedagang Daging Anjing di Pasar Senen

“Yang pertama perlu dukungan seluruh pihak-pihak, baik orang tua para guru dan tentunya masyatakat untuk mengawasi,” ujar pria yang memiliki dua anak itu.

“Mudah-mudahan semua bisa menjaga prokes ini secara baik. Sekali lagi Pemprov DKI sekali lagi sangat memgutamakan keselamatan peserta didik,” tambah Agus. (m27/m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved