Berita Video
VIDEO Gerombolan Curanmor Sadis yang Tak Segan Tembak Korbannya Diringkus Polisi
Setiap beraksi, ketujuh komplotan ini selalu dibekali senjata api. Bahkan mereka tidak segan-segan melukai korbannya saat beraksi.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI -Puluhan gerombolan pencuri motor sadis diringkus Polda Metro Jaya. Mereka tidak segan-segan melukai korban dengan senjata api (Senpi).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan komplotan itu beranggotakan 36 pelaku.
Mereka terbagi menjadi tujuh komplotan pencuri motor. Satu komplotan bisa beraksi mencuri motor lebih dari 40 kali.
Setiap beraksi, ketujuh komplotan ini selalu dibekali senjata api. Bahkan mereka tidak segan-segan melukai korbannya saat beraksi.
"Satu korban hingga alami luka tembak di bagian paha yang dilakukan salah satu pelaku inisial FR. Korban mencoba melawan saat dipepet di jalan," ujar Yusri dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (31/8/2021).
Yusri mengatakan komplotan FR beranggotakan enam pelaku. Mereka menembak korbannya pada 16 Agustus 2021 lalu.
Biasanya komplotan ini beraksi di Jakarta Barat dan Tangerang.
Para pelaku yang tergabung dalam komplotan ini merupakan residivis. Di antaranya ialah FR residivis kasus pencurian motor tahun 2016 dan keluar tahun 2020 lalu.
Kemudian AT yang membonceng FR saat beraksi merupakan residivis tahun 2014 atas kasus pengeroyokan.
"Lalu kami juga tangkap A alias Ambon yang jual Senpi ke pelaku utama. Dijual Rp1 juta ke pelaku," jelas Yusri.
Atas perbuatannya FR dikenakan Pasal 365 KUHP dan Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Yusri mengatakan, saat diselidiki, komplotan FR ternyata terkait dengan sebuah jaringan pencurian motor di Sukabumi, Jawa Barat.
Dimana hasil motor curian dikirim ke Sukabumi untuk dijual kepada penadah inisial I yang saat ini masih diburu polisi.
"Anggota komplotan yang terkait dengan I ini ternyata ada 36 orang. Dimana mereka bergerak masing-masing sesuai dengan tujuh kelompok kecil yang diikuti," papar Yusri. (Des)