Persib Bandung
Dipromosikan ke Liga 1 2021, Budiman Berharap Ferdiansyah dan Dimas Juliono Pamungkas Berkontribusi
Robert Rene Alberts memromosikan dua pemain muda Persib Bandung untuk tampil di kompetisi Liga 1 2021, yaitu Ferdiansyah dan Dimas Juliono Pamungkas.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG - Robert Rene Alberts memromosikan dua pemain muda Persib Bandung untuk tampil di kompetisi Liga 1 2021, yaitu Ferdiansyah dan Dimas Juliono Pamungkas.
Kebijakan yang dilakukan Robert disambut baik oleh Asisten Pelatih Persib Bandung, Budiman.
Budiman memiliki hubungan erat dengan Akademi dan Diklat Persib.
Sebelumnya, dia merupakan pelatih Diklat Persib dan sukses membawa Persib Bandung U-20 menjadi juara Liga 1 pada 2018.
Di saat yang sama, Budiman juga berperan di tim Persib Bandung U-16.
"Coach Robert yang memilih mereka dan saya mendukung. Saya tahu anak-anak itu punya potensi dan teknik juga skill yang bagus. Di usia yang rata-rata 17 tahun, permainannya sudah lebih dewasa," kata Budiman dikutip dari persib.co.id.
"Mudah mudahan, promosinya mereka ke tim senior menjadi motivasi buat pemain-pemain Diklat Persib lainnya. Di sisi lain, saya juga berharap kedua pemain ini bisa memberikan kontribusi yang bagus buat tim senior," ujar Budiman.
Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Robert Rene Alberts Akui Persaingan di Lini Depan Persib Bandung Sangat Ketat
Baca juga: Nomor Punggung 74 Milik Mohammed Bashim Rashid Punya Unsur Angka Bulan Kelahiran Kedua Orangtuanya
Sejak promosi ke tim senior, Ferdi telah menjalani dua sesi latihan.
Sedangkan Dimas sedang menjalani pemusatan latihan bersama Tim Nasional Indonesia U-18.
Mengenai proses adaptasi Ferdi, Budiman mengaku pemain kelahiran 2004 itu masih kerap merasa canggung.
"Saya memaklumi jika dia (Ferdiansyah) belum klop karena masih muda. Tetapi untuk ke depannya, saya yakin dia akan merasa terbiasa seperti yang dialami Kakang (Rudianto) dan Saiful juga Syafril (Lestaluhu)," jelas Budiman.
Arti Nomor 74
Sebelum mengarungi kompetisi Liga 1 2021, Persib Bandung secara resmi memerkenalkan jersey utama pada Selasa (31/8/2021).
Dalam jersey musim ini, gelandang Persib Bandung asal Palestina, Mohammed Bashim Rashid, mengenakan jersey bernomor punggung 74.
Rashid mengatakan bahwa nomor tersebut diharapkan menjadi tambahan kekuatan untuk mengarungi kompetisi pertamanya di Indonesia.
Sebab, di balik nomor 74 ada unsur angka bulan kelahiran kedua orangtuanya.
Nomor 7 adalah bulan kelahiran ayah, sementara 4 adalah bulan lahir ibunya.
Selain itu, jika dilakukan pengurangan, 7-4, akan menghasilkan angka 3.
Baca juga: Umuh Muchtar Tegaskan Persib Bandung Siap Bekerja Keras untuk Bisa Menjuarai Kompetisi Liga 1 2021
Baca juga: Tak Mau Ambil Risiko Covid-19, Coach Robert Rene Alberts Enggan Gelar TC untuk Pemain Persib Bandung
Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Robert Rene Alberts Senang Bisa Memimpin Kembali Latihan Pemain Persib Bandung
"Angka 74 melambangkan dua orang terpenting dalam hidup saya, ayah, dan ibu. Itu alasan saya memilih 74. Karena tanpa mereka saya bukan apa-apa. Jika 7-4= 3 yang merupakan hari ulang tahun saya," kata Rashid.
Bersama tim-tim sebelumnya ia selalu menggunakan nomor punggung 3.
Namun di Persib, nomor tersebut telah dikenakan Ardi Idrus sejak tahun 2018.
Oleh karena itu, Rashid pun menghormati hal tersebut dan memilih nomor lain.
"Saya tidak pernah bisa meminta nomor yang sudah diambil oleh pemain lain, itu sebabnya saya memilih 74," terang Rashid.
Belum 100 Persen
Di sisi lain, Pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya, mengatakan bahwa kebugaran para pemain Maung Bandung belum mencapai kondisi terbaik.
Dia menilai bahwa persipaan yang dilakukan Pangeran Biru masih terlalu dini untuk mencapai level kebugaran terbaik.
Saat ini, tim pelatih mencoba mengakali situasi itu dengan memberikan menu latihan sesuai karakter pemain.
Yaya mengatakan, program itu dibuat dengan skema yang sudah dipersiapkan sehingga ada visi yang sama.
"Pemain kami belum bisa dibilang sudah dalam kondisi 100 persen. Sebab, kami tahu persiapan tim bisa dibilang masih dini. Jadi kita hanya buat latihan berdasarkan karakter pemain," kata Yaya.
Program yang diberikan itu diharapkan bisa membantu pemain menghadapi kompetisi tahun ini.
Sebab, kondisi pemain sudah dapat terpantau sejak latihan dan tim pelatih sudah menyiapkan antisipasi terhadap kondisi yang tak diharapkan.
"Kalau pun nanti dalam latihan ada kondisi pemain yang bisa dibilang tidak siap, setidaknya kami bisa antisipasi itu," ujar Yaya.