Siswa dan Orang Tua Sama-sama Antusias Sambut Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Kalideres
Orang tua dan siswa sama-sama antusias menyambut hari pertama pembelajaran tatap muka di SDN 01 Kalideres, Jakarta Barat.
Penulis: Gilbert Sem Sandro |
WARTAKOTALIVE.COM, Kalideres - Para siswa dan Orang Tua Murid SDN 01 antusias meyambut kembali digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dio, siswa kelas 1 mengatakan, antusiasnya melakukan sekolah tatap muka agar dirinya dapat lebih mengerti akan pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Pasalnya selama menjalankan program belajar dari rumah, Dio sulit menerima materi pembelajaran, ditambah dengan dirinya yang baru saja memasuki tingkat Sekolah Dasar (SD).
Baca juga: Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di SDN Tanjung Priok 01, Ada Siswa yang Tidak Hadir
"Lebih gampang belajarnya, kemarin susah karena pake HP. Bingung jadinya kalau lagi ngerjain tugas yang dikasih bu guru," ujar Dio saat ditemui Wartakotalive.com di SDN 01 Kalideres, Jakarta Barat, Senin(30/8/2021).
Senada dengan Dio, seorang siswi kelas 4 mengaku senang ketika mengetahui pembelajaran dilakukan langsung di sekolah.
Sebab, menurut Andin suasana belajar langsung di sekolah sangat berbeda dengan belajar dirumah.
Baca juga: PTM di SDN Lebak Bulus 04 Cilandak, Waktu Belajar di Kelas Maksimal Hanya 2,5 Jam
Diluar itu, akhirnya Andin dapat kembali melakukan interaksi langsung dengan teman-temannya yang sudah lama tidak bertemu.
Seperti, berangkat sekolah dengan dengan mengendarai sepeda dan saling menjemput satu sama lain, untuk berangkat bersama ke sekolah mereka.
"Senang bisa belajar di sekolah lagi, kalau belajar di rumah susah buat ngerti pelajarannya," kata Andin.
Baca juga: PTM Maksimal 4 Jam, Orang Tua Siswa Senang Anaknya Belajar di Sekolah, yang Penting Anak Aman
"Terus suasana senangnya juga ada, kaya tadi pagi berangkat naik sepeda sama teman-teman, saling nyamper(jemput) kita, baru deh berangkat bareng," terang Andin.
Melalui pantauan Wartakotalive.com, pelaksanaan PTM di SDN 01 Kalideres, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sebelum masuk area sekolah, para siswa diarahkan untuk terlebih dahulu berbaris, dengan jarak antar siswa sekira 1,5 meter.
Baca juga: 201 Sekolah di Jakarta Timur Adakan Tatap Muka, Maksimal PTM Empat Jam dan Tidak Ada Istirahat
Hal itu dilakukan, untuk melakukan pengecakan suhu terhadap para siswa, dan dilanjutkan dengan mencuci tangan pada wastafel yang sudah disediakan.
Setelah itu, murid-murid tersebut diarahkan dan diantar oleh gurunya sampai di ruang kelas masing-masing.
Di depan pintu kelas, siswa tersebut kembali diarahkan untuk mencuci tangan dan mengelapnya dengan menggunakan tisu yang tersedia.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi Sebut PTM Terselenggara Jika Orang Tua Murid Siap
Di dalam ruangan kelas, meja setiap siswa diberi jarak sekitar satu meter. Para siswa dan guru yang mengajar, terlihat memakai masker dan bahkan diantaranya memakai makser lapis disertai face shield.
Pada lorong kelas terlihat tumpukan bangku dan meja yang dikeluarkan dari dalam kelas.
Bangku dan meja tersebut dikeluarkan, untuk menghindari anak-anak mengobrol antara satu sama lain, serta mencegah mereka berkerumun pada satu titik tertentu.
Baca juga: PTM Mulai Akhir Agustus 2021. Nahdiana: Perserta Didik PAUD dan SLB Perlu Pendampingan Orangtua
Di luar gerbang sekolah, terlihat beberapa orang tua siswa menunggu putera-puteri mereka yang sedang melakukan belajar tatap muka untuk pertama kalinya.
Orang tua siswa yang umumnya adalah ibu-ibu rumah tangga tersebut menyambut baik keputusan belajar tatap muka yang kembali di terapkan pemerintah.
Para orang tua itu bersyukur bisa kembali melihat semangat anaknya untuk belajar kembali tinggi.
Baca juga: KPAI Desak Pemerintah Perhatikan Kebutuhan Murid saat PTM Terselenggara
Contohnya ketika pagi hari tadi, ketika sang anak baru saja bangun tidur langsung bergegas untuk berangkat sekolah, dengan langsung cepat mengenakan seragam sekolahnya.
"Alhamdulillah senang bisa liat anak semangat lagi buat sekolah, tadi pagi aja buru-buru langsung mau pakai seragam sekolah," ujar salah seorang ibu dari murid SDN 01 Kalideres.
Mereka berharap PTM dapat cepat kembali seperti semula, karena mereka cukup mengalami kesulitan mengajari materi pembelajaran sang anak, ketika belajar di rumah.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Jawa Barat Sudah Perbolehkan PTM di Sekolah, Ini Alasannya
"Semoga bisa cepat kembali normal lagi belajar di sekolah. soalnya kita juga kesulitan ngajarin mereka dirumah, abis jujur aja saya tidak mengerti tentang tugas mereka, bingung jadinya ngajarinnya," pungkasnya.
"Selain itu, kalau sekolah bisa normal kan lumayan mengirit pengeluaran. Soalnya selama ini pengeluaran jadi double, karena harus beli kuota, mana cepat banget habis kuotanya kalau baru dibeli," tutur para orang tua siswa secara bergantian.