Berita Nasional

Pentingnya Peran Netiket dalam Menunjang Penggunaan Internet Sehat

Data dari Kominfo menyebutkan, hingga saat ini sudah terdapat 800 ribu situs penyebar hoaks.

Editor: Feryanto Hadi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 25 Agustus 2021 di Buol, Sulawesi Tengah.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Tema yang diusung kali ini yaitu “Bersama Lawan Kabar Bohong”.

Program yang diikuti oleh sebanyak 1.136 peserta ini  dipandu oleh Desmona sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber, yaitu jurnalis, pengajar penulisan kreatif, dan pendiri BandungBergerak.id, Tri Joko Her Riadi; Trainer GNI, Supardi Bado; pemengaruh, Lois Merry Tangel; serta Erwin Saputra dari Mafindo.

Baca juga: Informasi Hoaks Bertebaran di Media Sosial, Masyarakat Jangan Asal Share, Cek Fakta Terlebih Dahulu

Diskusi daring bertajuk Bersama Lawan Kabar Bohong.
Diskusi daring bertajuk Bersama Lawan Kabar Bohong. (Ist)

Tri Joko Her Riadi Ia membuka sesi webinar dengan menjelaskan tentang jejak digital dan metadata.

Ia juga menguraikan tentang bagaimana jejak digital bekerja dan sejumlah tips untuk mengelola jejak digital agar tetap terkendali dengan aman.

Selanjutnya, Supardi Bado mengangkat tema "Dampak Penyebaran Berita Hoaks".

Ia mengutip data dari Kominfo yang mengatakan bahwa sudah terdapat 800 ribu situs penyebar hoaks.

Ia juga memaparkan jenis-jenis hoaks, seperti misleading (info yang menyesatkan), satire, dan konten palsu.

“Agar terhindar dari berita hoaks, kita harus seperti bersikap kritis dan jangan mudah membagikan informasi tanpa diketahui kebenarannya,” tegasnya.

Baca juga: Teknologi Digital Berkembang Pesat, Hillary Brigitta Lasut Ajak Generasi Muda Ciptakan Peluang Usaha

Lois Merry Tangel sebagai pemateri ketiga membawakan tema "Bebas Berekspresi dan Berpendapat yang Bertanggung Jawab".

Ia mengatakan, kebebasan berekspresi di media digital telah memunculkan profesi baru yang tanpa kita sadari bahwa kita sudah mulai melakukannya, yaitu sebagai reporter, penulis, pengamat, wartawan, maupun komentator.

Namun, dalam mengemukakan pendapat, kita harus mengetahui isu secara detail.

“Kita dapat terkoneksi dengan orang lain bahkan orang yang tidak kita kenal dengan menggunakan media sosial karena ruang publik sudah berpindah ke ruang digital,” imbuhnya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Erwin Saputra, membawakan tema mengenai “Tips dan Pentingnya Internet Sehat".

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved