Lampaui Target, Summarecon Bukukan Penjualan Tahun 2020 Hingga Rp 3,3 Triliun

Kinerja perseroan itu juga turut dipicu oleh kebutuhan masyarakat akan properti untuk tempat tinggal maupun usaha yang yang terus meningkat.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Summarecon
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Summarecon Agung Tbk, dari kiri ke kanan: Herman Nagaria (Direktur), Adrianto P. Adhi (Presiden Direktur), Lidya Tjio (Direktur), Lexy A. Tumiwa (Komisaris), dan Soegianto Nagaria (Direktur) berpose bersama usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon yang digelar virtual dari Plaza Summarecon, Jakarta, Selasa (24/8/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA —  PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon), berhasil membukukan pra-penjualan pemasaran selama tahun buku 2020 sebesar Rp3,3 triliun. Pencapaian tersebut melampaui revisi target yang ditetapkan oleh Perseroan yaitu sebesar Rp2,5 triliun.

Pencapaian tersebut dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon yang digelar virtual dari Plaza Summarecon, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

RUPST tersebut mengagendakan Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan, Laporan Kegiatan Perseroan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2020.

President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi, dalam paparan publik tersebut mengatakan bahwa capaian tersebut diraih berkat kekuatan brand Summarecon, penerapan strategi dan tata kelola perusahaan yang baik, inovasi dan juga konsistensi dalam menjaga kualitas produk, serta komitmennya kepada pelanggan

Kinerja perseroan yang cukup baik di tahun 2020 itu juga turut dipicu oleh kebutuhan masyarakat akan properti untuk tempat tinggal maupun usaha yang terus meningkat.

“Daya beli masyarakat yang terdampak pandemi dapat tertanggulangi dengan penawaran skema pembayaran yang cukup bersahabat dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah, hal ini membuat properti semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas,” ujar Adrianto P. Adhi.

Unit Pengembangan Properti

Dalam laporan keuangan 2020, Perseroan mencatat total pendapatan sebesar Rp 5 triliun. Usaha Pengembangan Properti masih menyumbangkan pendapatan tertinggi dengan pendapatan operasional sebesar Rp 3,7 triliun atau berkontribusi 73 persen dari total pendapatan, dan laba usaha sebesar Rp 1,23 triliun atau berkontribusi sebesar 96 persen dari total laba usaha perusahaan sebesar Rp 1,27 triliun.

Penjualan masih di dominasi oleh produk hunian baik landed maupun vertikal sebanyak 79 persen, disamping penjualan komersial dan produk lainya.

Pra-penjualan pemasaran tersebut berasal dari tujuh lokasi Summarecon yaitu Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, dan Bogor.

Summarecon Bogor adalah township terbaru yang dibuka pada Oktober 2020 dengan peluncuran perdana 555 unit properti senilai Rp 1,2 triliun, seluruh unit tersebut habis terjual selama 2 hari pemasaran.

Unit Investasi dan Manajemen Properti

Penerapan PSBB dan protokol kesehatan keselamatan mengakibatkan sebagian besar operasi bisnis di sektor pusat perbelanjaan, hotel dan klub komunitas ditangguhkan dan/atau ditutup, hal ini tentu saja mengurangi sumber pendapatan perseroan.

Unit Usaha Investasi dan Pengelolaan Properti mencatat pendapatan Rp894 miliar, turun Rp705 miliar atau 44 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun.

Unit usaha ini memberikan kontribusi sebesar 18 persen dari total pendapatan Perseroan, dimana 91 persen di antaranya berasal dari bisnis mal dan ritel.

Secara geografis, Kelapa Gading masih menjadi kontributor tertinggi dengan 48 persen pendapatan segmen diikuti oleh Serpong (32 persen) dan Bekasi (19 persen).

Unit Bisnis Lain

Segmen usaha lainnya meliputi hotel, klub rekreasi masyarakat, pengelolaan township dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung dan melengkapi kerja terpadu sebuah township. Pendapatan dari bisnis ini turun 36 persen menjadi Rp466 miliar.

Adrianto P. Adhi menambahkan, keberhasilan perusahaaan untuk mencetak prestasi di saat pandemi merupakan hasil kerja sama semua pemangku kepentingan, juga kerja keras dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Selain itu, berbagai upaya dari pemangku kekuasaan juga memberikan kontribusi penting.

“Dengan dukungan penuh dari pemerintah melalui berbagai kebijakan dan stimulus, industry properti Indonesia semakin optimis dan di proyeksikan akan terus berkembang, dan ini akan mendorong pulihnya perekonomian nasional sejalan dengan program percepatan vaksinasi demi segera tercapainya Herd Immunity,” kata Adrianto P. Adhi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved