Kumpulkan Sampah Organi di Lingkungannya, Nurhayati Senang Bisa Dapat Uang Tambahan

Menurut Nurhayati, kegiatan tersebut sangat positif dan sangat membantu warga di tengah sulitnya ekonomi akibat Covid-19.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Agus Himawan
wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Ibu-ibu warga Kampung Muka, RT 06/04, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara membuat inovasi yakni menolah sampah dapur organik menjadi pupuk cair bernilai ekonomi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah Ibu yang tinggal di Kampung Muka RT 06/04, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara membuat inovasi yang lain dari biasanya.

Jika selama ini sampah dapur organik dibuang begitu saja, maka di tangan mereka, limbah itu diolah sedemikian rupa dengan menjadi pupuk bernilai ekonomi.

Ibu-ibu binaan yang tergabung dalam Koperasi Konsumen Kampung Muka tersebut berkeliling ke rumah-rumah warga untuk mengambil sampah dapur organik di lingkungan mereka setiap sore.

Seorang warga Nurhayati (40) mengatakan setiap bulannya ia mendapatkan bayaran hingga ratusan ribu rupiah dari sampah dapur organik yang bisa dikumpulkannya tersebut. Pasalnya, dari setiap sampah organik yang didapat, dihargai Rp 3.000 per kilogram.

Sementara untuk pembayaran sampah organik, diberikan sebulan sekali oleh Koperasi Konsumen Kampung Muka. “Rata-rata dapat Rp 100.000. Tapi, pernah dapat lebih, tergantung banyak sampahnya,” ucap Nurhayati, Senin (23/8/2021).

Menurut Nurhayati, kegiatan tersebut sangat positif dan sangat membantu warga di tengah sulitnya ekonomi akibat Covid-19.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Keluarkan Izin Tertulis Penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 2021

Baca juga: Kisah Ibu Cantik Penyintas Covid-19 Kini Mendonorkan Plasma Konvalesen Demi Membantu Sesama

Selain dapat mengurangi limbah sampah dapur, dengan pengumpulan tersebut mereka mampu mendapatkan uang tambahan uang belanja.

“Terbantu, dari segi ekonominya. Jadi, ngurangi sampah-sampah yang bau, seperti nasi bekas, juga dapat uangnya. Ya, senang,” tuturnya.

Sementara Ketua Koperasi Konsumen Kampung Muka, Komarudin mengatakan sampah organik yang terkumpul akan diolah menjadi pupuk cair dan dijual ke warga di kawasan Pademangan.

“Alhamdulillah ada 20 rumah di RT 06/04 Ancol yang setiap hari rata-mereka rata mengumpulkan sampah itu satu kilogram. Kadang bisa lebih,” ungkapnya.

Komarudin mengatakan pupuk cair yang diolah dari sampah dapur organik tersebut dijual kepada warga di kawasan Pademangan dengan harga Rp 15.000 per liter.

Adapun pupuk cair tersebut dibuat dengan cara memasukkan 10 kilogram sampah organik yang ditambahkan 10 liter air dalam mesin reaktor. Setiap 10 kilogram sampah organik menghasilkan 20 liter pupuk cair.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved