Berita Jakarta
Antisipasi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Wali Kota Jakarta Pusat Galakkan Program Kampung Iklim
Isu Jakarta tenggelam 10 tahun lagi atau tahun 2030 ditanggapi Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM,TANAH ABANG - Isu Jakarta tenggelam 10 tahun lagi jadi bahan perbincangan publik.
Isu Jakarta tenggelam ini mencuat saat publik tahu soal permukaan tanah Jakarta turun di setiap tahunnya.
Tak hanya di pesisir Jakarta Utara, permukaan tanah di Jakarta Pusat juga terimbas penurunan permukaan tanah.
Jika melihat pada peta proyeksi Jakarta tenggelam 2030 yang bisa diakses melalui laman coastal.climatecentral.org.
Baca juga: Semangat Anies Terpacu Akibat Pidato Presiden Joe Biden soal Jakarta Tenggelam 10 Tahun lagi
Baca juga: BREAKING NEWS: Prediksi Jakarta Tenggelam 2050 Bukan Hal Mustahil, Kata Pakar UGM
Di sana, terlihat sejumlah wilayah Jakarta ditandai dengan warna merah di prediksi tenggelam di tahun 2030.
Proyeksi tenggelamnya Jakarta ini juga sempat disinggung langsung Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Presiden Joe Biden membahas tentang kemungkinan DKI Jakarta bakal tenggelam pada 10 tahun mendatang.
Hal itu langsung ditanggapi Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma.
Ia mengatakan melalui program kampung iklim yang tengah diterapkan di Jakarta Pusat bisa antisipasi perubahan iklim yang terjadi saat ini hingga kedepannya.
"Nah itulah yang sedang kota galakan sekarang ini yaitu program kampung iklim. Jadi semua unsur melakukan aktivitas"
"bagaimana melalukan upaya pencegahan seperti penghijauan, pemanfaatan air tanah sesuai ketentuan, nah ini langkah yang sifatnya makro," kata Dhany Sukma, Sabtu (21/8/2021).
Program kampung iklim yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ini dikatakan Dhany, sebagai bentuk menerapakan gaya hidup yang ramah lingkungan ditengah kehidupan masyarakat.

Adapun salah satunya dimulai dengan cara mengelola makanan, mengelola sampah, memakai air dan sebagainya.
Menurutnya, seluruh gaya hidup itu perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mengatasi perubahan iklim.
"Di Jakarta Pusat ini yang kita ajukan untuk itu kegiatan Proklim ini ada dua. Di Rawasari dan Johar Baru.
"Nah harapannya ini salah satu bentuk miniatur yang bisa diterapkan di lingkungan masyarakat," ujarnya.
Tanggapan Wagub
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria akui permukaan tanah di Ibu Kota rendah, dan setiap tahun mengalami penurunan.
Namun, politikus Partai Gerindra itu menyebut, bukan berarti 10 tahun lagi Jakarta bakal terendam air laut.
"Muka tanah di Jakarta memang tiap tahun ada penurunan, namun tidak berarti 10 tahun kemudian Jakarta terendam."
"Kami tetap mengupayakan, DKI dengan berbagai cara agar Jakarta tidak tenggelam," kata Ariza melalui virtual, Sabtu (31/7/2021).
Hal itu dikatakan Ariza untuk tanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang kemungkinan Jakarta bakal tenggelam pada 10 tahun mendatang.
Pemicunya karena adanya perubahan iklim dan pemanasan global, sehingga permukaan air laut naik dan terjang DKI Jakarta.
Kata Ariza, ada berbagai cara yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi bencana itu.
Misalnya mendorong masyarakat dari menggunakan air tanah, menjadi air perpipaan yang dikelola BUMD DKI PAM Jaya.
"Jadi pipanisasi ditingkatkan dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR agar penyaluran air bersih tidak lagi diambil dari pompa masing-masing di rumah."
"Ke depan diharapkan menggunakan air semuanya melalui PAM," jelas Ariza.
"Mudah-mudahan ini dapat mengurangi (penurunan) muka air tanah yang ada. Saya kira tidak seperti yang disampaikan demikian, 10 tahun kemudian Jakarta tenggelam," tambahnya.
(Wartakotalive.com/JOS)