Berita Jakarta
Dulu Diratakan Ahok hingga Warganya Mengungsi,Begini Wajah Baru Kampung Akuarium yang Dibangun Anies
Anies Baswedan menilai, diresmikannya hunian tersebut sebagai bentuk arti kemerdekaan baru.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (17/8/2021).
Pada kesempatan itu, Anies Baswedan secara simbolis juga menyerahkan kunci rumah kepada warga sebagai tanda diresmikannya Kampung Susun Akuarium.
Peresmian Tahap 1 Kampung Susun Akuarium tersebut dilakukan tepat satu tahun sejak peletakan batu pertama, 17 Agustus 2020.
Pada momen bertepatan dengan HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia tersebut, Anies Baswedan menilai, diresmikannya hunian tersebut sebagai bentuk arti kemerdekaan baru.
Baca juga: Biaya Sewa Kampung Susun Akuarium yang Dibangun Anies akan Dibahas Secara Kekeluargaan
Baca juga: Pembangunan Kampung Susun Akuarium Sudah 87,5 Persen, Pekerjaan Dikebut 24 Jam Tanpa Henti
“Kita merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia. 76 tahun perjalanan republik ini saya menggarisbawahi bahwa merdeka bukan hanya merdeka dari tapi merdeka untuk,” ucap Anies.
Pembangunan Tahap 1 Kampung Susun Akuarium terdiri dari dua blok bangunan 5 lantai yang terdiri 107 unit hunian.
Bangunan hunian itu akhirnya rampung dan mulai ditempati warga setempat.
Kampung Susun Akuarium menjadi angin segar warga yang selama 5 tahun ini menanti hunian baru di lokasi bekas gusuran.
Mereka kini bisa kembali menempati hunian Kampung Akuarium.
“Dan itu semua yang hari ini kita rayakan di Kampung Akuarium, kita merayakan merdeka untuk keadilan, merdeka untuk kesejahteraan,” ucap Anies Baswedan.
Baca juga: Para Petinggi PSSI Tercengang saat Anies Baswedan Bicara Meritokrasi Tulen Sepakbola Brazil
Baca juga: Duel Penuh Emosi Antara Istri Sah dan Pelakor di Kebun Karet, Pelakor Tewas Bersimbah Darah
Pembangunan Kampung Susun Akuarium melalui dana kewajiban pengembang sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 112 Tahun 2019.
Pergub itu tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan Pembangunan Rumah Susun Murah / Sederhana Melalui Konversi oleh Para Pemegang Izin Pemanfaatan Ruang.
Dia juga mengapresiasi PT Almaron Perkasa yang ikut andil membayar kewajibannya dalam bentuk Kampung Susun.
Anies Basedan juga menyatakan terima kasihnya kepada Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri yang terlibat sejak awal proses perencanaan.
Keterlibatannya itu sebagai bentuk partisipasi aktif warga kepada setiap elemen di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mewujudkan Kampung Susun.
Baca juga: Kim Jong Un Kirim Ucapan HUT RI, Yakini Rakyat Indonesia dan Korut Ingin Kedua Negara Jadi Sahabat
Biaya sewa dibahas kekeluarkaan
Besaran biaya hunian Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara akan dibahas secara kekeluargaan.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko mengatakan biaya hunian akan dibahas menyusul dengan melibatkan Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri.
“Berkaitan dengan berapa besaran kewajiban pembayaran, itu tentu akan kami diskusikan secara kekeluargaan dengan seluruh warga,” ungkap Sarjoko, Selasa (17/8/2021).
Pelibatan koperasi untuk pengelolaan rumah susun merupakan suatu terobosan dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat.
Baca juga: Pembangunan Kampung Susun Akuarium Sudah 87,5 Persen, Pekerjaan Dikebut 24 Jam Tanpa Henti
“Bagaimana mendorong warga secara bersama-sama untuk bisa lebih mandiri dengan segala aktivitas ekonomi yang nanti akan dikoordinasi oleh koperasi,” ucap Sarjoko.
Terkait tindak lanjut sisa tiga blok untuk Kampung Susun Akuarium, saa ini sedang dipersiapkan di bawah koordinasi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup yang bisa direalisasikan.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah Idris mengatakan dari total 241 unit yang sekarang sudah tersedia sebanyak 107.
“Kami akan tuntaskan insya Allah pada akhir 2021 untuk keseluruhan,” sambung Afan.
Digusur pada zaman Ahok
Sebelumnya, pada era pemerintah Ahok, Kampung Akuarium digusur oleh Pemprov DKI Jakarta pada 2016 lalu.
Permukiman warga dulu digusur karena akan dibangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.
Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
Saat proses pengurukan seusai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan Belanda yang tenggelam di dekat permukiman. Ahok ketika itu ingin merestorasi benteng tersebut.