Pilpres

Elektabilitas Ganjar Unggul 20,6 Persen, Bagaimana dengan Anies dan Prabowo? Berikut Hasil Surveinya

Pada hasil survei Pilres 2021, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meroket, bagaimana dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto?

Editor: PanjiBaskhara
Kolase Wartakotalive.com/Tribunnews.com
Pada hasil survei Pilres 2021, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meroket, lalu bagaimana dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto? Foto Kolase: Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di hasil survei Pilres 2021 ini meroket.

Diketahui, elektabilitas Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang menurut hasil survei meroket hingga 20,6 persen.

Saingan Ganjar Pranowo, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Keduanya juga masuk dalam tiga besar elektabilitas Pilpres 2024 yang mulai mengejar Ganjar Pranowo tersebut.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Alami Peningkatan, Relawan di Bali Optimistis Jadi Presiden RI

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Unggah Foto Dirinya Saat Masih Muda di Instagram, Bahas Soal Teman dan Musuh

Baca juga: Anies Baswedan Klaim Tes Covid-19 di Jakarta sempat tembus 24 kali lipat dari standar WHO

Namun, survei elektabilas yang dilakukan sejumlah lembaga bukan lagi disebabkan dari ketua umum partai, tetapi banyak disorot masyarakat dan media massa.

Hasil survei nasional evaluasi kebijakan dan peta politik pada masa pandemi Covid-19 tersebut, resmi dari lembaga survei Charta Politika.

Survei terbaru Charta Politika, menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas dengan elektabilitas 20,6 persen.

Dikuti oleh Anies Baswedan di posisi kedua dengan 17,8 persen, Prabowo Subianto berada di posisi ketiga, sedikit di bawah Anies, dengan 17,5 persen.

Sementara, posisi Puan Maharani calon lain yang kemungkinan diusung PDI Perjuangan berada di bawah Ganjar yang berada di posisi ke-9 dengan 1,4 persen.

"Salah satu kluster yang menjadi sorotan untuk tokoh capres saat ini bukan lagi dari Ketua Umum Partai melainkan dari sosok kepala daerah."

"Yang paling banyak mendapat simpati saat ini adalah Ganjar dan Anies" ujar Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin, Senin (16/8/2021).

Ia akui keduanya punya latar belakang kurang lebih sama.

Bahlan, dianggap bisa mewakili masyarakat saat ini yang tengah menghadapi masalah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kesehatan, serta pola birokrasi.

"Keduanya dianggap bisa mewakili suara masyarakat saat ini dan memperoleh hasil survei yang baik."

"Dua-duanya sama-sama aktifis, sama-sama dari UGM, dan punya program serta output yang kongkrit dibanding nama-nama kandidat lainnya dalam hasil survei elektabilitas," jelas Ujang Komarudin.

Ujang Komarudin yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebutkan keduanya belum resmi dipilih oleh partai politik.

Kendaraan Ganjar memang dari PDI Perjuangan, namun partai kepala banteng moncong putih tersebut diketahui belum resmi menunjuk Ganjar.

Sementara Anies sendiri tidak memiliki kendaraan politik.

Dia menyebutkan peta perjalanan menuju Pilpres 2024 sebenarnya sudah akan dimulai pada tahun depan 2022.

Dimana sejak 20 bulan sebelum dilaksankan Pilpres partai politik sudah mulai bergerak mencari kandidat terbaik yang diusung partainya.

"Politik menuju Pilpres 2024 itu tak lama, semua akan cepat dan dinamis, apalagi incumben tak bisa berpartisipasi kembali dalam Pemilu 2024."

"Apalagi beberapa waktu terakhir partai politik mulai bergerak perkenalkan sosok pimpinan partai mereka masing-masing," ungkap Ujang Komarudin.

Sementara, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno sebut sifat survei elektabilitas masih amat dinamis pasalnya Pemilu Presiden masih cukup lama yakni pada 2024.

"Survei sifatnya dinamis, bisa saja berubah, bila dulu nama Prabowo Subianto paling unggul sekarang justru Ganjar dan Anies berada di posisi terdepan dari segi keterpilihan (elektabilitas)," jelas Adi Prayitno.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini nilai nama Ganjar dan Anies merupakan dua kutub yang saling bersaingan satu dengan lainnya.

"Apalagi mereka memiliki dua kutub bersebrangan. Anies kemungkinan besar di dukung partai oposisi sedangkan Ganjar didukung partai pendukung pemerintah saat ini," ungkapnya.

Hal inilah, kata Adi Prayitno yang buat persepsi publik terhadap kandidat terkuat Capres di 2024 terkunci di kedua sosok Gubernur tersebut.

"Ini membuat survei menempatkan keduanya tertinggi. Pemberitaan di media Ganjar dan Anies selalu di spot light paling sering."

"Untuk kandidat lainnya ada, tapi yang mendominasi tetap Ganjar dan Anies," jelas Adi Prayitno.

"Kemungkinan bisa ada empat paslon (Capres-Cawapres). PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri."

"Namun jumlah poros Parpol bisa hanya dua Paslon apabila tidak ada jagoan figur dan logistik yang dominan" ujar Adi Prayitno.

Sedangkan Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing menyebutkan kedua kandidat memiliki peluang cukup besar apabila dilihat dari statistik kuantitatif.

"Ada ketakutan partai politik apabila tidak mengusung calon dengan elektabilitas tertinggi maka perolehan suara partai akan rendah," kata Emrus Sihombing.

Saat ini, publik sedang menilai prestasi dan kinerja keduanya (Ganjar dan Anies) dalam jalankan tugasnya sebagai kepala daerah di wilayahnya masing-masing.

"Jadi meskipun Ganjar Pranowo paling tinggi elektabilitasnya dalam sejumlah survei, kemudian Anies juga perolehan suaranya tinggi,"

"namun keduanya harus menjalankan tugasnya dengan baik dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata Emrus.

Ia menyebutkan, sosok pemimpin daerah khusus gubernur memiliki kans baik di Pilpres. Hal ini seperti terlihat pada Presiden Jokowi di 2014.

"Sebaiknya tiap partai politik memiliki kader terbaiknya sejak dini sehingga masyarakat bisa menilai rekam jejaknya dalam menjalankan tugas dan tidak mengumumkan di menit-menit terakhir," jelas Emrus Sihombing.

(Wartakotalive.com/CC)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved