Virus Corona
BOR Nasional Turun Jadi 48,14 Persen, Jokowi Minta Testing Covid-19 Terus Diperbanyak
Di DKI Jakarta, BOR yang sempat menembus angka 90 persen, kini turun drastis menjadi 29,4 persen. Penurunan juga terjadi di sejumlah provinsi di Jawa.
Penulis: Yaspen Martinus | Editor: Yaspen Martinus
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), berhasil menurunkan tingkat keterisian tempat tidur alias bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.
Penurunan BOR itu tidak hanya terlihat di seluruh provinsi di Jawa, tapi juga secara nasional.
Di DKI Jakarta, BOR yang sempat menembus angka 90 persen, kini turun drastis menjadi 29,4 persen. Penurunan juga terjadi di sejumlah provinsi di Jawa.
Baca juga: 116 Warga Tangerang Selatan Jadi Pasien Baru Covid-19 pada 14 Agustus 2021
“Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen."
"Di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen, di Banten 33,4 persen."
"Di Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (15/8/2021).
Baca juga: Tak Usah Khawatir, Vaksin Covid-19 Tidak Menurunkan Kesuburan Pria dan Wanita
“Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen."
"Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen,” imbuhnya.
Seiring dengan hal tersebut, Jokowi meminta agar vaksinasi Covid-19 harian terus dipercepat.
Baca juga: Anies Baswedan: Penentuan Level PPKM Bukan Dilihat dari Penglihatan, tapi Ukuran
Menurutnya, saat ini vaksinasi harian secara nasional telah mencapai 1,6 juta suntikan dalam satu hari pada puncaknya.
Jokowi juga meminta agar dilakukan isolasi terpusat yang memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.
Demikian juga dengan pengetesan dan penelusuran kasus konfirmasi positif Covid-19 yang diminta untuk terus ditingkatkan.
Baca juga: Anies Baswedan Ibaratkan Penanganan Covid-19 di Jakarta Seperti Menambal Atap Rumah yang Bocor
“Seminggu terakhir saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu, dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7."
"Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan.”
Dalam Seminggu Tiga Kasus Kematian Akibat Covid-19 di DKI Jakarta, Semuanya Punya Komorbid Berat |
![]() |
---|
Dinkes DKI Tetap Pantau Covid-19, Ada Potensi Kenaikan Kasus dan Kematian karena Cuaca |
![]() |
---|
Kasus Omicron Orthrus di Jakarta Bertambah 34 Pasien, 10 Diantaranya Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 265 Orang Sembuh, 215 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Februari 2023: 2 Pasien Meninggal, 195 Sembuh, 212 Orang Positif |
![]() |
---|