Berita Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Nyatakan 2 Hal ini yang Buat Ibu Kota Tenggelam 10 Tahun Lagi

Anies Baswedan sebut dua hal ini menjadi penyebab DKI Jakarta dapat tenggelam 10 tahun lagi. Pertama pemanasan global dan kedua turunnya muka tanah.

WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Nyatakan 2 Hal ini yang Buat Ibu Kota Tenggelam 10 Tahun Lagi. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nyatakan 2 hal ini yang buat Ibu Kota tenggelam 10 tahun lagi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada dua penyebab Ibu Kota bisa tenggelam 10 tahun lagi.

Pertama dipicu naiknya permukaan air laut karena pemanasan global akibat perubahan iklim, dan kedua karena penurunan muka tanah akibat penggunaan air tanah secara masif.

“Jakarta tenggelam tidak hanya dikarenakan naiknya permukaan air laut seperti yang diperbincangkan Presiden AS Joe Biden, tapi juga ada pernurunan muka tanah. Ada studi dilakukan, menunjukkan penurunan tanah terjadi di hampir seluruh wilayah Jakarta,” ujar Anies.

Hal itu dikatakan Anies saat webinar yang diadakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Selasa (10/8/2021) malam.

Baca juga: Bangun Exchange Cryptocurrency Terbesar di Indonesia, Pintu Raih Pendanaan Rp 500 Miliar

Selain Anies, turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pakar dari ITB Prof. Deden Rukmana, Dr. Heri Andreas, Dr. Hamzah Latief dan sebagainya

“Saya ingin sampaikan buat kami di Jakarta ini double (ganda), pertama permukaan air laut naik dan permukaan tanah yang turun,” kata Anies.

Menurut Anies, wacana Jakarta bakal tenggelam 10 tahun lagi sebetulnya bukan hal baru.

Kabar itu pernah diprediksi oleh ilmuwan dan juga penulis sains dari The National Aeronautics and Space Administration (NASA) Earth Observatory, Adam Voiland.

Pada 12 Mei 2021 lalu, Adam sempat menulis Jakarta bakal tenggelam 10 tahun lagi, berdasarkan citra satelit di Jakarta.

Kemudian, kata Anies, hasil penelitian penginderaan jauh dari East China Normal University, Dhritiraj Sengupta menemukan bahwa dataran pulau buatan lebih cepat terjadi penurunan muka tanah atau land subsiden.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Sudin SDA Jakarta Selatan Lakukan Pengerukan Kali Cideng

Temuan itu juga menjelaskan, tingkat penurunan muka tanah pada lahan reklamasi mencapai 80 milimeter per tahun.

“Ini adalah fakta yang membuat kami semakin yakin menghentikan atau tidak meneruskan reklamasi. Ini adalah langkah tepat untuk mengurangi dampak naiknya permukaan air laut,” ujar Anies.

Pelambatan Penurunan Muka Tanah

Selain itu, kata Anies, dari laporan Japan International Cooperation Agency (JICA), juga menyebutkan terjadi pelambatan penurunan muka tanah karena kebijakan penggunaan air tanah di Jakarta.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved