Berita Bekasi
Kota Bekasi Alami Deflasi 0,1 Persen Selama Pandemi, Wakil Wali Kota Minta ASN Belanja ke UMKM
Kota Bekasi Alami Deflasi 0,1 Persen Selama Pandemi Covid-19, Wakil Wali Kota Minta ASN Belanja ke UMKM. Berikut Alasannya
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menjelaskan geliat perekonomian di Kota Bekasi melesu sejak diterpa pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu.
Imbasnya, perekonomian Kota Bekasi mengalami deflasi 0,1 persen akibat daya beli masyarakat yang menurun, sehingga menyebabkan pelaku usaha kerap merugi.
"Kalau kita lihat angka-angka indikator ekonomi di Kota Bekasi, agak cukup berat dimana tingkat pertumbuhan ekonomi sampai kita mengalami deflasi 0,1 persen, artinya kemampuan daya beli masyarakat jauh menurun," jelas Tri saat ditemui di Kantor Pemkot Bekasi, Kota Bekasi pada Kamis (5/8/2021).
"Ini implikasinya karena itu tadi, banyak pusat kegiatan yang harus dibatasi jam operasionalnya, termasuk ada yang ditutup, ini kita alami," tambahnya.
Melemahnya daya beli masyarakat berpengaruh terhadap perekonomian pelaku UMKM di kelas kecil, menengah dan besar.
Apalagi, Pemkot Bekasi saat ini lebih memfokuskan belanja untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19.
Baca juga: Isolasi Mandiri di Rumah, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Cara Agar tidak Menularkan ke Orang Lain
"Hampir semua sisi, karena daya beli yang kurang, belum lagi belanja pemerintah sebagai penggerak kegiatan ekonomi saat ini kan lebih banyak kepada sektor kesehatan dan pembelian alat-alat kesehatan dan pemberian sembako dan lainnya," ungkap Tri.
"Ini yang enggak men-direct daya ungkit UMKM untuk bisa bergerak. Mata rantai ini yang enggak bisa terpilah, besar, menengah, kecil, semuanya sirkulasinya berkesinambungan dan tidak terputus," jelasnya.
Baca juga: Ciptakan Kekebalan Komunal, Disperindag Kota Bekasi Gelar Vaksinasi Covid-19 Khusus Pedagang Pasar
Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar aparatur sipil negara (ASN) berbelanja kepada pelaku UMKM sehingga roda perekonomian kembali bergerak secara perlahan.
"Makanya saya berharap, para ASN yang sekarang bergaji, 'mbok ya' belanja lah di pasar, atau tentangganya yang ada usaha, karena ini yang bisa menggerakkan ekonomi real. Kalau perlu sekarang-sekarang enggak usah masak lah, belanja saja di tetangganya yang jualan," jelas Tri.
"Karena kalau dia jajan, ini yang bisa menggerakan ekonomi kelas bawah, sirkulasi ini yang kita harapkan tumbuh sehingga uang itu berputar. Belanja buat UMKM," ungkapnya.
Mengeluarkan uang untuk pengusaha kecil sangat berdampak bagi perekonomian menengah dan besar.
Dengan begitu, diharapkan ekonomi bergeliat kembali sehingga bisa membantu pelaku usaha yang terdampak pandemi.
"Pada saat sektor kecilnya enggak bergerak, apalagi yang menengah, besarnya pun seperti itu. Oleh sebab itu kita berkonsentrasi UMKM yang kecil ini dulu kita bangkitkan, sebagai penggerak ekonomi sehingga muncul multi effect-nya, kegiatan turunan yang kemudian juga terdongkrak," tutur pria yang akrab disapa Mas Tri tersebut. (abs)