Bansos

Gawat, Gara-gara Data Ganda 99 Ribu Warga di DKI Jakarta Belum Terima Bansos Rp 600 Ribu

Ariza mengatakan, setiap enam bulan sekali Pemerintah DKI selalu melakukan memperbarui data penerima bantuan sosial (bansos).

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Warta Kota
ILUSTRASI -- Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kelurahan Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara telah mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST) pada Selasa (27/7/2021) kemarin. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR --- Sebanyak 99.450 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta belum mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 600.000 untuk tahap lima dan enam (Mei dan Juni).

Pemicunya karena data mereka ganda dengan data dari Kementerian Sosial RI.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan telah berkirim surat kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini soal hal tersebut.

Namun sampai sekarang, 99.450 KPM tersebut tak kunjung mendapatkan BST.

“Itu masih dalam pemadanan data, ya biasa dalam setiap tahun itu data harus dimutakhirkan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI pada Kamis (5/8/2021) malam.

Ariza mengatakan, setiap enam bulan sekali Pemerintah Provinsi DKI selalu melakukan memperbarui data penerima bantuan sosial (bansos).

Dia meyakini, Kemensos juga melakukan hal serupa, sehingga bansos yang dikirim dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tidak ganda kepada KPM.

“Diselesaikan dulu, yang ganda dicek kembali. Selama ini tidak ada masalah dan kami tahun lalu sudah berkoordinasi juga dengan Kemensos jadi tidak ada masalah terkait pendataan,” ujar Ariza.

Menurutnya, koordinasi dengan Kemensos tidaklah sulit.

Selain lokasi instansinya berdekatan, pemadananan data KPM menjadi prioritas pemerintah karena untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Di Jakarta kan tidak sulit melakukan pendataan karena jaraknya dekat semua terdata, dan yang ganda-ganda akan dicek kembali. Paling penting biasanya dipemutakhiran data apakah tadinya belum dapat nanti jadi dapat BST atau yang sudah dapat selama ini, karena ada peningkatan (kesejahteraan) jadi tidak dapat,” jelasnya.

Karena itulah, kata Ariza, 99.450 KPM belum mendapatkan BST dari DKI maupun Kemensos. Meski begitu, koordinasi antara Pemerintah DKI dengan Kemensos tetap berjalan dengan baik.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan, pembagian BST di Jakarta dilakukan oleh Pemprov dan Kemensos. Pemprov DKI menyalurkan BST kepada 1.007.379 KPM, sedangkan Kemensos kepada 738.000 KPM.

Namun sejauh ini Pemprov DKI baru menyalurkan BST kepada 907.000 KK sejak pekan lalu.

Sebanyak 99.450 KK sisanya belum bisa dicairkan uangnya karena datanya ganda dengan milik Kemensos.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved