Berita Nasional
Menko Luhut Sebut Ada Negara Mau Jajah Indonesia soal Dagang Karbon
Penyusunan isi Perpres itu sepenuhnya berasal dari pemerintah meski ada negara berupaya mengatur soal perdagangan karbon
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan, perdagangan emisi karbon atau carbon trading menjadi peluang Indonesia ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Perpres tersebut akan diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan depan.
"Perpres carbon trading sudah final, mungkin pekan depan Presiden tandatangan. Kita super power dalam carbon trading, kita terbesar di dunia," ujarnya dalam acara "Indonesia Green Summit 2021" secara virtual, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: LUHUT: Indonesia Akan Punya Kawasan Industri Hijau Raksasa Oktober Tahun Ini
Luhut menjelaskan, penyusunan isi Perpres itu sepenuhnya berasal dari pemerintah meski ada negara berupaya mengatur soal perdagangan karbon.
"Dalam Perpres keluar nanti akan keluar dengan baik, jangan orang luar atur negara kita, ini untuk kepentingan negara kita. Jangan mereka dikte kita atas kepentingan nasional," katanya.
Baca juga: Jokowi Tak Lockdown karena Rakyat Menjerit, Irwan Fecho Heran: Warga Ingin Biaya Hidupnya Dijamin
Sekali lagi, dia menegaskan tidak boleh ada negara lain yang menjajah Indonesia untuk mengambil keuntungan dari perdagangan karbon.
"Ada yang coba atur itu kita tidak suka. Jangan kita dijajah negara lain soal carbon trading ini, sehingga tidak punya pasar untuk itu," pungkas Luhut.
Yanuar Riezqi Yovanda