Berita Nasional

Dituding Andi Arief Ingin Gantikan Moeldoko, Ruhut Sitompul Sebut Andi Sedang Halu: Tukang Nyabu!

Ruhut menyatakan, tidak mungkin dirinya akan meminta tolong kepada AHY sebagai Ketum Demokrat untuk mendapatkan jabatan tersebut.

Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Ruhut Sitompul 

Informasi yang disampaikan Andi Arief mengejutkan warganet.

Pasalnya, dalam cuitannya, Ruhut kerap membela Moeldoko.

Di sisi lain, Ruhut justru beberapa kali menyerang Partai Demokrat yang pernah membesarkan namanya.

Andi Arief tabuh genderang perang untuk buzzer

Sebagai partai oposisi yang kini vokal memberikan kritikan kepada pemerintah, Partai Demokrat kerap dihantam fitnah hingga percobaan pengambilalihan partai.

Berbagai tudingan dilayangkan sejumlah pihak kepada Partai Demokrat, termasuk serangan-serangan terhadap para politisinya.

Terakhir, bertebaran poster dan cuitan yang menuding Partai Demokrat berada di balik rencana aksi Jokowi End Game.

Baca juga: Eko Kuntadhi Minta Nyonya AHY Tak Ikut Berpolitik, Imdelda Heran: Annisa Ketum Srikandi Demokrat

Sejumlah tokoh sebenarnya sudah memprediksi serangan masif yang ditujukan kepada partai besutan Agus harimurti Yudhoyono tersebut.

Salah satunya dengan mengerahkan para buzzer yang ditugaskan untuk mematikan karakter partai sekaligus mengcounter kritik-kritik yang dilayangkan para politisi Demokrat terhadap pemerintah.

Politisi Demokrat, Andi Arief mengungkapkan, pihaknya sudah biasa mendapatkan ancaman dan fitnah.

Meski demikian, pihaknya tidak gentar untuk terus memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah.

"Fitnah dan ancaman adalah hal biasa pada kader dan Partai Demokrat. Namun tugas sebagai fungsi partai politik mengkritisi pemerintah harus tetap jalan," tulis Andi Arief di twitter, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Tanggapi Aksi Nasional Jokowi End Game, Denny Beri Peringatan Keras untuk Ojol yang Ikut Aksi

Andi Arief pun mengaku Demokrat tidak gentar menghadapi para buzzer yang diterjunkan untuk menyerang partainya.

Bahkan, Andi Arief menyatakan 'perang' melawan buzzer yang menurutnya justru merusak iklim demokrasi di Indonesia.

"Terhadap Buzzerp kita nyatakan perang, karena negara rusak belakang ini karena mereka," ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved