Vaksinasi Covid19
Tak Direkomendasikan Kementerian Kesehatan, Vaksinasi Anak Kota Bekasi Tak Jadi Pakai Astrazeneca
Rahmat menjelaskan, ada sebanyak 134.000 anak yang terdata bersekolah di SMP negeri, swasta dan madrasah.
Penulis: Rangga Baskoro |
WARTAKOTALIVE, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, rencana vaksinasi Covid-19 anak di wilayahnya menggunakan merek Astrazeneca, tak jadi direalisasikan.
Alasannya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum merekomendasikan vaksinasi anak menggunakan Astrazeneca, sehingga nantinya anak-anak akan menerima vaksin Sinovac.
"Kemenkes tidak merekomendasikan vaksin anak pakai Astrazeneca, ya udah enggak apa-apa, kita pakai Sinovac," ungkap Rahmat saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).
Baca juga: Menkes: Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir Tak Ada yang Benar, Tergantung Kita Patuhi Prokes
Rahmat menjelaskan, ada sebanyak 134.000 anak yang terdata bersekolah di SMP negeri, swasta dan madrasah.
Begitu banyaknya jumlah tersebut menyebabkan pihaknya menggelar vaksinasi secara bertahap, sesuai distribusi kedatangan vaksin.
"Bisa jalan dengan stok yang ada kita bertahap, ya kan enggak mungkin dibikin sekaligus."
Baca juga: Menkes: Orang Positif Covid-19 Jangan Diaibkan, Nanti Enggak Mau Lapor, Terlambat Masuk Rumah Sakit
"Apalagi kita juga menggunakannya di tempat tertentu, tidak dimungkinkan orang berkerumun, terus juga memudahkan akses lebih dekat," jelasnya.
Rencana pelaksanaannya pun masih sama seperti yang sebelumnya ia katakan.
Anak-anak yang telah terdata direncanakan menjalani vaksinasi pada minggu pertama di Bulan Agustus.
"Iya SMP dulu, mudah-mudahaan awal Agustus atau minggu pertama Agustus bisa dilaksanakan vaksinasi untuk anak," harap Rahmat.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 45.012.649 (21,61%) penduduk hingga Senin (26/7/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 18.367.098 (8,82%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 26 Juli 2021: 28.228 Pasien Baru, 40.374 Sembuh, 1.487 Meninggal
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Perpanjang PPKM Level 4, Jokowi: Ada Kemungkinan Dunia akan Hadapi Varian Lain yang Lebih Menular
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 26 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 794.937 (24.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 573.438 (18.0%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 357.961 (11.2%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 280.257 (8.8%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 107.806 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 107.445 (3.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 105.435 (3.3%)
RIAU
Jumlah Kasus: 89.242 (2.8%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 77.905 (2.4%)
BALI
Jumlah Kasus: 69.789 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 66.318 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 53.095 (1.7%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 44.030 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 41.881 (1.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 41.584 (1.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 34.585 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 33.004 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 31.735 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 30.261 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 25.427 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 23.548 (0.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 22.004 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 21.884 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 19.518 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 18.832 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 18.403 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 18.155 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 17.400 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 15.876 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 15.369 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 13.039 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 9.419 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 7.756 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 7.260 (0.2%). (*)