Persija Jakarta
Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018 Jadi Momen yang Tak Bisa Dilupakan Ismed Sofyan Bersama Persija
Ismed Sofyan telah menjadi bek penting bagi Persija Jakarta sejak bergabung pada 2002.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ismed Sofyan telah menjadi bek penting bagi Persija Jakarta sejak bergabung pada 2002.
Pemain berusia 41 tahun itu telah mencapai banyak hal bersama skuad Macan Kemayoran.
Salah satu prestasi yang telah dicapai Ismed adalah membantu Persija meraih meraih trofi Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018.
Pemain asal Aceh itu mengatakan bahwa musim 2018 menjadi salah satu momen terbaiknya bersama tim Oranye.
Pasalnya, tim telah menunjukkan performa baik sejak awal hingga akhirnya juara di akhir kompetisi.
“Dari awal kompetisi kami sudah di papan atas, kalau tidak di peringkat kedua, ya, peringkat ketiga,” kata Ismed dikutip dari persija.id.
Baca juga: Sedang Menjalani Terapi, Bek Persija Ismed Sofyan Berharap Bisa Kembali Merumput Enam Bulan ke Depan
Baca juga: Ismed Sofyan Punya Insting yang Tajam Saat Persija Sukses Kalahkan Persitara di LSI Musim 2008/2009
Baca juga: Sosok Ismed Sofyan Menginspirasi Freshcut Band Menjadikannya Sebuah Lagu Untuk Legenda Persija
Dari total 34 pertandingan, Persija kala itu mencatat 18 kemenangan, delapan hasil imbang, dan delapan kekalahan.
Dalam lima pertandingan terakhir, Persija tidak pernah kehilangan poin.
“Saat itu, kondisi tim sangat solid. Kebersamaan antar pemain sangat terasa, tidak pernah berjarak,” ujar Ismed.
Momen tiga tahun lalu itu bukan satu-satunya yang berkesan bagi Ismed.
Kenangan manis lain adalah pada 2005, saat Persija mencapai final Divisi Utama dan partai puncak Piala Indonesia.
Namun Dalam dua kompetisi itu, Persija gagal meraih trofi.
Dalam final Divisi Utama, Persija kalah lewat perpanjangan waktu dari Persipura Jayapura dengan skor 2-3.
Sementara di final Piala Indonesia, Persija takluk 3-4 dari Arema Malang, lagi-lagi lewat babak perpanjangan waktu.
“Sebenarnya itu musim yang pahit karena kami punya kans juara di dua kompetisi yang finalnya dimainkan di Jakarta. Namun sayang gagal juara,” ucap Ismed.
Ismed punya alasan memasukkan musim itu menjadi salah satu momen terbaiknya bersama tim Ibu Kota.
“Suasana tim saat itu sangat nyaman, baik di dalam maupun di luar lapangan. Meski gagal, setelah itu kami belajar dan semakin kompak sebagai sebuah tim," papar Ismed.
Klub Besar
Sementara itu, gelandang Persija Jakarta, Rohit Chand, telah membela Macan Kemayoran sejak 2013.
Pemain asal Nepal itu telah melalui banyak hal bersama tim Oranye.
Beberapa bulan lalu, Rohit Chand meraih trofi turnamen pramusim Piala Menpora 2021 bersama Persija.
Raihan itu menambah panjang prestasi Rohit kala memerkuat Macan Kemayoran, setelah tiga tahun lalu menyabet trofi Liga 1 dan Piala Presiden dan dipilih ke best eleven kompetisi.
Rohit Chand pun mengakui bahwa musim 2018 menjadi masa terbaik dirinya bersama Persija.
“Musim itu (2018) memang salah satu yang berkesan,” kata Rohit Chand..
Namun ada momen lain yang tak kalah berkesan bagi Rohit Chand.
Dia menyebut bahwa musim 2013 punya kesan tersendiri, yaitu saat dirinya pertama kali berseragam Persija.
Baca juga: Gelandang Persija Rohit Chand Tidak Pernah Menyangka Bisa Tampil 100 Caps Selama di Macan Kemayoran
Baca juga: Gelandang Persija Rohit Chand Mengaku Senang Selalu Setiap Kali Berhasil Membobol Gawang Tim Lawan
Baca juga: Gelandang Persija Jakarta Rohit Chand Mudah Beradaptasi dengan Gaya Kepelatihan Coach Angelo Alessio
“Pertama kali berseragam Persija pada 2013 juga tidak terlupakan sampai sekarang,” ujar Rohit Chand.
Pasalnya, terang Rohit, saat itu ia pertama kali merasakan dukungan suporter yang luar biasa terhadap sebuah klub.
Sebelum memerkuat Persija, Rohit bermain untuk PSPS Pekanbaru, HAL di Liga India, dan Machindra FC di Nepal.
“Dukungan suporter yang luar biasa menunjukkan bahwa Persija merupakan klub besar. Atmosfernya sangat berbeda, sehingga saya terus mengingatnya hingga sekarang,” terang Rohit Chand.
Merujuk laman Transfermarkt, Rohit telah bermain sebanyak 122 kali untuk Persija di beragam kompetisi. Ia berharap catatn itu terus bertambah di masa depan lantaran ia merasa sangat senang dan bahagia di Persija.
“Kapan dan di mana pun, Persija akan terus ada di hati saya,” ucap Rohit Chand.
Tak Mengira
Kini, Rohit Chand telah menjelma menjadi salah seorang pemain kawakan dalam skuad utama tim Oranye.
Sebutan itu sepertinya memang pantas diberikan kepada Rohit Chand, karena sejak pertama kali berseragam Persija, dia itu telah memerkuat Persija lebih dari 100 pertandingan.
Merujuk laman Transfermarkt, Rohit Chand bermain untuk 122 pertandingan bersama Persija.
Mengenai catatan tersebut, Rohit Chand mengaku sangat bersyukur.
Rohit Chand mengaku bahwa dirinya tidak pernah terpikirkan olehnya bisa tampil sebanyak bersama tim kebanggaan warga Ibu Kota.
"Terima kasih untuk manajemen dan pelatih yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya. Saya sangat bangga dan senang bermain di sini,” kata Rohit Chand.
Baca juga: Gelandang Persija Rohit Chand Mengaku Senang Selalu Setiap Kali Berhasil Membobol Gawang Tim Lawan
Baca juga: Striker Persita Tangerang Chandra Waskito Bantu Promosikan Bisnis UMKM di Akun Instagram Miliknya
Baca juga: Gelandang Persija Jakarta Rohit Chand Mudah Beradaptasi dengan Gaya Kepelatihan Coach Angelo Alessio
Rohit Chand berharap, dapat terus mengenakan seragam Persija di musim-musim mendatang.
“Saat pertama kali datang, saya tak pernah berpikir bisa bermain lebih dari 100 pertandingan. Saya selalu berfokus satu persatu pertandingan yang dijalani sehingga tak pernah berpikir bisa sejauh ini,” tutur Rohit Chand.
Tak lupa, Rohit Chand pun mengutarakan apresiasinya kepada Jakmania dan penggemar Persija yang terus menyampaikan dukungan terhadapnya.
“Terima kasih untuk dukungan dan cinta kalian terhadap saya, pemain lain, dan klub,” pungkas Rohit Chand.
Sepanjang masa bakti di Persija, Rohit Cahand telah mempersembahkan trofi Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Piala Menpora 2021.
Pada 2018, Rohit Chand juga terpilih sebagai pemain terbaik Liga 1 dan termasuk ke dalam Best Eleven kompetisi.