Menkes Sebut Inovasi Penelitian dan Pemikiran Cerdas Kampus Jadi Amunisi Hadapi Pandemi Covid-19
Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, upaya percepatan program vaksinasi Covid-19, dibutuhkan peran serta dari semua pihak.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Ichwan Chasani
“Jenis vaksin di Indonesia yaitu Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm dan Moderna. Vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi nasional dipastikan aman, sesuai dengan rekomendasi WHO dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM, memiliki reaksi lokal dan efek sistemik yang rendah, memiliki imunogenitas tinggi serta efektif untuk mencegah Covid-19,” ungkapnya.
Di hadapan civitas akademika UKI, dokter Inda mengingatkan tentang adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungandengan imunisasi.
“Umumnya reaksi yang timbul adalah nyeri atau bengkak ditempat suntikan, demam, sakit kepala, lelah, mengantuk, mual dan lapar. Ini merupakan hal yang masih wajar, biasanya bersifat sementara dan ringan, serta akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan,” ungkap Inda.
Inda juga menyebutkan, bahwa vaksinasi menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung didalam vaksin sehingga memicu terbentuknya antibody.
“Jika merasa ada gejala yang lebih serius, segera datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat dan laporkan melalui situs keamananvaksin.kemkes.go.id,” ujarnya.
Peranan digital platform bagi peningkatan bisnis UMKM
Sedangkan pada narasumber ketiga yaitu Executive Vice President Telkom Regional II Jakarta, Teuku Muda Nanta, S.T., M.Eng, lebih menjelaskan mengenai penerapan digitalisasi yang sangat dibutuhkan UMKM di masa pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk beraktifitas melalui platform digital. Semua produk harus tersedia secara online di marketplace, e-commerce dan media sosial. Untuk itu, masyarakat, UMKM dan industri bisa memanfaatkan fenomena ini untuk meluncurkan produk atau jasa baru yang merambah segmen digital,” ujar Teuku Muda Nanta.
Komisaris Telkom Akses ini juga memaparkan, dalam pengembangan usaha menuju digitalisasi, UMKM membutuhkan connectivity internet. Telkom hadir menyediakan jaringan internet terbaik dengan berbagai macam pilihan produk sesuai dengan kebutuhan.
“Digital service hadir untuk mempermudah operasional usaha UMKM. Beberapa produk digital service Telkom untuk segmen UMKM adalah Point of Sales (POS) Bonum untuk mempermudah manajemen stock barang dan kasir. Serta, QREN sebagai alat bayar digital dan CloudX sebagai layanan untuk meeting virtual,” ungkap Teuku Muda Nanta.
Telkom terus mendorong pengikatan kemampuan digital para pelaku usaha UMKM melalui program kemitraan seperti Rumah BUMN, Indigo untuk pengembangan start up, dan turut terlibat dalam program ITDRI (Indonesia Telecommunication Digital Research Institute) untuk membangun ekosistem riset telekomunikasi dan teknologi digital.
Telkom menghadirkan beberapa digital platform terbaik untuk mendorong pertumbuhan UMKM seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM, dimana pelaku UMKM dapat menjual barangnya secara online kepada ratusan BUMN di Indonesia. Wonderin.id sebagai digital platform pariwisata dan agree sebagai digitalisasi ekosistem pertanian Indonesia.
Tayangan lengkap webinar Dies Fakultas Vokasi UKI dapat dilihat di Youtube Fakultas Vokasi UKI, dengan tautan https://www.youtube.com/watch?v=ARrEbHfDrkw. (*)