Olimpiade Tokyo 2020

Jelang Tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Tim Bulu Tangkis Indonesia Dapat Sambutan Hangat di Kumamoto

Tim bulu tangkis Indonesia akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 yang dihelat pada 23 Juli hingga 8 Agustus.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Humas PBSI
Rombongan tim bulu tangkis Indonesia sudah tiba di Jepang dan sekarang menjalani karantina mandiri selama 4 hari sebelum beraktifitas di sana. 

WARTAKOTALIVE.COM, TOKYO - Tim bulu tangkis Indonesia akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 yang dihelat pada 23 Juli hingga 8 Agustus.

Cabang bulu tangkis dipertandingkan pada 24 Juli sampai 2 Agustus di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang.

Tim bulu tangkis Indonesia sudah tiba di Prefektur Kumamoto, Jepang, pada Kamis (8/7/2021).

Sebelum tampil di Olimpiade Tokyo 2020, pemain bulu tangkis Indonesia jalani training camp selama sepuluh hari di Kumumoto.

Sambutan hangat dan dukungan semangat pun diberikan warga dan pemerintah setempat.

Bahkan sejak tim tiba di Bandara Haneda, Tokyo.

Tim yang harus transit dulu selama kurang lebih sembilan jam di Tokyo disewakan dua ruangan khusus selama lima jam untuk makan siang dan beristirahat.

Kemudian ketika tiba di Kumamoto pun, tim disambut riuh warga yang memegang atribut Merah Putih dan kata-kata penyemangat.

Baca juga: Ganda Campuran Jordan/Melati Tidak Mau Lengah Saat Menghadapi Semua Lawannya di Olimpiade Tokyo 2020

Baca juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Jalani Karantina Mandiri Selama 4 Hari Setelah Tiba di Jepang

Baca juga: M. Fadil Imran Sekjen PP PBSI Lepas Tim Bulu Tangkis Indonesia Secara Virtual Karena Aturan PPKM

Selain itu, para siswa SD pun membuat sejumlah prakarya, termasuk poster, untuk mendukung tim Indonesia meraih hasil terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami sangat berterima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada warga Kumamoto, khususnya Pemerintah Provinsi Kumamoto yang telah menyambut dan memfasilitasi Tim Olimpiade Indonesia dengan sangat baik dan menyenangkan," kata Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Eddy Prayitno, usai acara pertukaran cenderamata antara PBSI dengan pemerintah Kumamoto, Selasa (13/7/2021) siang waktu setempat.

"Sehingga kami merasakan seperti di rumah sendiri," ujar Eddy dikutip dari badmintonindonesia.org.

Pada acara pertukaran cenderamata tersebut, tim Indonesia yang diwakili Eddy Prayitno (manajer tim), Rionny Mainaky (Kabid Binpres), Iwan Hermawan (Kasubid Sports Science dan Pelatih Fisik), dan Hendra Setiawan.

Merea memberikan batik dan piagam terima kasih dari Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna kepada Gubernur Kumamoto.

Sementara, Prefektur Kumamoto yang mendelegasikan kepada pejabat pemerintahannya memberikan t-shirt, souvenir, dan snack khas Kumamoto.

"Saya mewakili tim Indonesia mengucapkan terima kasih karena sudah bisa berlatih di sini selama kurang lebih 10 hari," tutur Hendra.

"Semoga ini bisa menambah semangat kami dan kami bisa berprestasi maksimal di Olimpiade Tokyo 2020 ini," tutup Hendra.

Siap Tanding

Sementara itu, dua tim  ganda putra bulu tangkis Indonesia alami tantangan saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Berdasarkan hasil undian, Marcus/Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tergabung di grup yang bisa disebut tidak mudah.

Marcus/Kevin yang menempati unggulan pertama berada di Grup A bersama Lee Yang/Wang Chi-Lin (China Taipei), Ben Lane/Sean Vendy (Inggris Raya), dan Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy (India).

Sementara Ahsan/Hendra yang diunggulkan di tempat kedua menempati Grup D bersama Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea), dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada).

Menanggapi drawing itu, pelatih ganda putra bulu tangkis Indonesia, Herry Iman Pierngadi, meminta anak asuhnya untuk menyiapkan diri.

"Harus siap, karena kami tidak bisa memilih saat undian. Apapun hasilnya ya harus dihadapi," kata Herry.

Baca juga: Dirdja Wihardja Nilai Bonus Rp 5 Miliar Wajar untuk Atlet Peraih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Baca juga: Pelatih Angkat Besi Dirdja Wihardja: In Shaa Allah Ada Peluang untuk Meraih Medali di Olimpiade 2020

Baca juga: Misi Tersembunyi Atlet Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

"Di grup bakal ada tiga pasangan yang akan dilawan dengan plus-minus masing-masing. Menurut saya, berat atau ringan tergantung persiapan dan kesiapan atlet itu sendiri," ujar Herry.

Menurut Herry, saat ini sulit menentukan kekuatan lawan karena sudah lama sekali tidak ada pertandingan.

"Sekarang semua kedudukannya 0-0, Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan terakhir kali tanding di All England 2021 di bulan Maret. Setelah itu, tidak ada pertandingan sama sekali. Kami tidak pernah tahu kekuatan lawan yang sesungguhnya. jadi, semua harus diwaspadai," tutur Herry.

Herry meminta Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra lebih fokus dalam sisa masa persiapan ini.

"Persiapan lebih fokus di sisa latihan dan nanti waktu saat pertandingannya. Masih ada sekitar dua minggu untuk meningkatkan fokus dan performa mereka, saya optimis level maksimalnya bisa tercapai," jelas Herry.

"Untuk strategi, baru jelang harinya kami akan diskusi. Kami akan lihat video-video rekaman pertandingan sebelumnya," ucap Herry.

Sementara itu,  Marcus tak gentar menghadapi lawannya di Olimpiade Tokyo 2020.

"Namanya Olimpiade, kami sudah tidak bisa pilih-pilih lawan. Semua merata kekuatannya, bakal ramai lah," ujar Marcus.

Sejatinya, Marcus/Kevin tidak harus khawatir bila menilik rekor pertemuan dengan calon lawan-lawannya itu, pasalnya Marcus/Kevin tercatat tidak pernah kalah dari mereka.

Marcus/Kevin unggul 3-0 atas Lee Yang/Wang Chi-Lin, 8-0 atas Shetty/Rankireddy dan 0-0 atas Lean/Vendy.

Tetapi penampilan luar biasa Lee Yang/Wang Chi-Lin di Asian Leg bulan Januari lalu dengan memborong tiga gelar menjadi pertanda bila grup ini tidaklah mudah, belum lagi tengah menanjaknya performa dua pasangan lainnya.

"Semua lawan berat, apalagi semua buta kekuatan masing-masing. Kami tidak mau fokus ke satu lawan saja, harus semua diwaspadai," kata Marcus.

"Tetapi yang penting, kami mau menyiapkan diri kami. Kami harus lebih siap, lebih fokus dan bisa mengeluarkan semua kemampuan. Main maksimal dulu," ujar Marcus.

Olimpiade Tokyo 2020 dihelat pada 23 Juli hingga 8 Agustus.

Cabang bulu tangkis dipertandingkan pada 24 Juli sampai 2 Agustus di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang.

Pembagian Grup Bulu Tangkis Sektor Ganda Putra di Olimpiade Tokyo 2020 

Grup A:
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1/Indonesia)
Lee Yang/Wang Chi-Lin (China Taipei)
Ben Lane/Sean Vendy (Inggris Raya)
Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy (India)

Grup B:
Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (4/Jepang)
Anders Skaarup Rasmussen/Kim Astrup (Denmark)
Ivan Sozonov/Vladimir Ivanov (Rusia)
Anuoluwapo Juwon Opeyori/Godwin Olofua (Nigeria)

Grup C:
Li Jun Hui/Liu Yu Chen (3/China)
Keigo Sonoda/Takeshi Kamura (Jepang)
Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman)
Philip Chew/Ryan Chew (Amerika Serikat)

Grup D:
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2/Indonesia)
Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea)
Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved