Virus Corona
Diusulkan MUI, Pemerintah Pertimbangkan Berikan Insentif kepada Ulama Saat PPKM Darurat
Usulan terkait insentif kedaruratan tersebut disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ulama menjadi salah satu kelompok yang terkena dampak kebijakan PPKM darurat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat bersilaturahmi bersama Dewan Pimpinan MUI, di Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat, Rabu (14/7/2021).
"Terutama mereka yang berperan sebagai dai, mubalig, kemudian pembina agama di lapisan paling bawah," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Meroket Jadi 129, Jawa Membara, Bali Sumbang Empat
Mantan Mendikbud ini mengatakan, pemerintah bakal mempertimbangkan perlu tidaknya memberikan bantuan sosial berupa insentif kedaruratan bagi para ulama.
Dirinya bakal melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait usulan insentif untuk ulama, yang disampaikan oleh pengurus MUI dalam pertemuan tersebut.
"Itu nanti akan kita laporkan terlebih dahulu ke Bapak Presiden tentang usulan dari MUI ini," kata Muhadjir.
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19: Perpanjangan PPKM Darurat Bukan Tak Mungkin Dilakukan
Muhadjir mengatakan, pemerintah terus memberikan perhatian khusus bagi kelompok masyarakat, yang secara tidak langsung terkena dampak ekonomi di masa PPKM darurat.
"Untuk UMKM sudah banyak program untuk pemberdayaannya, tapi kelompok dai ini juga terdampak."
"Maka kami mengusulkan adanya program insentif kedaruratan bagi para dai, asatiz, ustaz, di pondok pesantren ataupun majelis taklim atau di masjid-masjid," tuturnya.
Baca juga: Jomplangnya Vaksinasi Covid-19 Dunia, 75% Warga Amerika-Eropa Sudah Disuntik, ASEAN Baru 16,3%
Usulan terkait insentif kedaruratan tersebut disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim.
Lukman menyampaikan kepada Menko PMK, ulama merupakan kelompok yang terdampak ekonomi dari adanya pandemi.
Dirinya mengusulkan pelaksanaan insentif kedaruratan bagi ulama bisa dimulai di Pulau Jawa dan Bali sebagai permulaan.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Menyusut Jadi 12, Cuma Ada di Empat Provinsi
Dalam pertemuan tersebut turut hadir secara luring Ketua Umum MUI KH Miftachul Achyar, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim, dan juga diikuti secara daring oleh jajaran Dewan Pimpinan MUI di berbagai daerah.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 443.473 orang per 14 Juli 2021, dan sebanyak 69.210 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 13 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 689.243 (25.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 467.141 (17.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 297.751 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 203.372 (7.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 88.458 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 80.725 (3.0%)
RIAU
Jumlah Kasus : 77.462 (3.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus : 69.592 (2.5%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 69.151 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 57.722 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus : 56.697 (2.2%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 39.757 (1.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 37.854 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 33.207 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 32.888 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 28.857 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus : 25.795 (1.0%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 25.587 (0.9%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 24.506 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus : 22.083 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus : 20.538 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 18.343 (0.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 18.173 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 15.399 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 15.078 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 14.772 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus : 14.606 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 13.894 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 12.984 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus : 12.345 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus : 11.468 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 7.248 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 6.469 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus : 6.364 (0.3%). (Fahdi Fahlevi)