Virus Corona
Luhut: Sejarah akan Catat Mereka yang Lebih Sibuk Jadi Bagian Masalah Daripada Berusaha Cari Solusi
Luhut juga mengatakan, Presiden Jokowi selalu menyampaikan kepada dirinya selaku bawahan, agar selalu mengutamakan kepentingan rakyat kecil.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perubahan baik mulai muncul usai sepekan penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Hal ini diungkap Luhut melalui unggahan di feed Instagram-nya @luhut.pandjaitan, Senin (12/7/2021).
Dalam unggahan itu, Luhut mengapresiasi seluruh pihak yang membantu pelaksanaan PPKM darurat.
"Sudah satu minggu lamanya saya diberi tugas oleh Presiden @jokowi untuk mengoordinir pelaksanaan program PPKM darurat demi menangani lonjakan kasus Covid-19 saat ini."
"Saya ingin menggunakan momen ini untuk mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan program ini," tulis Luhut di akun Instagram-nya, Senin (12/7/2021).
"Beberapa perubahan baik yang kami kerjakan tampak sudah mulai muncul, saya selalu bilang kepada mereka bahwa ini kerja kita bersama, bukan hanya saya."
Baca juga: Dari Jejak Bekas Makanan Curian, Satgas Madago Raya Sergap Kelompok Teroris MIT Poso di Hutan
"Jika banyak yang merasa masih ada kekurangan dan kesalahan di beberapa hal, itu adalah tanggung jawab saya," imbuhnya.
Dia kemudian mengatakan, pemerintah selalu berusaha mencari jalan keluar dari masalah-masalah di tengah pandemi yang timbul di Tanah Air, dalam beberapa waktu terakhir.
Mulai dari masalah pasokan oksigen, masalah ketersediaan tempat tidur, masalah obat-obatan, hingga bantuan untuk masyarakat kecil yang rentan terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Luhut: Yang Bilang Penanganan Pandemi Tak Terkendali Silakan Datang, Nanti Saya Tunjukkan ke Mukanya
Luhut mengaku dalam sehari bisa dihubungi beberapa kali oleh Presiden Jokowi, untuk mengupdate perkembangan serta kendala terkait PPKM darurat.
"Bisa saya hitung bahwa setiap harinya 2-3 kali Presiden menghubungi saya untuk menanyakan perkembangan dan kendala dari kebijakan PPKM darurat ini," ungkapnya.
Luhut juga mengatakan, Presiden Jokowi selalu menyampaikan kepada dirinya selaku bawahan, agar selalu mengutamakan kepentingan rakyat kecil.
Baca juga: Terduga Teroris Babel Sempat Pasok Senjata kepada MIT Poso, Pakai Nama Abulebay di Akun Medsos
"Jangan sampai ada masyarakat yang susah makan karena ada pemberlakuan kebijakan ini, begitu kata beliau."
"Pesan dari atasan saya itu, saya jadikan 'guidance' dan juga selalu saya sampaikan kepada semua pihak yang berjuang dalam penerapan kebijakan ini."
"Agar terus melakukan 'checking' di semua hal yang berjenjang dan bertahap."
Baca juga: Akui Kesalahan dan Janji Tak Melarikan Diri, Dokter Lois Owien Tidak Jadi Ditahan Polisi
"Agar mengutamakan prinsip kemanusiaan dalam penerapan program PPKM darurat ini."
"Namun, tidak bagi siapa pun yang mengambil keuntungan pribadi di tengah pandemi seperti sekarang," beber Luhut.
Luhut menuturkan, pengendalian pergerakan masyarakat merupakan faktor kunci keberhasilan program PPKM darurat, selain penerapan prokes yang ketat di lapangan serta aksesibilitas vaksin di masyarakat.
Baca juga: Menkes Ungkap Covid-19 Varian Delta Sudah Menyebar ke Sumatera, Kaltim, Hingga Papua Barat
"Mari kita pergunakan energi besar kita ini untuk saling mendukung dan membantu seluruh langkah baik yang sedang diupayakan oleh berbagai pihak."
"Pada akhirnya sejarahlah yang akan mencatat kontribusi para frontliners, relawan dalam membawa bangsa ini melawan pandemi global Covid."
"Sejarah pula yang akan mencatat mereka yang lebih sibuk menjadi bagian dari masalah daripada berusaha mencari solusi," urainya.
Baca juga: Tiga Minggu Lagi Paviliun Kirana RSCM Jadi RS Darurat Covid-19, Total Bakal Ada 390 Tempat Tidur
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 380.797 orang per 12 Juli 2021, dan sebanyak 67.355 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 12 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 677.061 (25.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 459.949 (17.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 294.481 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 197.103 (7.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 86.960 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 77.994 (3.0%)
RIAU
Jumlah Kasus : 76.852 (3.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 68.618 (2.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus : 65.576 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 57.234 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus : 55.974 (2.2%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 38.946 (1.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 37.547 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 32.429 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 32.349 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 28.604 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus : 25.470 (1.0%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 24.459 (0.9%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 23.990 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus : 21.874 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus : 20.376 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 17.899 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 17.597 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 15.071 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 14.909 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 14.400 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus : 14.254 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 13.627 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 12.834 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus : 12.191 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus : 11.220 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 7.075 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 6.397 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus : 6.310 (0.3%). (Vincentius Jyestha)