Berita Nasional

Luhut Kerap Bicara Keras kepada Pengkritik, Hensat Ingin Ajari Bagaimana Komunikasi Publik yang Baik

Luhut Pandjaitan mengecam pihak-pihak yang menyebut bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak terkendali.

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews/Lendy Ramadhan
Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Jenderal Purn. Luhut Binsar Panjaitan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjadi sorotan terkait pernyataannya menanggapi sejumlah kritikan tentang penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Luhut mengecam pihak-pihak yang menyebut bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak terkendali.

Bahkan, Luhut menantang para pengkritik tersebut datang ke hadapannya dan akan disajikan data soal penanganan pandemi.

Oleh sejumlah kalangan, Luhut dianggap terlalu arogan dalam memberikan tanggapan terkait kritik-kritik yang disampaikan masyarakat.

Baca juga: Akhirnya Denny Siregar Akui Kondisi Ekonomi Sangat Sulit, Minta Jokowi Tidak Perpanjang PPKM Darurat

Pengamat Politik Hendri Satrio atau akrab disapa Hensat pun turut berkomentar terkait tanggapan dari Menteri Luhut tersebut.

Bahkan, Hensat meminta waktu untuk bisa berdiskusi dengan luhut bagaimana cara menyampaikan komunikasi publik yang baik sebagai seorang pejabat.

"Pak Luhut, saya mau deh sharing ke Bapak tentang how komunikasi dengan Rakyat pake cara menyejukkan tanpa show off bahwa Bapak Pejabat yang sangat berkuasa. Jadi bukan komunikasi arogansi. Gak kok, nanti abis sharing saya gak usah disiapin kursi komisaris, beneran deh," tulis Hensat di Twitter, Selasa (13/7/2021)

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan dikendalikan.

Baca juga: Nyonya AHY Tampar Balik Buzzer: Kalau Nggak Bisa Bahasa Inggris Belajar Sama Anak Saya

Jenderal bintang empat ini menyanggah bahwa adanya anggapan kondisi pandemi di tanah air tidak terkendali.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," ujar Luhut dalam jumpa pers secar virtual setelah rapat kerja penanganan Covid-19 dengan Presiden Joko Widodo secara daring pada Senin (12/7/2021).

Baca juga: Kabupaten Bekasi Kekurangan Nakes, Empat Orang Rawat 30 Pasien Covid-19

Simak Video Berikut

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi penegasan kembali bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini bisa dikendalikan.

"Presiden memberikan direction yang sangat jelas, dan Presiden, saya katakan, in charge di semua ini," katanya.

"Semua kami putuskan secara terintegrasi," katanya memastikan bahwa pelaksanaan penanggulangan Covid-19 berjalan terintegrasi dengan baik.

Baca juga: Pemerintah Bakal Salurkan Bantuan Beras, Luhut: Perintah Presiden, Rakyat Tidak Boleh Kelaparan

Baca juga: Luhut Bilang PPKM Darurat Turunkan Mobilitas Masyarakat Hingga 15 Persen, Masih di Bawah Target

Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan dirinya bersama Menteri Kesehatan, Menteri PU PR, Menteri BUMN, Panglima TNI dan Kapolri telah melaporkan hasil pelaksanaan PPKM Darurat.

Selama sepekan pelaksanaan PPKM darurat, terekam bahwa mobilitas masyarakat di Jawa-Bali mengalami penurunan 10-15 persen.

Untuk memantau pergerakan ini, Luhut menjelaskan bahwa pemerintaha menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility serta indeks cahaya malam.

Baca juga: Luhut Ancam Razia Gudang Perusahaan Obat yang Mainkan Harga, Susi Pudjiastuti: Kok Dikasih Tahu

Baca juga: Kritik Ucapan Luhut, Fadli Zon: Rakyat Diadang Kendaran Militer, TKA China Bisa Melenggang

Dari hasil pemantauan itu terlihat sudah terjadu penurunan mobilitas mencapai 20 persen di Provinsi Jawa da Bali pada kurun waktu 3-10 Juli 2021.

Ia mengharapkan mobilitas masyarakat terus turun sesuai dengan harapan pemerintah.

"Mungkin dengan sekarang kita kelihatan betul-betul kalau bisa kasus ini jangan lebih dari 30.000-an tapi dari tiga hari terakhir sudah berkisar di antara 33.000, 34.000, dan 38.000 bisa mundur lagi dan seterusnya. Tapi tingkat kesembuhan meningkat banyak jadi kami berharap minggu depan sudah mulai. Mungkin kalau semua berjalan kita disiplin akan mulai flating atau mulai merata dan kita harap nanti cenderung akan terkendali," kata Luhut.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved