Vaksinasi Anak
Komisioner KPAI Sebut Animo Vaksinasi Anak Tinggi, tak Ada Penolakan Berarti dari Orang Tua
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan program vaksinasi anak mendapat sambutan positif, baik dari orang tua murid maupun anak-anak.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Indonesia memulai program vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak berusia 12-17 tahun.
Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya anak-anak yang terinfeksi Covid-19, lalu mengalami kondisi yang parah dan memerlukan perawatan.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan dari hasil pantauan pihaknya, vaksinasi anak usia 12-17 tahun sudah dimulai pada 1 Juli 2021, misalnya di Provinsi DKI Jakarta dan Bali.
Baca juga: Beby Silvana Melahirkan Anak Laki-laki, Opick Beri Nama Maulana Muhammad Hasan Abdullah El Firdaus
Teknis pelaksanaan pemberian vaksinasi anak usia 12-17 tahun kata Retno cukup efektif karena melibatkan satuan pendidikan dari jenjang SD sampai SMA/SMK.
"Ada sinergi antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan di daerah. Pihak sekolah bertugas melakukan pendataan anak usia 12-17 tahun yang bisa di vaksin, lalu dilaporkan kepada Dinas Pendidikan setempat," kata Retno, Selasa (13/7/2021).
“Pada jenjang SMA/SMK sebagian peserta didik ternyata ada yang sudah di vaksin, yaitu yang usianya sudah 18 tahun,” imbuhnya.
“Ada juga sebagian peserta didik yang tidak bisa divaksin karena kondisinya sedang tidak sehat, dan ada juga peserta didik yang sedang isolasi mandiri, bahkan ada yang sedang di rawat di rumah sakit karena covid," lanjut Retno.
KPAI katanya mendatangi sejumlah sekolah yang menjadi tempat pemberian vaksin anak di wilayah DKI Jakarta.
Pemberian vaksin berjalan lancar, tertib dan tidak ada penumpukan.
Peserta didik diundang pihak sekolah secara bergelombang per tingkatan kelas, jadi jumlahnya dibatasi setiap harinya, bahkan ada sekolah yang hanya menjadwalkan 50 siswa per hari.
Baca juga: Pekan Ini Nakes Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Pakai Moderna
Lokasi pemberian rata-rata di aula sekolah. Ada dua tenaga medis yang bertugas menyuntik vaksin pada anak.
Sementara bagian pendaftaran, screening seperti pengukuran tensi, petugas observasi dan masalah administrasi lain menjadi tanggungjawab sekolah dan Dinas Pendidikan, bahkan di berberapa sekolah orangtua peserta didik ikut membantu.
“Nyaris tak ada penolakan vaksin anak di sejumlah sekolah yang didatangi KPAI, bahkan kehadiran peserta didik yang akan divaksin mencapai 80 persen,” ucapnya.
“Kalaupun tidak hadir lebih dikarenakan kondisi kesehatan anak. Ada juga yang hadir, namun saat di screening sedang dalam kondisi tidak bisa di vaksin," lanjutnya.
Menurut Retno, memang perlu kejujuran orangtua terkait kondisi kesehatan anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.