Virus Corona
Pemerintah Bakal Salurkan Bantuan Beras, Luhut: Perintah Presiden, Rakyat Tidak Boleh Kelaparan
Bantuan diberikan kepada masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM darurat, hingga 20 Juli 2021.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah akan menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat, di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Bantuan diberikan kepada masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM darurat, hingga 20 Juli 2021.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (12/7/2021).
Baca juga: LaporCovid-19 Ungkap 451 Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Terbanyak di Kota Bekasi
"Bantuan beras akan diberikan oleh pemerintah, perintah Presiden."
"TNI-Polri akan membagi-bagikan, karena perintah Presiden, tidak boleh rakyat sampai kelaparan atau tidak makan," kata penanggung jawab pelaksanaan PPKM darurat tersebut.
Purnawirawan jenderal TNI tersebut mengatakan, bantuan akan diberikan ke daerah-daerah yang kekurangan pangan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Metro Jaya Ciduk Dokter Lois Owen yang Tak Percaya Covid-19
Distribusi bantuan akan mulai dilakukan pada Rabu (14/7/2021) lusa.
"Jadi semua titik yang memungkinkan ada kekurangan pangan, atau kurang beras, akan dibagikan oleh TNI."
"Dan akan berlaku mungkin Rabu ini. Itu ada yang 5 kilogram dan 10 kilogram," bebernya.
Baca juga: Usai Ditangkap Polda Metro Jaya, Bareskrim Langsung Ambil Alih Kasus dr Lois Owen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membagikan paket obat bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan yang bergejala ringan.
Sebanyak 300 ribu bantuan paket obat akan mulai dibagikan pada Rabu (14/7/2021) lusa.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Bentrok di Poso, Satgas Madago Raya Tembak Mati Dua Anggota MIT Pimpinan Ali Kalora Cs
"Presiden sudah putuskan mulai Rabu nanti pekan ini, kita akan launching ada 300 ribu paket obat untuk OTG."
"Dan juga untuk yang kelas-kelas penyakit yang masih tidak serius," kata penanggung jawab pelaksanaan PPKM darurat itu.
Rinciannya, 10 persen paket obat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala, 60 persen untuk pasien dengan gejala demam dan anosmia, serta 30 persen untuk pasien dengan gejala demam dan batuk.
Baca juga: Kabareskrim Minta Produsen Jangan Tarik Obat dari Pasaran Kalau Cuma untuk Sesuaikan HET di Kemasan
"Jadi paket obat ini akan menjangkau hampir 210 ribu kasus aktif," tutur Luhut.
Bantuan paket obat tersebut akan diberikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.
Distribusi paket obat kepada pasien akan dilakukan TNI melalui Kesdam di masing-masing daerah, dan sejumlah unsur lainnya.
Baca juga: Darurat Pandemi Covid-19, Arief Poyuono: Kalau Wiranto Masih Jadi Menkopolhukam Enggak Kayak Gini
"Ini akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan."
"Ini akan dibagikan oleh TNI bersama elemen lain."
"Prosedur sudah disusun sehingga itu bisa jalan," paparnya.
Baca juga: LIVE STREAMING Sidang Isbat Penetapan Awal Zulhijah 1442 Hijriah, Dipimpin Menteri Agama dari Rumah
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 376.015 orang per 11 Juli 2021, dan sebanyak 66.464 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 11 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 662.442 (25.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 452.007 (17.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 291.553 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 194.361 (7.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 85.948 (3.4%)
RIAU
Jumlah Kasus : 76.293 (3.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 76.263 (3.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 68.329 (2.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus : 62.937 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 56.866 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus : 55.318 (2.2%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 38.602 (1.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 37.498 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 31.958 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 31.769 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 28.301 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus : 25.040 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 23.773 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 23.760 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus : 21.665 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus : 20.340 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 17.784 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 17.350 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 14.988 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 14.809 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus : 14.216 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 14.183 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 13.476 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 12.800 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus : 12.044 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus : 11.003 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 6.944 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 6.394 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus : 6.189 (0.3%). (Taufik Ismail)