Berita Nasional

Pandemi Masih Selimuti Negeri, Jokowi Ajak Warga Minta Pertolongan kepada Allah SWT

Presiden Jokowi meminta agar semuanya melakukan ikhtiar batin dengan berdoa kepada Tuhan agar pandemi ini segera usai.

Editor: Feryanto Hadi
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo 

Per Minggu (11/7/2021), DKI Jakarta mencatat kasus baru sebanyak 13.133 kasus.

Kemudian, disusul Jawa Barat dengan total 7.399 dan Jawa Tengah dengan total 4.530 kasus.

Moeldoko ingatkan 'lalat politik' jangan ganggu pemerintah

Kepala Staf Presiden Moeldoko sebut, ada lalat politik mengganggu pemerintah.

Dia menilai, lalat politik tersebut tengah menganggu pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19 di Indonesia.

Maka Moeldoko mengingatkan agar sejumlah pihak tidak menjadi lalat politik yang kerap menganggu konsentrasi pemerintah menangani darurat Covid-19.

Pernyataan Moeldoko itu ditujukan ke orang-orang yang gaungkan pesimisme Indonesia, bisa keluar dari pandemi Covid-19 yang sangat kental muatan politis.

Baca juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Kompak Satu Komando Tangani Pandemi Covid-19

Baca juga: Obat Cacing Ivermectin Jadi Terapi Covid-19, Moeldoko: Kondisi Kritis, Kita Harus Berbuat Sesuatu

Baca juga: Moeldoko: PPKM Darurat Pilihan Sulit yang Harus Diambil Pemerintah

"Saya mengingatkan semua pihak janganlah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi," papar Moeldoko dalam video yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (10/7/2021).

Dikatakan Moeldoko, saat ini para tenaga medis dan petugas lainnya sedang berjibaku tekan penyebaran Covid-19.

Menurut Moeldoko, jangan sampai konsentrasi tenaga medis tersebut menjadi terganggu karena nada pesimisme itu.

"Mereka yang saat ini bekerja keras bahkan mempertaruhkan hidup, dia bekerja antara hidup dan mati."

"Para tenaga medis, para ASN saat ini telah bekerja keras untuk itu semua. Sekali lagi jangan lah menjadi lalat-lalat politik yang mengganggu," katanya.

Masalah yang dihadapi sekarang ini, kata Moeldoko, yakni masalah kemanusian.

Oleh karena ia menghimbau semuanya untuk bersatupadu dan mengenyampingkan terlebih dahulu perbedaan termasuk perbedaan pandangan politik.

"Kita memikirkan satu kepentingan besar yaitu persoalan kemanusiaan dan itu jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi dan golongan."

"Sekali lagi, hanya dengan kebersamaan persoalan bangsa menjadi ringan dan kita bisa atasi bersama. Itu sebuah pesan yang ingin saya sampaikan," pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved