Vaksinasi Covid19
Kritik Vaksin Berbayar,Bintang Emon:Jangan Sampai Orang Mikir 'Tuh Kan Covid mah Akal-akalan Bisnis'
Bintang Emon tidak ingin orang-orang menilai bahwa memang benar Covid-19 dijadikan lahan bisnis
WARTAKOTALIVE,COM, JAKARTA-- Komika Bintang Emon kembali memberikan kritiknya kepada kebijakan pemerintah.
Kali ini, dia menyinggung tentang adanya vaksin Covid-19 yang dijual oleh salah satu perusahaan BUMN dan disetujui oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Bintang Emon mengingatkan, dengan adanya penjualan vaksin Covid-19, ditakutkan memperkuat keyakinan pihak-pihak yang selama ini percaya bahwa Covid-19 dijadikan lahan bisnis.
"Jangan sampe aja orang-orang yg akhirnya berhasil diedukasi soal covid balik mikir lagi “tuh kan covid mah akal-akalan bisnis," tulis Bintang Emon melalui Twitter @bintangemon, dikutip pada Senin (12/7/2021).
Baca juga: Kemenkes Tetapkan Harga Vaksin Berbayar Rp 879.140, Demokrat: Tega Betul Rezim Ini pada Rakyat
Cuitan Bintang Emon mendapatkan respon dari puluhan ribu orang.
Sebagian besar, sependapat dengan apa yang ddisampaikan oleh Bintang Emon dengan menyatakan bahwa masih banyak orang yang tidak percaya terhadap adanya virus berbahaya tersebut termasuk pihak yang menuding ada kepentingan bisnis di balik merebaknya virus corona.
Baca juga: MISTERI Mayat Hangus Terbakar di Cisauk Terkuak, Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Dua Orang
"Kalo bisnis secara global mungkin iya, toh semua negara mewajibkan vaksin, tapi baru kali ini ada negara yang dijual fucsinnya buat rakyat.. emang gila duit tuh pejabatnya.. dasar negara wakanda," cuit @far_hay
Sebelumnya, Kemenkes mematok harga vaksin COVID-19 dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu sebesar Rp879.140 per orang.
Vaksin ini bisa didapatkan mulai Senin, 12 Juli 2021 di sejumlah gerai Apotek Kimia Farma.
"Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Ngabalin Sebut Pihak yang Desak Jokowi Kibarkan Bendera Putih sebagai Makhluk Berperadaban Rendah
Keputusan Menteri Kesehatan itu menjelaskan sejumlah aturan soal besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm lewat penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin COVID-19, serta tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.
Dijual Kimia Farma
Seperti diketahui, PT Kimia Farma Persero akan melayani vaksinasi Covid-19 berbayar mulai Senin (12/7/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, PT Kimia Farma Buka Pelayanan Vaksinasi Berbayar, Simak Cara Pendaftarannya
Terkait vaksin Covid-19 berbayar disediakan PT Kimia Farma Persero dibenarkan oleh Wakil Menteri BUMN, Pahala N Mansury.
Menurutnya, program vaksinasi berbayar dilakukan, bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan vaksinasi Covid-19.
Dikatakannya, vaksinasi Covid-19 saat ini mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir.
"Pelayanan vaksinasi individu Kimia Farma Group merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya," tutur Pahala dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021), dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menjelaskan di tahap awal program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik.
Baca juga: Sambil Terbatuk, Abu Janda Kabarkan Kondisi Terbaru, Tulang Remuk Redam, Mental Sempat Hancur
Akan tetapi, secara perlahan perusahaan farmasi pelat merah tersebut akan memperluas jangkauannya, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
Dia mengatakan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu atau berbayar, seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Calon peserta vaksinasi ini nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan dengan biaya sesuai yang ditetapkan pemerintah.
"Kami siap memberikan layanan vaksinasi Individu melalui klinik-klinik kami di seluruh wilayah Indonesia."
"Dalam tahap pertama, kami baru memberikan pelayanan ini di delapan klinik di Jawa dan Bali," ujar Verdi.
Baca juga: Jerinx Kembali Dipolisikan setelah Tuding Sejumlah Artis Mengendorse Covid-19
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik, Agus Chandra menyebut, ada delapan klinik yang akan melayani vaksinasi berbayar.
Delapan klinik tersebut berada di daerah Jawa dan Bali.
"Total kapasitas VGR individu dari delapan klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: REKOR BARU, TPU Padurenan Bekasi Makamkan 118 Jenazah dalam Sehari, Eskavator Dikerahkan
Berikut ini daftar delapan klinik perusahaan di Jawa dan Bali yang akan melayani vaksinasi berbayar:
1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari
2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari
3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari
4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari
5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari
6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari
7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari
8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari