Virus Corona Jakarta

Anies Lapor Hasil Riset FKM UI tentang Separuh Penduduk Jakarta Terpapar Covid-19 pada Kemenkes

Anies Baswedan telah melaporkan hasil riset Fakultas Kesehatan Masyarakat UI tentang hampir separuh penduduk Jakarta terpapar Covid-19 ke Kemenkes.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA/FITRIYANDI AL FAJRI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melaporkan hasil riset FKM UI tentang hampir separuh penduduk Jakarta terpapar Covid-19 ke Kemenkes. Foto dok: Gubernur Anies Baswedan saat meluncurkan 16 armada, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota, di Balai Kota DKI, Kamis (8/7/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melaporkan hasil riset Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia tentang hampir separuh penduduk Jakarta terpapar Covid-19 kepada Kementerian Kesehatan.

Hasil riset itu diharapkan dapat menjadi rujukan pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan di Ibu Kota saat menghadapi ledakan pandemi Covid-19.

“Hasil ini sudah saya teruskan kepada Menkes (Budi Gunadi Sadikin) dan kepada Ketua Pelaksanaan PPKM Darurat (Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan) untuk bisa menjadi bahan bagi mereka dalam melihat perspektif nasional,” kata Anies saat jumpa pers secara virtual tentang diseminasi hasil survei Covid-19 di Jakarta, Sabtu (10/7/2021).

Video: Vaksinasi di Zona Merah, Polda Metro Kerahkan Mobil Vaksin Keliling

Menurut Anies, dari kajian ini pemerintah perlu menyusun kebijakan tentang tata cara pengendalian penyebaran Covid-19 yang lebih komprehensif.

Salah satunya dengan mempercepat gerakan vaksinasi untuk warga Jakarta di atas 12 tahun ke atas.

Apalagi Jakarta adalah kota terbuka, sehingga semua masyarakat dari luar daerah maupun luar negeri bisa bermukim di Ibu Kota sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Terpapar Covid-19, ASN Pemkab Kepulauan Seribu Meninggal Dunia, Gedung Mitra Praja Ditutup Sementara

Baca juga: Cerita Pasien Covid-19 di RLC Tangsel, Sekeluarga Terpapar Covid-19 Lalu Apa yang Dilakukan?

“Konsekuensi Jakarta sebagai kota terbuka mungkin akan mengharuskan semua yang beraktivitas di Jakarta sudah punya kekebalan, atau sudah tervaksin,” ujarnya.

“Pertemuan-pertemuan nasional terjadi di Jakarta dan bila masuk Jakarta harus dipastikan punya kekebalan tubuh. Nanti konsekuensi policy (kebijakan) nya kami kaji seperti apa,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, riset itu dilakukan melalui kolaborasi dengan pihaknya, Lembaga Eijkman dan CDC Indonesia.

Survei serologi ini dilakukan secara spesifik untuk mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Baca juga: Upaya Arif Tak Kenal Lelah, Menyembuhkan Sang Ibunda yang Terpapar Covid-19 dengan Air Kelapa Hijau

Menurutnya, serologi merupakan teknik berbasis imunologi yang bertujuan untuk mengukur respons imun terhadap suatu antigen dari sediaan darah seseorang.

Apabila seseorang pernah terpapar pada agen infeksius tertentu, tubuhnya akan terpicu menghasilkan antibodi spesifik yang dapat dideteksi.

“Melalui survei ini, kita dapat memperkirakan proporsi warga Jakarta yang pernah terinfeksi oleh virus SARS CoV-2, baik yang teridentifikasi / terkonfirmasi oleh tes PCR maupun yang tidak,” kata Widyastuti.

“Kita bisa melihat juga gambaran lebih utuh tentang situasi pandemi di Jakarta. Sehingga, strategi penanganan dan pengendaliannya pun bisa disesuaikan,” tambahnya.

Baca juga: 396 Tenaga Kesehatan Kabupaten Bogor Terpapar Covid-19, Bupati Ade Minta Tambahan Tenaga Vaksinator

Dari pandemi jadi endemi

Sementara itu Epidemilog dari FKM UI Pandu Riono mengatakan, tidak menutup kemungkinan pandemi ini berubah menjadi endemi.

Karena itu diperlukan strategi penanganan pandemi secara cepat dan signifikan untuk jangka pendek, serta diperlukan antisipasi jangka menengah dan panjang.

Menurutnya, dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeks, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi.

Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi. Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala.

Baca juga: Ananda Omesh Sudah 2 Kali Terpapar Covid-19, Pilih Tunda Pekerjaan Untuk Menjaga Kesehatan Keluarga

“Seperti diketahui, vaksinasi memang dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit dan risiko kematian walaupun tidak bisa sepenuhnya menghentikan penularan,” ujar Pandu.

Untuk itu, Pemerintah akan memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) agar dapat mengendalikan pandemi ini, selain terus melakukan percepatan vaksinasi untuk semua warga.

Namun, masyarakat juga harus terbiasa untuk mampu menilai risiko dan menjaga pola hidup sehat dengan kebiasaan 5M agar siap berkegiatan secara produktif di tengah ancaman jangka panjang endemi Covid-19 dan tentu segera vaksinasi.

Pada kesempatan yang sama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta sejak awal menggunakan pendekatan saintifik dari para ilmuan di bidangnya.

Baca juga: Yenny Wahid Ketum PP FPTI Ceritakan Kronologis Veddriq Leonardo dkk Terpapar Covid-19

Hal ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta.

Maka dari itu, Gubernur Anies mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada banyak pihak yang terlibat, termasuk FKM UI, Lembaga Eijkman, CDC Indonesia, dan lain sebagainya.

“Kami di DKI Jakarta sejak awal masa pandemi ini mempercayakan arah kebijakan pada pendekatan saintifik dan ilmuwan di bidangnya,” ujar Anies.

“Kami menggunakan rujukan pada data-data, merujuk pada pendekatan ilmiah, dan transparansi jadi kata kunci yang kami pegang sejak awal. Karena itu, kami dalam setiap aspek kebijakan selalu berkonsultasi, bertukar pikiran,” tambahnya.

Baca juga: Moeldoko Pastikan Pemerintah Kompak Satu Komando Tangani Pandemi Covid-19

Selain itu, menurut Anies, penanganan dan perkembangan pandemi Covid-19 di Jakarta dapat menjadi referensi bagi daerah lain bahkan bagi kota-kota lain di dunia.

Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta akan mendukung penuh berbagai metode ilmiah, termasuk penelitian, survei dan pengambilan data di tingkat mikro.

Anies mengatakan, pihaknya mendukung all out survei uji klinis, penelitian dan apapun yang berkaitan dengan Covid-19 di DKI Jakarta.

Bahkan, kata Anies, ia sampai mengerahkan jajaran di wilayah untuk ikut ambil data.

Baca juga: Anggota Komisi XI DPR RI Dorong Percepatan Vaksin sektor Perbankan

"Survei ini bukan yang kali pertama dilakukan, bahkan survei kita kerjakan juga dengan institusi di luar Indonesia, kampus yang melakukan penelitian, juga teman-teman yang memiliki think tank di urusan Covid-19 kami selalu berikan akses dan kita dukung,” terangnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved