Berita Nasional

Kritikan King of Silent untuk Ma'ruf Amin Tak Mendapat Reaksi Balasan,Jubir: Wapres Tak Pakai Buzzer

Berbeda ketika kritikan dilayangkan kepada Presiden Jokowi, maka pengkritik akan diserbu oleh para pendukung Jokowi

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews/Rina Ayu
Wakil Presiden KH Maruf Amin 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi memastikan KH Ma'ruf Amin tidak menggunakan jasa buzzer untuk memberikan citra positif maupun untuk mengcounter kritikan dari pihak tertentu.

Pernyataan ini disampaikan menanggapi kritikan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang menjuliki Wapres sebagai 'King of Silent'.

Reaksi berbeda muncul lantaran pendukung pemerintah cenderung tidak melakukan serangan balik terhadap BEM KM Unnes.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Sudah Tahu Dirinya Dijuluki King of Silent, Bukannya Marah justru Tertawa

Berbeda ketika kritikan dilayangkan kepada Presiden Jokowi, seperti yang dilakukan BEM UI beberapa waktu lalu.

Atas kritikannya itu, selain mengalami peretasan nomor WhatsApp hingga media sosial, sejumlah pengurus BEM UI 'dikuliti' habis oleh para pendukung Jokowi.

"Wapres tidak menggunakan jaringan-jaringan buzzer atau influencer. Beliau kan ulama, beliau tidak mudah goyah oleh penilaian-penilaian orang karena mengabdi kepada negara semampu dia dilakukan," kata Masduki Baidlowi saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/7/2021).

Masduki Baidlowi menambahkan, Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui dirinya mendapat kritik seperti itu. 

Namun, reaksi yang disampaikan Ma'ruf pun disebutkannya biasa-biasa saja.

"Sudah tahu (soal kritikan BEM UNNES). Reaksinya biasa-biasa, ketawa-ketawa saja," ujar Masduki 

Baca juga: Terjebak di Jalur Penyekatan, Driver Ojol Ini Pusing Bagaimana Caranya Antarkan Barang Pelanggan

Baca juga: Edy Rahmayadi Perbolehkan Tempat Ibadah Tetap Buka di Masa PPKM, Begini Penjelasannya

Masduki mengatakan, untuk memberi tanggapan soal itu kepada wartawan, ia sudah meminta langsung kepada Wapres Ma'ruf.

Wapres Ma'ruf pun mempersilakannya.

"Saya bilang, saya minta izin bahwa saya akan jawab. (Wapres mengatakan) 'kamu jawab oke, enggak dijawab juga enggak apa-apa. Biarin aja, lah, mahasiswa biar pinter-pinter'," kata Masduki menirukan ucapan Ma'ruf.

Baca juga: Abu Janda Terkulai Lemah Jalani Isolasi Mandiri, Denny Siregar Beri Semangat: Jangan Pernah Menyerah

Masduki memastikan bahwa Wapres Ma'ruf bukanlah tipe orang yang pemarah dan mudah marah ketika mendapat kritikan.

Wapres dianggap terlalu diam

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan kritik baik kepada Jokowi maupun wakilnya, KH maruf Amin.

BEM KM Unnes menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai "The King of Silent".

Hal itu diungkapkan lewat unggahan gambar BEM KM Unnes di Instagram resmi miliknya @bemkmunnes pada Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Ferdinand Marah saat Gus Nadirs Bela Ketua BEM UI yang Diserang Secara Pribadi oleh Pendukung Jokowi

Baca juga: Angga Sasongko dan Keluarganya Diancam usai Sutradara itu Bela BEM UI dan Serang Balik Denny Siregar

Dalam unggahannya, BEM KM Unnes juga menyebut Presiden Jokowi sebagai "The King of Lip Service" dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai "The Queen of Ghosting".

Unggahan yang disampaikan BEM KM Unnes diberi judul "Indonesian Political Troll".

Adapun unggahannya sebagai aksi digital dalam rangka mengkritik rezim pemerintahan Jokowi dan DPR yang diketuai Puan Maharani.

BEM KM Unnes mengaku, Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden di masa pandemi Covid-19 seharusnya turut mengisi kekosongan peran yang tidak mampu ditunaikan Presiden Jokowi.

Baca juga: Medsos dan WhatsApp Pengurus BEM UI Diretas usai Kritik Jokowi King of Lip Service

Bahkan, BEM KM Unnes menilai Ma'ruf Amin menihilkan eksistensinya di mata publik dan tak memberikan jawaban yang lugas, gamblang, dan jelas dalam menanggapi problem multidimensional bangsa dan negara, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Secara umum, masyarakat menilai Ma'ruf Amin terlihat absen dan diam.

Anehnya lagi, dalam beberapa kali memberikan tanggapan di muka publik, justru Ma'ruf Amin terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan argumentasi dan klaim yang amat bias agama dan identitas, yakni agama Islam.

 "Hal ini tampak pada statement politiknya tentang halalnya BPJS dan hukum Fardhu Kifayah melaksanakan vaksinasi Covid-19," tulis akun Instagram BEM KM Unnes dikutip dari Kompas.com.

Adapun kritik terhadap Puan Maharani, menurut BEM KM Unnes, seharusnya Ketua DPR memiliki peran yang cukup vital dalam pengesahan produk legislasi di periode ini, khususnya pandemi Covid-19.

Baca juga: Edy Rahmayadi Perbolehkan Tempat Ibadah Tetap Buka di Masa PPKM, Begini Penjelasannya

Justru, semua pengesahan itu tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan (UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law, dan lainnya).

Lalu, tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya. 

Unggahan itu menimbulkan pro dan kontra. Unggahan pun sudah disukai hampir 6.000 akun Instagram dan 450 komentar.

Sebelumnya BEM UI telah mengunggah di akun Instagram pribadinya berjudul "Jokowi: The King of Lip Service".

Pada unggahan itu, BEM UI mengkritik Presiden Jokowi yang kerap kali mengobral janji.

Unggahan itu juga menyindir sejumlah janji dan keputusan Jokowi, mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, hingga rentetan janji lainnya.

Baca juga: Cerita Sopir Taksi saat PPKM Darurat, Narik Seharian Dapat Rp 9 ribu, Jual Anting Anak Buat Makan

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved