PPKM Darurat
Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji: Sudah Banyak Anggota Kami Bertumbangan, Tolong di Rumah Saja
Pangdam Jaya Mayhen Mulyo Aji didampingi Kapolda Metro Jaya dan Gubernur DKI meninjau titik penyekatan di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (4/7/2021).
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Hari Sabtu kemarin angka pelayanan pemakaman protokol Covid mencapai rekornya 392 pemakaman. Ini jenasah, menambah liang kubur. Berbeda demgan menambah rumah menambah kilometer jalan, yang itu adalah sebuah prestasi," kata Anies di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, usai memantau check point PPKM darurat, Minggu (4/7/2021).
Anies didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji.
"Menambah liang kubur, menambah jenasah atau orang dimakamkan ini, adalah sebuah tanda bahaya bagi semua. Bahwa jumlah kematian di Jakarta sudah meningkat amat tinggi," kata Anies.
Anies mencontohkan pada 1 juni angka kematian karena Covid-19 di Jakarta sekitar 16 orang perhari atau di bawah 20, selama satu minggu pertama.
"Tapi satu minggu terakhir ini sudah di atas 250 orang, 304 orang, 301 orang, 362 orang, dan 392. Mereka ini adalah orang yang dua minggu sebelumnnya masih sehat. Ini adalah ayah kita, ibu kita, adik kita, kakak kita," katanya.
"Karena itu di rumahlah demi keselamatan. Kita tidak ingin menguburkan lebih banyak lagi saudara kita. Kita ingin yang di rumah sakit bisa pulang ke rumah. Yang sekarang tidak terpapar jangan sampai terpapar. Jauhi kerumunan jangan bepergian sampai kondisi aman terkendali," kata Anies.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta masyarakat membantu aparat untuk tetap di rumah selama masa PPKM darurat, untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jakarta yang saat ini angkanya cukup tinggi dan terus naik.
"Bantu kami, ya bantu kami dengan cara tetap di rumah. Cobalah anda merenung sejenak, sudah berapa orang dekat kita, apakah, teman kerja, apakah keluarga, apakah teman bermain, yang kemarin masih ada sekarang sudah tidak ada," kata Fadil didamping Gubernur DKI Anies Baswedan dan Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021).
Mereka baru saja meninjau check point pembatasn mobilitas PPKM darurat di sana.
"Yang kemarin masih bercanda gurau dengan kita sekarang terbaring lemas dan butuh pertolongan di rumah sakit," ujar Fadil.
Menurut Fadil jika dulu pejuang-pejuang kita turun menggunakan bambu runcing, bahu membahu mengusir penjajah dan tolong menolong, saat ini warga menjadi pejuang dengan di rumah dan mengurangi mobilitas.
"Coba sekarang, saya hanya minta kita merenung dan berpikir betul. Sudah berapa teman dekat kita, bahkan
teman WA grup kita, yang kemarin, masih bercanda dengan kita, sekarang sudah tidak ada lagi," katanya.
"Apakah saya harus keras, mengusir anda pulang ke rumah? Tolong sampaikan betul ke masyarakat. Apakah saya harus menggunakan cara-cara represif? Ini kan tidak mendidik dan tidak bertanggung jawab, meski Undang-undang memperbolehkan itu," ujar Fadil.
Menurut Fadil, sampai hari kedua PPKM masih banyak warga dengan seribu satu alasan yang membandel dan melakukan mobilitas meski mereka bukan di sektor esensial dan kritikal.
"Padahal target kami hanya dua. Yakni mengurangi mobilitas dan meniadakan kerumunan," ujarnya.
Fadil meminta warga memulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan RT dan selanjutnya untuk mau tetap di rumah.
"Tapi kalau memilih keluar kami akan lakukan tindakan tegas," katanya. (bum)