Covid 19 Bekasi

Atasi Penumpukan Pasien dan Jenazah, Pemkot Bekasi Pesan 10 Unit Ambulans Dibagi per Kecamatan

"Itu kurang, memang saya lagi pesan, saya mau pesan 10 unit ambulans supaya nanti dibagi per kecamatan," kata Rahmat

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Warta Kota/Joko Suprianto
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal menambah unit mobil ambulans guna mengatasi penumpukan pasien dan jenazah imbas lonjakan kasus Covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN --- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal menambah unit mobil ambulans guna mengatasi penumpukan pasien dan jenazah imbas lonjakan kasus Covid-19.

Ditambahnya unit ambulans diharapkan masyarakat tidak kesulitan lagi mendapatkan ambulans untuk perawatan atau pemulasaran jenazah.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan pihaknya kini memang kekurangan mobil ambulans jenazah pasien covid-19.

Oleh sebab itu, pihaknya telah memesan sebanyak 10 unit tambahan.

"Itu kurang, memang saya lagi pesan, saya mau pesan 10 unit ambulans supaya nanti dibagi per kecamatan," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Jumat (2/7/2021).

Dia mengatakan, pihaknya sengaja membeli mobil ambulans agar masyarakat mendapatkan pelayanan gratis saat mengantar jenazah pasien covid-19 ke TPU Padurenan.

"Kan kalau ada ambulans-ambulans yang jenazah itu kan bayar, sementara kita kan gratis, makanya kita mau nambah," ujarnya.

Selain itu, Rahmat juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menginventarisasi warga dan yayasan yang memiliki mobil ambulans jenazah.

"Kita sudah minta lurah dan camat untuk menginventarisir warga atau yayasan yang punya itu, kalau perlu kita bayar," katanya.

Sebelumnya, lonjakan Covid-19 menyebabkan banyak masyarakat yang terpapar Covid-19 dan kesulitan untuk mendapatkan ruang perawatan.

Selain itu, masyarakat juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan mobil ambulans untuk membawa jenazah keluarganya.

Petugas pemulasaran kewalahan

Kenaikan temuan kasus Covid-19 diiringi meningkatnya angka kematian. Petugas di RSUD Kota Bekasi kewalahan menangani jenazah yang semakin hari, jumlahnya semakin bertambah.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui cukup banyak jenazah yang masih menunggu proses pemulasaran menggunakan protokol Covid-19 

"Kemarin memang ada antrean. Memang, di RSUD kita saja banyak jenazah yang belum dimakamkan," kata Rahmat saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Kamis (1/7/2021).

Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat untuk segera melapor ke puskesmas mana kala menemukan adanya orang yang meninggal akibat Covid-19.

Nantinya, petugas puskesmas akan mengantarkan jenazah tersebut ke rumah singgah di TPU Padurenan guna mengurai antrean.

"Segera info ke puskesmas, nanti diambil oleh tim puskesmas. Tim puskesmas dibawa ke rumah singgah, terus kita bawa ke pemulasaran sesuai WHO. Baru kita makamkan ke TPU Padurenan. Enggak usah ke RSUD  atau rumah sakit swasta lagi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menjelaskan pada awalnya tempat pemulasaran protokol Covid-19 terpusat di RSUD Bekasi.

Melonjaknya angka kematian menyebabkan pihaknya kini terpaksa membuka 4 tempat pemulasaran baru yang dikhususkan bagi jenazah yang suspek maupun positif Covid-19.

"Memang awalnya kita menunjuk RSUD CAM saja untuk pemulasaraan. Sampai 2020, masih terkendali, sekarang karena angka kematian tinggi, sehingga kami harus membuka kembali selain di RSUD CAM, sudah kami buka di Rumah Sakit tipe D Bantargebang, Jatisampurna, Pondok Gede, dan Bekasi Utara," tutur Tanti.

Tanti berharap difungsikannya 4 tempat pemulasaran baru bisa mengurangi beban petugas pemulasaran di RSUD Bekasi sehingga pelayanan terkait pemakaman protokol Covid-19 tak terganggu.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved