Liga 1 2021
Pemain Tengah PSS Sleman Kim Jeffrey Kurniawan Sebut Kesehatan Jadi Hal Utama Saat Pandemi Covid-19
Pemain tengah PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan, menilai bahwa kesehatan menjadi hal utama di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 2021 hingga akhir Juli, karena kasus positif Covid-19 di Tanah Air semakin meningkat.
Pemain tengah PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan, menyayangkan penundaan itu.
Sebab, penyelenggaraan kompetisi Liga 1 musim 2021 dilakukan saat kick-off bakal dilakukan beberapa hari lagi.
Meski demikian, ia memaklumi penundaan tersebut karena faktor tingginya kasus Covid-19.
Bahkan pemain kelahiran Jerman itu menyebut memang untuk saat ini yang terpenting adalah soal kesehatan.
“Sebenarnya cukup disayangkan. Kami sebagai pemain ya inginnya main. Tetapi kembali lagi, kesehatan tetap nomor satu,” kata Kim Jeffrey Kurniawan dalam keterangan resmi PSS Sleman, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Kalahkan PSS Sleman, Kapten Persib Victor Igbonefo Puji Performa Kim Kurniawan dan Fabiano Beltrame
Baca juga: Victor Igbonefo Kapten Persib Bandung Lontarkan Pujian Untuk Kim Kurniawan dan Fabiano Beltrame
Baca juga: Kim Kurniawan Gelandang PS Sleman Termotivasi Hadapi Mantan Klubnya Persib di Semifinal Leg 1
Kim berujar bahwa penundaan yang dijadwalkan selama satu bulan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Sehingga saat tampil di Liga 1 2021, skuad PSS Sleman menjadi lebih baik lagi.
“Hal terpenting adalah kerja keras dan pembuktian di lapangan. Awalnya kami persiapkan untuk kick-off tanggal 9 Juli. Sekarang, jadi ada waktu lagi untuk persiapan sampai tanggal 30 Juli,” ujar Kim.
Meski nantinya ada perubahan program latihan, tetapi bagi Kim hal itu tak masalah.
Sebagai pemain profesional ia sudah terbiasa. Begitu juga dengan para penggawa lainnya.
Seperti diketahui, PSS Sleman masih akan menjalankan program seperti biasa.
Tak hanya latihan rutin, Super Elja juga masih akan agendakan uji tanding agar makin siap menghadapi kompetisi akhir Juli nanti
Selain Kim, RANS Cilegon FC sebagai salah satu klub peserta Liga 2, memberikan tanggapan terkait penundaan kompetisi tersebut.
COO RANS Cilegon FC, Darius Sinathrya, mengatakan bahwa timnya mengikuti kebijakan yang diambil pemerintah, federasi (PSSI), dan PT LIB.
Namun, dia tetap berharap, curva Covid-19 bisa melandai, sehingga berbagai kegiatan termasuk kompetisi sepak bola dan olahraga lain bisa kembali berjalan.
"Kami menyadari betul semua elemen mengalami dampak dari pandemi Covid-19," kata Darius kepada Warta Kota, Rabu (30/6/2021).
"Penundaan kompetisi adalah wujud dari concern (perhatian) terhadap kondisi kesehatan saat ini, termasuk kesehatan para pemain dan semua pihak yang terlibat," ujar Darius.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Lounching Jersey RANS Cilegon FC Ditunda, Berikut Penjelasan Raffi Ahmad
Baca juga: Jelang Laga Lawan RANS Cilegon FC di Piala Wali Kota Solo, Pelatih Kas Hartadi Sanjung Tim Lawan
Baca juga: Ternyata Seperti Ini Persiapan Khusus Dilakukan Dewa United Jelang Berhadapan dengan RANS Cilegon FC
Meski ada kekecewaan akan penundaan kompetisi, namun RANS Cilegon FC memilih menghormati keputusan yang ada dan akan tetap mematangkan persiapan tim.
"RANS Cilegon FC akan tetap menjalankan program dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," sambung Darius.
Tanggapan serupa diucapkan manajemen Persita Tangerang.
Mereka menghormati keputusan PSSI dan PT LIB yang menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 2021 hingga akhir Juli, karena kasus positif Covid-19 di Tanah Air semakin meningkat.
Meski keputusan tersebut memberikan pengaruh pada persiapan tim, namun Persita siap menghormati dan mengikuti keputusan yang ada.
Manajer tim Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, mengatakan bahwa tim pelatih dan manajemen sudah merancang program serta segala persiapan untuk kompetisi dimulai awal Juli sesuai kesepakatan awal.
"Kalau memang seperti ini keputusannya, kami dari Persita menghormati dan mengikuti saja. Apalagi, jika memang alasannya karena situasi pandemi Covid-19," kata Nyoman.
Nyoman berujar bahwa kesehatan, keamanan, dan kenyamanan semua pihak tentu juga harus diperhatikan.
Baca juga: Berhadapan dengan Persipura Jayapura Hingga Persib Bandung, Ini Tanggapan Pelatih Persita Tangerang
Baca juga: Persita Tangerang Incar Harrison Cardoso Gelandang Asal Brasil yang Bermain di Liga Kuwait
Baca juga: Portugal Kalah, Bek Kanan Persita Tangerang Muhammad Toha Kini Dukung Jerman Juarai Piala Eropa 2020
Berdasarkan itu semua, manajemen Pendekar Cisadane pun memaklumi situasi perkembangan kasus Covid-19 yang meningkat.
“Kalau memang penundaan ini bisa bermanfaat untuk tim agar lebih terhindar dari penyebaran virus Covid-19, kami pasti menerima keputusan itu," ujar Nyoman.
"Soal persiapan tim, pasti akan disesuaikan ke depannya. Apalagi, kami juga baru menyelesaikan program training camp beberapa minggu lalu. Setelah ini, pasti akan ada penyesuaian program dan aktivitas tim," tutur Nyoman.
Selain itu, pihak klub sedang mendiskusikan program latihan atau mungkin jadwal libur tim secara internal.
"Yang jelas kami berharap semua pemain, pelatih, official, dan suporter tetap disiplin menjalani protokol kesehatan sambil menunggu kompetisi dimulai lagi nanti," terang Nyoman.
Sementara itu, Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putr, mengatakan bahwa dirinya akan melakukan sejumlah penyesuaian program latihan setelah kepastian penundaan kompetisi.
Meski ada rasa kecewa karena semua yang sudah direncanakan harus berubah lagi, namun ia berharap agar semangat pemain tidak hilang setelah keputusan penundaan kompetisi.
"Dari tim dan manajemen pastinya sudah banyak pengeluaran. Dari sisi tim, semoga mood pemain juga tidak hilang setelah keputusan ini karena tidak jadi main. Tetapi, itu tugas kami nanti dari tim
pelatih untuk tetap menjaga semangat dan kondisi pemain,” kata Widodo.
Widodo mencoba melihat penundaan ini sebagai langkah yang baik untuk menjaga kondisi kesehatan dan kenyamanan banyak pihak.
Ia memahami langkah PSSI dan LIB yang ingin memastikan semua yang terlibat di kompetisi bisa merasa aman, nyaman, dan sehat.
"Kalau dilihat dari sisi itu, kami bisa memahami,” ujar Widodo.
Penundaan kompetisi memang bakal berimbas kepada mental pemain dan program latihan dari tim pelatih.
Tim pelatih harus sesuaikan program latihan dengan kondisi penundaan.
Meski demikian, penundaan kompetisi itu mendapat respons positif dari klub-klub peserta kompetisi, salah satunya klub Dewa United FC.
Klub yang berkompetisi di Liga 2 itu maklum dan mengikuti semua regulasi yang sudah diputuskan PSSI dan PT LIB.
"Kami tidak bisa memaksakan kehendak di tengah musibah pandemi Covid-19 yang intensitasnya semakin menggila belakangan ini,"kata CEO Dewa United, Kevin Hardiman, kepada Warta Kota, Rabu (30/6/2021).
"Jika dipaksakan, akhirnya malah berakibat jatuhnya banyak orang. Apalagi, sekarang sudah ada lagi virus Covid -19 varian Delta yang lebih ganas dan lebih cepat menular," ujar Kevin.
Sementara itu, pelatih Dewa United FC, Kas Hartadi menyebut keputusan penundaan kompetisi sudah tepat.
Pelatih asal Solo ini mengatakan bahwa saat ini kesehatan, keselamatan pemain, pelatih, dan seluruh elemen tim adalah yang utama.
Meski kompetisi ditunda hingga akhir Juli, Dewa United akan memanfaatkan waktu untuk mematangkan persiapan.
"Program tim tetap berjalan seperti biasa," sambungnya.
Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Diky Soemarno, turut menanggapi soal penundaan Liga 1 2021.
Diky menilai bahwa penundaan yang didasari kekhawatiran penyebaran Covid-19 yang belakangan ini memang tengah meningkat merupakan langkah yang tepat.
"Jadi wajar penyelenggaraan kompetisi diundur, karena mungkin itu menjadi pilihan terbaik setelah melihat situasi Covid-19 sekarang,” kata Diky.
Diky berharap, masyarakat bisa sama-sama membantu menekan Covid-19 dengan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.
Lebih khusus kepada The Jakmania juga harus bisa bekerja sama, agar kasus Covid-19 menurun.
Dengan demikian, kompetisi Liga 1 2021 dapat kembali bergulir.
"Sekarang, tinggal bagaimana masyarakat sepak bola. Jika ingin cepat bola jalan, meyakinkan dengan kerja keras, agar pandemi Covid-19 itu tidak semakin menyebar luar,” ujar Diky.
Baca juga: Liga 1 2021 Ditunda, PT LIB Bakal Menggelar Pertemuan dengan Klub untuk Membahas Terkait Kompensasi
Baca juga: Usai Liga 1 2021 Resmi Ditunda, Sekjen PSSI Yunus Nusi Serahkan Mekanisme Gaji Pemain kepada Klub
Baca juga: Covid-19 Semakin Tinggi di Indonesia, Kompetisi Liga 1 2021 Resmi Ditunda Hingga Akhir Juli Nanti
Sebelumnya, penundaan Liga 1 2021 telah diumumkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
Dalam penjelasannya, penundaan dilakukan atas arahan dari BNPB dan Satgas Covid-19.
"Dengan ini, kami sampaikan pertama bahwa PSSI kemarin telah menerima surat dari Satgas Covid-19 yang ditandatangani langsung oleh Letnan Jendral Ganip Warsito kepala BNPB dan juga sebagai ketua Satgas Covid-19 disampaikan melalui surat. Diharapkan kepada PSSI untuk menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang di dalam surat ini disampaikan ditunda sampai akhir juli 2021,” kata Yunus Nusi, Selasa (29/6/2021).
“PSSI memahami dan menyadari dan memaklumi situasi, perkembangan Covid yang melanda bangsa kita. Atas asas kemanusiaan PSSI memutuskan untuk mengikuti arahan pemerintah melalui satgas. Kita tahu bersama kondisi Covid sudah memburuk, PSSI berikan dukungan dalam penanganan covid-19 yang dilakukan pemerintah sehingga salah satu yang diminta pemerintah agar kiranya kompetisi ini ditunda, maka PSSI bersedia mengikuti program pemerintah tersebut,” pungkas Yunus Nusi.
Rencana di Luar Pulau Jawa
Sementara itu, saran penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2021 diadakan di luar Pulau Jawa kembali mencuat setelah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan PSSI mengumumkan penundaan Liga 1 2021, Selasa (29/6/2021).
Seperti diketahui, Liga 1 musim ini hanya diadakan di Pulau Jawa saja dengan menggunakan sistem series yang menyesuaikan kondisi Covid-19.
Namun, meski kompetisi sudah disesuaikan, tingginya kasus Covid-19 akhir-akhir ini di Pulau Jawa membuat BNPB menyurati PSSI dan PT LIB, agar kompetisi Liga 1 yang rencana bergulir 9 Juli mendatang ditunda hingga akhir Juli.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, sempat menjelaskan opsi bermain di luar Pulau Jawa sebelumnya memang sudah ada.
Namun, karena minimnya infrastruktur dan jauhnya jarak antarstadion membuat PT LIB dan PSSI memilih Liga 1 bergulir di Pulau Jawa saja.
“Jadi memang kalau Liga 1 dipusatkan di Pulau Jawa, karena pertimbangan infrastrukturnya, apalagi ketika di Jawa jarak tempuh perpindahan dari satu seri ke seri berikutnya tidak terlalu jauh, sehingga banyak fasilitas juga yang kita pakai,” kata Sudjarno.
Baca juga: Covid-19 Semakin Tinggi, Ketum The Jakmania Diky Soemarno Mendukung Penundaan Kompetisi Liga 1 2021
Baca juga: Menyontoh Gelaran Piala Eropa 2020, Pelatih Persib Robert Yakin Liga 1 2021 Bergulir Sesuai Rencana
Baca juga: Piala Wali Kota Solo Ditunda, Bek Persib Victor Igbonefo Bisa Lebih Konsentrasi Hadapi Liga 1 2021
Sudjarno berujar bahwa dengan adanya penundaan itu dan kasus Covid-19 masih tinggi di Pulau Jawa membuat pihaknya bakal kembali berdiskusi apakah memungkinkan untuk diadakan di luar Pulau Jawa.
Sudjarno menyebut bahwa Liga 2 lebih mudah diadakan di luar Pulau Jawa, lantaran format yang digunakan yakni grup berbeda dengan Liga 1 yang menggunakan kompetisi penuh.
“Kalau Liga 2 kan formatnya empat atau tiga grup. Kita juga masih menunggu bidding siapa yang mau jadi tuan rumah," ujar Sudjarno.
"Sejauh ini yang mengajukan ada Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, dan Sriwijaya FC. Kalau untuk Liga 2 bisa kita main di luar (Jawa) apa itu Kalimantan atau Sumatera kemungkinan bisa kita gunakan,” terang Sudjarno.
"Tetapi kalau Liga 1 kompetisi penuh. Selain itu dari sisi infrastruktur juga belum kami tahu (di luar Jawa). Tetapi, tentunya ini juga akan jadi diskusi kita dengan PSSI untuk mengambil keputusan,” pungkas Sudjarno.