Virus Corona
Varian Delta Sangat Menular, Waketum IDI: Stay At Home!
Wakil Ketua Umum PB IDI dr Slamet Budiarto mengingatkan masyarakat tetap berada di rumah, dan mengurangi mobilitas.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Slamet Budiarto mengingatkan masyarakat tetap berada di rumah, dan mengurangi mobilitas.
Ia menyebut, varian Delta sangat gampang menular.
"Varian Delta ini sangat infeksius sekali."
Baca juga: Setelah Nurul Ghufron, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri Juga Positif Covid-19
"Masyarakat stay at home. Jangan ke luar rumah."
"Kalau pemerintah tidak mau PSBB di awal pandemi lalu, keluarga sendiri saja yang menerapkan."
"Jangan ke luar rumah," tegas dr Slamet dalam diskusi virtual, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Pasien Antre, Sekjen Partai Gerindra Minta Kompleks GBK Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Ia menilai, meroketnya kasus yang terjadi saat ini membuktikan varian Delta sebagai faktor penyumbang kasus hingga menyentuh di atas 20 ribu sehari.
"Kesimpulannya menurut kami sudah 3 kali serangan."
"Pertama Maret-April 2020, Desember-Januari, dan sekarang ini serangan ketiga," tutur dr Slamet.
Baca juga: Gerindra Bantah Prabowo Konsumsi Ivermectin untuk Tangkal Covid-19, Anggap Berita Menyesatkan
Sehingga, dr Slamet mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
"Artinya tanpa penelitian kita bisa tahu kalau varian ini sangat infeksius."
"Bahkan ada pakar yang mengatakan dua lapis masker itu bisa tembus."
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Ubah Aturan, Orang yang Ingin ke Bali Tak Boleh Tes Pakai GeNose Lagi
"Masyarakat banyak yang tidak peduli, makan buka masker di pinggir jalan tuh biasa saja," cetusnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 28 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 528.409 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 373.074 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 248.672 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 170.765 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 76.264 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 69.850 (3.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 63.885 (3.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 58.717 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 56.117 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 50.546 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 49.758 (2.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 35.939 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 35.937 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 28.376 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 25.407 (1.2%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 25.023 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 21.350 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 20.945 (1.0%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.900 (1.1%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19.015 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 18.118 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 16.176 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 14.258 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 13.502 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.910 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.818 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 12.631 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 11.269 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 10.440 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 9.757 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 8.466 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.837 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.785 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 5.087 (0.2%). (Rina Ayu)