Virus Corona Jabodetabek
Agar Tak Pakai Pikap, Sudishub Jakbar Modifikasi Mobil Patroli untuk Angkut Pasien Covid-19
Kasudis Perhubungan Jakarta Barat Erwansyah mengatakan, pihaknya telah menyediakan delapan mobil patroli Dishub untuk antar pasien Covid-19.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE, KEMBANGAN - Tak mau kondisi Jakarta seperti di daerah lain, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat menyiagakan mobil untuk mengangkut pasien Covid-19 ke unit gawat darurat (UGD).
Kasudis Perhubungan Jakarta Barat Erwansyah mengatakan, pihaknya telah menyediakan delapan mobil patroli Dishub untuk antar pasien Covid-19.
Mobil patroli itu diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang tengah isolasi mandiri dan tiba-tiba butuh penanganan UGD.
Baca juga: LaporCovid-19: Tiga Pasien Meninggal karena Tidak Kebagian Ruang ICU pada 14-25 Juni 2021
"Apabila ambulans di kawasan Jakarta Barat sudah terpakai seluruhnya, maka kami siagakan delapan mobil ini."
"Agar bisa layani warga yang butuh diantar ke rumah sakit," ujar Erwansyah saat dikonfirmasi, Selasa (29/6/2021).
Erwansyah mengatakan, kebijakan itu berangkat dari kekhawatirannya saat melihat berita di televisi.

Saat itu di luar Jakarta, diberitakan ada seorang pasien Covid-19 yang dievakuasi menggunakan mobil pikap, karena ambulans sudah habis terpakai.
Maka untuk mencegah hal itu di Jakarta, khususnya Jakarta Barat, ia mengerahkan delapan mobil patrolinya untuk melayani pasien Covid-19.
Kedelapan mobil itu, kata Erwansyah, sudah dimodifikasi.
Baca juga: TNI Kerahkan 176 Nakes Tambahan, Ditempatkan di Wisma Atlet, Rusun Nagrak, dan Pasar Rumput
Bangku tengah mobil disingkirkan, sehingga pasien bisa tiduran apabila tidak kuat untuk duduk.
Tempat sopir dan pasien juga diberi penyekat agar mencegah penularan Covid-19.
"Karena kami sadar pasien Covid-19 kan tidak bisa diangkut sembarangan, sebab bisa memperluas penyebaran virus," tutur Erwansyah.
Baca juga: Pemerintah Diminta Terapkan PSBB Ketat di Jawa Selama Dua Pekan Agar Sistem Kesehatan Tak Kolaps
Maka dari itu, Erwansyah berharap kebijakan tersebut dapat membantu Sudin Kesehatan dalam mengevakuasi pasien Covid-19.
Saat ini belum ada satu pun mobil patroli Dishub yang terpakai untuk mengevakuasi pasien Covid-19.
Sebab, ambulans di kawasan Jakarta Barat masih memadai untuk mengangkut pasien Covid-19.
Baca juga: Kubu Moeldoko Gugat Menkumham ke PTUN, Partai Demokrat: Wujud Nyata Gila Kekuasaan, Memalukan!
Erwansyah memastikan mobil Dishub hanya digunakan apabila ada kedaruratan dalam penanganan Covid-19.
"Jadi kalau memang ada ledakan kasus dan ambulans habis, maka kami kerahkan mobil patroli," jelas Erwansyah.
Ia berharap ledakan kasus Covid-19 tidak terjadi di Jakarta Barat.
Baca juga: Dibilang Gila Kekuasaan, Partai Demokrat Versi KLB Anggap Kubu AHY Takut Kalah
Namun apabila itu terjadi, ia persilakan pasien lapor ke kecamatan untuk kemudian pihaknya akan menjemput pasien Covid-19.
Sudis Perhubungan Jakarta Barat akan berkoordinasi dengan Sudin Kesehatan dan Kecamatan dalam mengevakuasi pasien Covid-19.
Selain di Jakarta Barat, kebijakan itu juga diterapkan di wilayah lain di Jakarta.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 28 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 528.409 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 373.074 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 248.672 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 170.765 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 76.264 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 69.850 (3.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 63.885 (3.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 58.717 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 56.117 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 50.546 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 49.758 (2.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 35.939 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 35.937 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 28.376 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 25.407 (1.2%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 25.023 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 21.350 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 20.945 (1.0%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.900 (1.1%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19.015 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 18.118 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 16.176 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 14.258 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 13.502 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.910 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.818 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 12.631 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 11.269 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 10.440 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 9.757 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 8.466 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.837 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.785 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 5.087 (0.2%). (*)